Padang (Humas)- Memastikan proyek perubahan Smart Madrasah Iibrary Pusat Pembelajaran Islam Modern yang digagas dalam PKN II Nasional, Kakanwil Mahyudin melakukan praktik uji coba aplikasi Smart Madrasah Library di Aula MAN 2 Kota Padang hari ini Senin (07/10/24).
Didampingi Kabid Pendidikan Madrasah H Hendri Pani Dias dan Kakankemenag Kota Padang H Edy Oktafiandi, Kakanwil menyampaikan bahwa rancangan projek yang akan diseminarkan ini, merupakan program yang akan dikembangkan sesuai dengan tahapan dan target kedepan.
Menurutnya digitalisasi madrasah yang diusung dalam proper ini, menjadi instrumen utama yang kini terus didorong Kemenag untuk kemajuan lembaga pendidikan, khususnya di madrasah.
Dikatakannya, digitalisasi madrasah menjadi salah satu upaya untuk mempercepat pembangunan transformasi digital di madrasah dan mewujudkan Indonesia yang maju.
“Digitalisasi madrasah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal itu demi melatih warga madrasah untuk menggunakan teknologi digital,” katanya.
Sebelumnya, Mahyudin menyebut bahwa PKN II ini diikuti pejabat Kementerian Agama dan Kementerian/Lembaga lainnya. Para peserta terdiri dari JPT Pratama Kementerian Agama, pejabat struktural administrator dan fungsional Kemenag, dan dari Kementerian/Lembaga lainnya seperti POLRI, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Keuangan, MPR serta Lembaga Administrasi Negara.
“Total jumlahnya 59 orang. Dimana saat ini semuanya tengah melaksanakan implementasi proyek perubahan berupa gagasan dan inovasi yang harus dibuat masing masing peserta sesuai dengan tupoksi masing-masing peserta.” Katanya.
Misalnya seperti dari kejaksaan sesuai dengan tugasnya di kejaksaan, kepolisian juga demikian, ada yang membuat pola penyidikan yang ada di Polri, sambungnya.
“Alhamdulillah kami sendiri, mengingat tupoksi Kemenag yang sangat luas, kami mencoba merancang sedikitnya enam gagasan sebelum menjatuhkan pilihan pada tema Smart madrasah library. Kita bicara tentang wakaf, stunting, class digital dan perpustakaan digital.”ujar mantan Kakanwil Riau tersebut.
Namun hasil konsultasi dengan Sekjen Kemenag RI sebagai mentor disepakati tema perpustakaan digital. Dan di beri judul Smart Madrasah Library pusat pembelajaran islam modern di provinsi Sumatera Barat.
“Insyaalah akan di seminar akhirkan di Jakarta pada tanggal 7 november yang akan datang. Jadi nanti akan di presentasikan kembali apa yang sudah kita laksanakan hari ini. Dimana implementasinya selama 2 bulan, dan sekarang sudah berjalan minggu ke-4, sudah memasuki minggu ke 5,” bebernya.
Itulah mengapa, salah satu implementasi proper tersebut dinilai Mahyudin akan efektif dengan melaksanakan uji coba perpustakaan digital hari ini atau smart madrasah library.
“Apakah nanti sudah bisa di akses, dibuka dan didapatkan, ini akan kita uji coba hari ini. Jika ditemukan kelemahan-kelemahan pada uji coba ini, tentu akan kita lakukan perbaikan-perbaikan,” jelasnya.
Melalui inovasi propernya, Kakanwil menargetkan seluruh warga madrasah di Sumbar bisa mengakses perpustakaan digital itu dengan mudah.
Bahkan Kakanwil optimis, ketika proper ini sudah selesai, target pertama untuk bisa diakses seluruh madrasah negeri bisa terwujud.
“Selanjutnya setelah seminar pada tanggal 9 November baru kita sosialisasikan oleh tim efektif dibawah komando Kabid Penmad, tergabung didalamnya ada aparatur dari bidang madrasah dan tim dari Kanwil.”Katanya.
Untuk selanjutnya hal ini akan berjalan selama dua tahun kedepan. Pihaknya juga akan menargetkan untuk seluruh madrasah, termasuk madrasah swasta.
Disamping itu, Mahyudin meyakini proyek perubahan tersebut akan sangat membantu Kepala Madrasah, para guru, dan para siswa untuk bisa mendapat bahan bahan materi yang akan dipelajari.
Smarth madrasah Library ini memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan akses informasi dan komunikasi, mempermudah layanan publik, meningkatkan literasi siswa madrasah, memberdayakan potensi guru dan meningkatkan kualitas dan mutu madrasah.
“Nanti akan kita masukkan buku yang berkaitan dengan bahan ajar, buku PAI, Bahasa Inggris, Fiqih dan lain sebagainya. Sedikitnya sudah ada 265 buku yang masuk kedalam aplikasi saat ini,” terangnya.
Bahkan untuk memperkuat hal itu, pihaknya berkomitmen akan menggandeng pegiat literasi untuk melengkapi kebutuhan buku di madrasah. Sehingga akan meningkatkan minat baca dan daya saing madrasah di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Kabid Penmad H Hendri Pani Dias dalam hantaran katanya, menuturkan dengan lahirnya proyek perubahan yang digagas Kakanwil, akan tercipta sebuah quantum braining. Lompatan pembelajaran, sehingga anak-anak dengan mudah membaca buku dari link dan fitur yang yang sudah disiapkan dalam pustaka digital tersebut.
Kabid Penmad menilai hal ini juga akan berimplikasi terhadap kebijakan penggunaan gadget di lingkungan siswa madrasah. Disini pula akan muncul inovasi baru, bagaimana kebijakan penggunaan gadget bagi siswa madrasah itu sendiri. Harapan besarnya tentu saja, selain ghirah membaca siswa meningkat, literasi keilmuan siswa juga bertambah dan terus update ditengah tsunami informasi posisif yang dihasilkan teknologi.
"Jadi dengan adanya fasilitas seperti ini, akan tumbuh pembelajaran yang dinamis. Bermodalkan bacaan yang memudahkan siswa, proses pembelajaran antara guru dan siswa pun semkain asyik dan menyenangkan. Terlelbih lagi dilengkapi dengan video pembelajaran, berbasis sains, integrasi dengan siswa," tandasnya.
Hadir Ketua Tim Kurikulum H Afrizal, Plt Kepala MAN 2 Al Anshari , Tim Efektif Proper Ketua Tim Data dan Informasi Rhama Eka Putera, Ketua Tim Pendidikan Diniyah Kesetaraan dan Sisfo Bidang Papkis Efrian, Kepala MTsN 6 Padang H Yaqub, Kepala MTsN 4 H Edi Hadison, Kepala MTsN 3 Nurhidayati, Kepala MTsN 2 H Ramli, MTsN 7 Marliwis, guru, para pustakawan dan ratusan siswa dan siswi madrasah.(vera)