Padang (Humas)- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenag masih berlangsung hingga Kamis (24/10/2024) petang ini. Bertempat di Gedung lantai II Hotel Kriyad Bumiminang, para peserta dengan penuh semangat dan antusias mengikuti seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT).
Pada hari ketujuh pelaksanaan SKD, peserta yang mendaftar untuk jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama UIN IB Padang, berhasil meraih nilai tertinggi pada sesi ketiga dengan total skor 478.
Peserta bernama Lissa Sarfita ini menyebut, keinginannya untuk mengambil formasi di Kemenag sudah sesuai dengan background pendidikannya.
Alumnus pendidikan Matematika UNP ini mengisahkan perjuangannya, untuk mengantongi NIP sebagai PNS sejak beberapa tahun silam. Lissa menjelaskan untuk pertama kali mengikuti test CPNS, ia mengambil formasi dosen pendidikan Matematika di UNP.
Namun karena keberuntungan belum berpihak padanya, hanya mengantongi ranking 4 besar. Lissa harus ikhlas menerima hasil yang sudah diperjuangkannya dengan sungguh-sungguh.
Kemudian perempuan kelahiran 17 Juli 1992 kembali mencoba peruntungan di formasi yang sama pada tahun berikutnya, dibawah naungan Pendidikan dan Kebudayaan. Namun sayang, ia kembali gagal. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mengikuti test di Kemenag karena ada formasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
"Alhamdulillah skor saya bisa mencapai 478 walau targetnya lebih dari itu. " Ungkapnya.
Lissa membagi tips dan trik untuk bisa menjawab soal soal SKD kepada rekan seperjuangannya. Selain tekun dan rajin belajar mengolah soal soal TO, mempersingkat waktu di bagian TKP sehingga dibagian TWK dan TIU bisa lebih banyak waktu yang bisa dimanfaatkan.
"Rajin aja membahas materi dan soal soal di internet. Jangan lupa meminta restu dari orang tua dan meminta maaf pada teman -teman atas kesalahan yang pernah dilakukan," cetusnya.
Menurut Lissa test apapun yang akan dilakukan, kuncinya adalah waktu. Jika pintar dan cermat membagi waktu dan memprioritaskan tingkat kesulitan soal, insyaallah bisa menjawab dengan benar.
Penuturan berbeda juga diungkapkan pelamar CPNS Kemenag Formasi Pranata Komputer UIN Imam Bonjol Padang. Hifzhon Alnutari menuturkan capaian skor yang ia kantongi buah dari usaha dan treatment yang dilakukannya melalui berbagai TO yang diikuti.
"Alhamdulillah saya mengantongi total score 476. Dan ini sudah sesuai dengan target saya. Alhamdulillah saya puas dengan hasil ini bisa mencapai skor tertinggi untuk sesi yang saya ikuti hari ini," katanya.
Menurutnya hal itu berkat pengalaman test yang kerap diikutinya sebelum ini. Sehingga ia mengaku dengan cukup mudah mengerjakan soal soal test dengan baik. Selain itu juga lebih mudah mengatur waktu dengan baik. Kuncinya mengikuti TO training yang ada di website.
Kendati mengikuti test CAT SKD CPNS menjadi pengalaman pertama baginya, namun ia cukup optimis menuntaskan soal soal test. Berbekal TO yang sudah pernah diikuti, sangat membantunya dalam menjawab soal SKD CPNS Kemenag.
"Semangat buat teman teman seperjuangan, stay fokus dan jangan lupa memanajemen waktu," katanya.
Pengakuan lain juga hadir dari peraih skor tertinggi Shinta Putri Dasman. Peserta yang memilih formasi Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama UIN Mahmud Yunus Batusangkar ini mengaku skor yang dicapainya diluar ekspektasi.
Tidak neko-neko, Ia hanya menargetkan sekitar 400 keatas untuk skor SKD yang menjadi pengalaman perdananya tersebut. Namun hasil skor melebihi targetnya mencapai 422.
“Alhamdulillah saya bersyukur dengan hal ini, bagaimana pun saya telah berusaha dan ternyata melebih target saya. Semoga bisa masuk ke tahap berikutnya,” tutur Shinta asal Batusangkar ini.
Lulusan Manajemen Pendidikan Islam ini membeberkan kiat belajar kilat dan instantnya kepada humas. Ia menyebut bermodal belajar keras selama dua pekan jelang hari H SKD, nilai yang diraih tidak mengecewakan.
Menurutnya uraian soal yang ada cukup menguras tenaga dan pikiran. Pasalnya pengalaman ikut tes serupa baru kali pertama dilakukannya.
Sementara Miftahul Ihsan peserta yang melamar pada formasi penghulu sedikit kecewa dengan hasil skor yang ia peroleh.
