Padang, Humas--Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat diwakili Kepala Bidang Urais, Yosef Chairul didampingi Kepala Kankemenag Kota Padang Panjang, Mukhlis menghadiri pembukaan MTQN ke 41 tingkat Kota Padang Panjang, Kamis (20/11).
Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) Kota Serambi Mekah ini dibuka Gubernur diwakili Kabiro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Al Amin, Pj. Walikota
Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, dan Forkopimda Padang Panjang di Islamic Center Padang Panjang.
Dalam kesempatan itu, Kabid Urais mengatakan MTQ bukan hanya sekedar perlombaan mendengungkan ayat-ayat suci Al Qur'an, namun bagaimana nilai-nilai Qur'ani itu dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saat nilai-nilai Alquran itu bisa dipahami dan diamalkan akan melahirkan budi luhur dan akhlakul karimah, bagi kita, anak cucu dan generasi penerus dalam membangun bangsa dan negara ini ke depan," ungkap Yosef saat pembukaan MTQN.
Diakui Yosef, pelaksanaan musabaqah dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan, baik dari sisi cabang yang diperlombakan maupun sistem pendaftaran dan penilaian. Apalagi saat ini sistimnya sudah beralih ke elektronik melalui e MTQ.
"Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari pelaksanaan dan hasil MTQ itu sendiri. Hasil MTQ yang baik tentu hendaknya berbanding lurus dengan cara-cara kita mengelola, melaksanakan maupun memberikan penilaian terhadap peserta," kata Kabid.
Disamping itu, jelas Yosef, ada banyak elemen penting yang terlibat dalam setiap penyelenggaraan musabaqah. Pertama, Peserta, dewan hakim, pelatih dan ofisial. "Untuk itu dihimbau agar seluruh kafilah yang akan berlaga, mari bersama- sama kita patuhi semua ketentuan yang sudah disepakati bersama," ajak Yosef.
Kedua, Dewan Hakim. Sebagai seorang penilai, disamping memiliki kepribadian yang adil, santun, jujur dan bertanggung jawab, dewan hakim mesti memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai terkait dengan bidang penilaiannya.
"Dengan penilaian yang benar, jujur dan bertanggung jawab tentu akan dapat menghasilkan qari/qari'ah, mufassir/mufassirah atau hafidz/hafidzah yang handal. Sebab apa yang menjadi penilaian oleh hakim sudah sesuai dengan kaedah-kaedah penilaian yang benar," ujar Kabid.
Ditekankan Kabid Urais, hasil penilaian dewan hakim sangat menentukan kualitas kafilah yang akan mewakili Kota Padang Panjang pada even MTQN Tingkat Provinsi Sumatera Barat maupun Tingkat Nasional.
Ketiga, Pelatih dan Official. Dalam sebuah even atau pertandingan, adalah lumrah jika semuanya ingin memperoleh yang terbaik, menjadi juara dan membawa trophy ke daerah asal.
"Tentunya keberhasilan itu diperoleh dengan latihan-latihan yang maksimal. Keinginan untuk meningkatkan kompetensi secara serius, serta kesiapan mental yang matang. Untuk itu kepada para pelatih, bimbinglah, latihlah serta berikan kepada kafilah ilmu, metode, teori dan praktek agar mereka dapat tampil secara maksimal," pesan Yosef.
Terakhir Kabid Urais mengajak semua elemen bertekad untuk senantiasa memajukan pelaksanaan MTQ agar betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam kehidupan beragama khususnya di Sumatera Barat. Rinarisna