Koto Baru, Humas – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, H. Zulkifli mendorong pondok pesantren untuk lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman dan tingkatkan SDM generasi muda. Salah satunya dengan menyiapkan para santri untuk dapat bersaing di tingkat global. Baik dalam pembelajaran kitab maupun sains dan teknologi.
Penegasan ini diutarakan H. Zulkifli didampingi Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren diwakili Mansur Wahid dan H. Burhanuddin Khatib saat hadiri pengukuhan gelar tuangku dan ustadzah serta pemberian ijazah tingkat ulya dan wustha pondok pesantren Nurul Yaqin Al Arifi Aripan Kecamatan X Koto Singkarak. Sabtu ( 01/02).
Kegiatan Pengukuhan Gelar Tuangku dan Ustadzah dan Penyerahan Ijazah Salafiyah 'Ulya dan Wustha Ponpes Nurul Yaqin Al Arifi Aripan ini diikuti sebanyak 9 orang.
Lanjut Kakankemenag mengatakan dalam perkembangan sekarang ini, tak sedikit yang ditemukan lembaga yang mengatasnamakan ponpes namun tidak memenuhi kriteria sebuah ponpes. Terutama ciri khas ponpes adalah ketersediaan pembelajaran kitab kuning dari kyai yang kompeten.
“Alhamdulillah hari ini kami menghadiri sebuah upacara pengangkatan atau pengukuhan tuangku dan di Ponpes Nurul Yaqin Aripan X Koto Singkarak dan saya meyakini salah satu kekhasan ponpes ini sudah dipenuhi melalui pengukuhan hari ini,”terangnya.
H. Zulkifli menilai dengan hadirnya para tuangku dan ustadzah hari ini di Ponpes Nurul Yaqin Aripan, akan bermanfaat bagi masyarakat.
Kakankemenag menekankan bahwa kemajuan teknologi dan perkembangan zaman jangan menjadi hambatan bagi santri untuk berkembang.
“Perkembangan teknologi menggerus dengan serbuan budaya luar atau pun teknologi luar yang serba cepat. Dimana Jika tidak mampu memfilter maka tentu akan menjadi dampak buruk bagi generasi,” Ujarnya.
Selain itu, H. Zulkifli kembali mengulang bahwa eksistensi Pondok Pesantren dari masa ke masa sangatlah besar terutama penanaman aqidah. Ibadah dan pembinaan akhlak. Bahkan pesantren kedepannya menjadi pelopor ekonomi syariah di tengah-tengah masyarakat ujarnya.
“Untuk itu pimpinan Pondok Pesantren kedepannya harus membenahi menejerial, kurikulum dan sumber ekonomi serta tenaga pendidik dan kependidikannya,”tutupnya.
Sementara itu, H. Burhanuddin Khatib Abusamah mengajak jadikan Pondok Pesantren kedepannya sebagai lembaga pendidikan Islam yang mampu mengendalikan pada kittah yaitu menjadi pencetak ulama yang kharismatik dan mengikuti perkembangan zaman.
Pengukuhan tuangku di saksikan langsung oleh Buya Syech Zulhamdi Buya kerajaan nan shaleh dari Padang Pariaman.
Pada kesempatan yang sama Tuangku Sulthan Yusra Sutan Bandaro sebagai pimpinan Pondok Pesantren mengatakan “Pengukuhan gelar tuangku ini sudah rutin diberikan terutama bagi santri Pondok Pesantren yang sudah menyelesai kan pendidikan di ponpes dan pemberian gelar kehormatan kepada Buya Suarman dengan gelar tuangku Malin Sutan,” ujarnya.
Hadir pada kesempatan ini Wali Nagari Aripan, Pimpinan Ponpes dan Tenaga Kependidikan Ponpes Nurul Yaqin Al Arifi Aripan, tokoh masyarakat, para asatidz/asatudzah, santri dan orang tua dan tamu lainnya. N.DY
