Limapuluh Kota, Humas - Rangkaian Kegiatan International Islamic Study Tour santri Pondok Pesantren Ash Habul Quran Situjuah Gadang, Kecamaatn Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota selama 20 hari, berjalan lancar. Kegiatan studi ini diikuti oleh 10 orang santri terbaik pondok pesantren tersebut.
Malaysia, Madinah, Mekah, Thaif, dan Cairo, adalah negara-negara yang dikunjungi santri Pondok Pesantren Ash Habul Quran Situjuah Gadang dalam rangka menuntut ilmu agama serta menghimpun pelajaran berharga lainnya.
Dalam Studi Tour yang dilakukan dari tanggal 11 September hingga 14 Oktober 2024 mendatang tersebut, seluruh santri mengikuti serangkaian kegiatan, diantaranya, melakukan setoran hapalan 30 juz, pengambilan sanad hapalan 30 Juz, pengambilan sanad hafalan 2 Matan Tajwid , yaitu Tuhfatul Athfal dan Al-Jazary.
Pimpinan Pondok Pesantren Ash Habul Quran Situjuah, H. Dino, menambahkan, santri yang mengikuti kegiatan tersebut juga melakukan kegiatan muhadharah dan daurah bersama Masyayikh di Madinah dan Makkah, pengenalan kampus Universitas Islam Madinah, Ummul Qura Makkah, Al-Azhar Cairo, dan melaksanakan ibadah Umrah. Diantara pusat-pusat kegiatan dari Studi Tour ini adalah Masjid Nabawi dan Lembaga Dakwah Selatan Makkah.
Selanjutnya Dino menguraikan, sebelum pengiriman santri dalam kegiatan Studi Tour, pihak pondok pesantren memberikan berbagai persiapan, seperti, menguatkan hapalan para santri, karena yang akan mengikuti Studi Tour harus hafal 30 juz dengan bacaan dan kekuatan hafalan yang baik.
“Yang ke dua adalah, santri harus aktif berbahasa arab. Karena bahasa arab termasuk Bahas Internasional, yang akan memudahkan mereka dalam perjalanan dan komunikasi menuntut ilmu. Selanjutnya adalah, santri minimal sudah 3 tahun belajar di pondok pesantren,” lanjutnya.
Dino berharap, dari program tahunan yang diadakan oleh pondok pesantren yang dibina oleh ustaz kondang Abu Muslim ini, diharapkan santri bisa menyetorkan hafalan Alqurannya langsung kepada Masyayikh, mendapatkan sanad hafalan 30 Juz, mendapatkan sanad hafalan Mutun Ilmiyah, mendapatkan ilmu dan pencerahan dari Masyayikh, lebih termotivasi untuk menuntut ilmu, bisa mengenali langsung Universitas Luar Negeri yang akan menjadi tujuan jenjang pendidikan selanjutnya setelah tamat dari pondok pesantren, serta juga bisa menunaikan kewajiban ibadah umrah.
Dalam keterangannya Dino menjelaskan, International Islamic Study Tour yang diikuti santrinya selama 34 hari tersebut dirinci pada beberapa tempat, di Madinah selama 20 hari, di Mekah selama 10 hari, di Cairo selama 2 hari, dan diperjalanan selama 2 hari.
Sepuluh santri hebat yang telah menerima syahadah hafiz 30 juz tersebut adalah, Attar Faraz Pratama, Ibrahaim Shaleh, Muhammad Kadzim El-Ghoidz, Muhammad Yazid Rakha Atallah, Muslim Al-Atsary, Muhammad Abigail, Muhammad Khairu Rijal, Muhammad Wafi, Muhammad Syaqil Razak, dan Zakry Zul Juhda.(Nina)