Hadiri Pembinaan, Ketua DWP Kemenag Sumbar Dukung Peran Strategis Istri Hingga Konseling Pencegahan Cinlok

Banten, Humas-- Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar  Ny Nur Sofia Mustafa hadir dalam Pembinaan Dharma Wanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten bersama Pembina DWP Kemenag RI, Kamis (13/11/25) di Ballroom Mangkubumi Narita Hotel Tangerang.

Didampingi Sekretaris DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny Lily Fitriani Edison dan Koordinator Bidang Pendidikan Ny Wermayudha Hendri, Ny Nur Sofia Mustafa mendukung peran strategis perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

Hal itu sejalan dengan arahan Pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Helmi Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi perempuan ke depan akan semakin kompleks, baik dalam perannya sebagai istri maupun sebagai ibu.

Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya peran perempuan sebagai penyejuk dan sumber kedamaian dalam keluarga, bukan sebagai provokator.

Dengan langkah strategis ini, DWP Kemenag tidak hanya memperkuat peran internalnya dalam keluarga ASN.

“Namun juga secara aktif berupaya membangun lingkungan kerja Kemenag yang lebih sehat, harmonis, dan berintegritas, dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga, “ katanya.

Pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, Helmi Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi perempuan ke depan akan semakin kompleks, baik dalam perannya sebagai istri maupun sebagai ibu. Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya peran perempuan sebagai penyejuk dan sumber kedamaian dalam keluarga, bukan sebagai provokator.

“Untuk itu saya ingatkan, jadilah istri yang menjadi penyejuk hati bagi suami, jangan jadi istri yang suka memprovokasi. Jangan berikan beban tambahan kepada suami,” pesan Helmi dengan tegas saat memberikan pembinaan kepada Pengurus DWP Provinsi Banten dan Ketua DWP Kanwil Kemenag se-Indonesia.

Helmi melanjutkan, sikap menjaga kepercayaan dan rahasia suami adalah hal krusial. “Jika suami tidak bercerita, jangan coba-coba ingin tahu. Sekalipun suami bercerita soal urusan kantor, itu harus dijaga sebagai rahasia, jangan diceritakan ke mana-mana,” imbuhnya. Menurutnya, nilai-nilai dasar ini adalah fondasi untuk menciptakan harmonisasi rumah tangga, yang pada akhirnya mendukung kinerja suami sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag.

Dalam kesempatan itu, Helmi juga menyoroti makna di balik seragam DWP yang terbaru kini ada filosofi warna dan keseimbangan sikap. Ia menjelaskan bahwa warna yang dipilih mengandung filosofi mendalam tentang kesejukan, kelembutan, dan kedamaian.

“Maka, sudah seharusnya kita menyelaraskan penampilan dengan sikap dan perilaku kita sebagai seorang perempuan. Perempuan Kemenag harus menjadi suri teladan, perempuan hebat, kuat, dan energik,” serunya.

Helmi menekankan bahwa kekuatan DWP terletak pada persatuan. “Tanpa kesamaan persepsi, kita tidak akan bisa menyatukan pandangan dan langkah sesuai dengan tujuan DWP. Silaturahmi bukan sekadar saling menyapa, tetapi juga saling menghargai dan saling memerlukan,” ujarnya.

Ia meyakini bahwa perbedaan suku, budaya, dan karakter tidak boleh menjadi penghalang. “Dengan semangat yang sama dan cinta terhadap lembaga, seharusnya kita bisa menyatukan gerakan ini. Menyatukan hati bukan berarti harus selalu sama dalam segala hal, tetapi kita bisa menyepakati bahwa DWP bukan sekadar istri ASN, melainkan pelaku perubahan sosial bagi keluarga dan energi positif bagi masyarakat,” papar Helmi.

Dharma Wanita Persatuan, tegas Helmi, hadir untuk memberikan kontribusi nyata kepada Kemenag. Kontribusi itu dimulai dari ranah paling dasar yaitu keluarga.

“Kita hadir untuk memberi motivasi kepada suami agar bekerja lebih aktif, jujur, sabar, dan menjadi teladan. Kita juga hadir untuk memberikan nasihat sebagai istri, sahabat, ibu, sebagai penyejuk,” jelasnya.

Pada level yang lebih luas, DWP juga dituntut untuk memberikan pencitraan positif bagi Kemenag secara keseluruhan. Untuk mewujudkan hal ini, DWP Kemenag tidak hanya berhenti pada wacana.

Helmi mengumumkan sebuah terobosan signifikan yang diinisiasi DWP Kemenag RI. Memanfaatkan kantor DWP Kemenag yang baru saja diresmikan, serta didukung dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BP4 dan KORPRI, DWP akan menghadirkan ruang konsultasi keluarga bagi seluruh ASN Kemenag.

“Kita hadir di tengah-tengah ASN, menyiapkan ruang untuk konseling. Kita siapkan ruang konsultasi dengan melibatkan mentor dan konselor dari BP4,” jelasnya.

Inisiatif ini, menurut Helmi adalah solusi preventif untuk mengatasi masalah yang sering timbul akibat kurangnya saluran curhat yang tepat.

"Tujuannya agar tidak ada lagi pegawai yang curhat kepada sesama ASN yang justru berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti cinlok (cinta lokasi). Seringkali, dari yang awalnya mencari nasihat, malah timbul masalah baru,” tegasnya.

Helmi menutup dengan instruksi dan harapan yang jelas. “Saya minta agar informasi tentang kehadiran ruang konsultasi keluarga ini diinfokan kepada seluruh pegawai. Saya harapkan program ini bisa segera diimplementasikan, dan nantinya kami akan kunjungi untuk memantau sejauh mana program ini bisa menyelesaikan masalah keluarga di lingkungan Kemenag atau lingkungan eksternal.”pintanya.(vera)


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: Vera