Koto Baru, Humas - Untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dan mewujudkan pembelajaran yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan) Raudhatul Athfal Se-Kabupaten Solok bersama pengurus IGRA mengadakan Workshop dan lomba pembuatan APE (Alat pembelajaran Edukatif). Yang di pusatkan di RA Prima Kecamatan X Koto Singkarak. Kamis (06/02).
Kegiatan Workshop ini dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Solok, H. Zulkifli didampingi Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Lizi Virma Surianti, turut hadir pengawas RA, Hajriani dan seluruh Kepala RA Se-Kabupaten Solok, yang diikuti 53 orang peserta dengan utusan 18 lembaga RA Se-Kabupaten Solok.
Dalam arahan Kakankemenag, H. Zulkifli mengajak guru RA terus berjuang memberikan pembelajaran yang efektif inovatif kreatif dan menyenangkan. Karena santriwan dan santriwati RA cikal bakal menjadi generasi emas di 2045.
"Untuk itu guru harus meningkatkan kompetensi diri dari berbagai aspek," ujar Kakankemenag.
Ditambahkan Kakankemenag mengatakan bahwa dunia terus mengalami perubahan dan kemajuan di berbagai bidang, termasuk juga di bidang pendidikan dan teknologi yang menyertainya. Begitu juga dengan kurikulum pendidikan, terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kondisi yang ada.
“Hal inilah yang menjadi salah satu alasan lahirnya kurikulum merdeka,” ujar H. Zulkifli.
Dicontohkan H. Zulkifli, salah satunya dalam bidang teknologi komunikasi seperti adanya smartphone dan internet, tentu membuat manusia semakin meningkatkan cara komunikasinya dan serba cepat. Tetapi harus diingat bahwa dampaknyapun juga bisa berakibat positif dan negatif terhadap perkembangan generasi muda.
“Guru RA harus bisa menyesuaikannya, cara mengajarnyapun juga tidak boleh ajeg, perlu adanya perubahan, harus menyesuaikan kondisi agar madrasah menjadi unggul dan berprestasi,” pesannya.
Sebelumnya laporan Ketua IGRA, Yulida Afnel Workshop dan lomba pembuatan APE dilaksanakan bertujuan adalah untuk memberikan motivasi dan penyemangat bagi guru IGRA se-Kabupaten Solok. "Agar dapat mengembangkan dan kreatifitas di RA masing-masing," ujarnya.
Selain itu, Ketua IGRA juga menjelaskan tujuan diadakannya Workshop ini juga dalam rangka memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai konsep dan prinsip kurikulum. Agar para peserta dapat mengaplikasikannya dalam pengembangan kurikulum operasional Madrasah di RA masing – masing.
“Intinya workshop ini dilaksankan agar guru RA semakin paham apa itu kurikulum merdeka dan mencari cara, saling berbagi bagaimana agar pembelajaran lebih relevan efektif dan menyenangkan bagi para siswa. (N.DY)