“Kalau nilai atau skor target saya masih kurang sekitar 30 poin lagi. Karena saya menargetkan itu sekitar 440, sementara yang didapat cuma 417.” Katanya.
Peraih Juara I MSQ pada MTQ Provinsi Sumatera Barat 2018 ini mengaku pilihannya untuk menjadi PNS Kemenag Ki Ki sangat relevan dengan latar belakang pendidikan sebelumnya.
“Kenapa memilih kemenag, karena kemampuan saya disini. Saya juga berasal dai UIN Imam Bonjol Padang dengan jurusan Hukum Keluarga dan hal ini relevan dengan jurusan saya oleh sebab itu saya memilih formasi ini.” Jelasnya.
Ia juga membocorkan Kiat dan strategi dalam menjawab soal SKD CPNS yang cukup menantang tersebut.
Ihsan sapaan akrabnya, mengatakan kiat belajar dalam menghadapi SKD ini, sudah dilakoni 6 bulan belakangan. Ia terus belajar dan melalui berbagai platform yang ada. Baik itu youtobe, instagram serta grup grup WA yang membahas tentang soal-soal SKD.
Peserta asal Solok Selatan ini menambahkan sebelum menghadapi SKD selain menunaikan solat tahajud dan berdoa alumnus Fakultas Syariah UIN IB ini meminta izin dan restu kedua orang tua.
“Alhamdulillah saya juga niatkan berwudhu dahulu untuk mensucikan diri dan memfokuskan dalam menghadapi ujian.” Jelasnya.
Ketika disinggung soal ketersediaan Durasi waktu. Ia mengaku durasi penyelesaian sangat mepet.
“ 30 detik sebelum selesai itu masih ada 5 soal yang belum terjawab, dan yang belum terjawab itu soal soal yang ragu. Tapi akhirnya di baca ulang dengan cepat dan bisa di jawab,” ujarnya.
Secara prinsip, menurutnya waktu yang disediakan pihak panitia sudah cukup. Hanya perlu strategi dalam menjawab, mana yang prioritas lebih mudah atau soal tersulit yang akan dikerjakan.
“Kalau menurut saya mungkin waktunya sudah cukup mungkin karena strategi saya dalam menjawab masih ada kekurangan sebab itu memakan waktu yang banyak. Yang pasti pesan dan kesannua mungkin selamat berjuang untuk kawan kawan yang belum ujian, kalo ada jalannya pasti bisa.” Sebutnya.
Terakhir, peserta bernama Sherina Oktavia yang memilih formasi Pranata Humas Pertama mengakui persiapan yang dilakukannya sedikit meleset dengan hasil yang diharapkan.
“Jujur untuk setelah input ada beberapa ekspetasi yang ga sesuai sama yang saya pikirkan diawal, karena fokus seminggu ini adalah TWK. saya merasa sudah menguasai TIU sama TKP, ternyata memang fakta dilapangan tetap saya terkendala di twk, skor 80 itu paling rendah,” katanya.
Menurut pengakuannya menjadi PNS di Kemenag adalah sah satu impian yang sangat ingin diwujudkannya. Disamping ingin mendalami tentang kegiatan keagamaan, mengetahui tata cara umroh haji, Sherina ingin mendapatkan lingkungan kerja yang agamis.
“Mana tahu nanti bisa memberangkatkan orang tua haji juga. Ditambah lagi jurusan pendidikan saya hanya ada di pranata humas,” jelasnya.
Ia menitipkan pesan kepada pejuang CPNS agar mempersiapkan diri dengan giat berlajar.
“Saya berlajar kurang lebih 2 bulan, satu bulan pertama saya lebih fokus menguasai materi tanpa melakukan TO. Ada melalui live class dan rekaman rekaman. Dicatat semua menjadi satu. Jadi satu jam satu rekaman saya selesaikan 2 jam atau 3 jam catat terus catat terus sampai 1 binder,” terangnya.
Pada bulan ke 2 Sherina mengaku lebih fokus kepada TO dengan berikhtiar melakukan 24x TO jelang SKD. "Menurut saya itu skor nya lumayan membuat positif thingking tapi ternyata paling tinggi itu nyampe 488 di TO. Ternyata sekarang cuma 407 skornya. Ini sama sekali tidak sesuai sama ekspetasi, “ ucapnya terlihat sedih.
Namun demikian, ia tetap bersyukur walau jauh dari sempurna. Baginya perjuangan luar biasa itu jauh lebih bermakna dari berfokus pada sebuah hasil.
“Apalagi saya mendapatkan info sempat di posisi rangking satu walaupun turun ke rangking 5, saya bersyukur kepada allah. Saya bangga meskipun itu belum sempurna. Tetapi itu adalah perjuangan yang luar biasa bagi saya pertama kali ikut CPNS. Satu kata untk cpns mantap jiwa,” tandasnya.(vera)