Kakan Kemenag Kab. Solok Sampaikan Khutbah Pesan Persaudaraan di Singkarak

Koto Baru, Humas - Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Solok H. Zulkifli menjadi Khatib solat Jumat di Masjid Raya Singkarak, Jumat (2/2).

Dalam khutbahnya, H. Zulkifli menyampaikan pesan Dirjen Bimas Islam tentang tebatrkan semangat persaudaraan dengan tema Persaudaraan Kuat untuk kejayaan umat. Berikut naskah khutbah yang disampaikan :

انثحو ،حلَصلْاب انرمأ يذلا لِل دمحلا .حلَفلا لبس انل يبو ،حلَصلا لَع كيش لَ هدحو الله لَإ هلإ لَ نأ دهشأو الله دبع ادمحم انديس نأ دهشأو ،هلهلوسرو. انديس لَع كرابو ملسو لص مهللا مهعبت نمو هبحصو هلأ لَعو ،دمحم نيدلاموي لَإ ناسحإب سفنوالله دابع مكيصوأف ،دعب امأ اوقتاف :لَاعت لاق ،لجو زع الله ىوقتب الله اوعيطأو مكنيب تاذ اوحلصأو الله ينمؤم متنك نإ هلوسرو لِلا لبحب اومصتعاو : اضيا لَاعت لاقلِلا تمعن اوركذاواوقرفت لَواعيمجمكبولق يب فلاف ءادعا متنك ذا مكيلعافشلَع متنكواناوخاهتمعنب متحبصافيبي كل ذك اهنم مكذقناف رانلانم ةرفحنودتهت مكلعلهتيا مكللِلا

Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali  (agama) Allah,  dan  janganlah  kamu  bercerai berai,  dan  ingatlah  akan  nikmat  Allah  kepadamu

ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh- musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat- ayat-Nya  kepadamu,  agar  kamu  mendapat petunjuk.” (Ali ‘Imran: 103)

Menurut  Islam  dalam  kehidupan  ini,  terdapat  dua jenis hubungan yaitu hubungan antara manusia dan khalik atau penciptanya, dan hubungan antar sesama manusia ciptaan Allah. Kedua hubungan ini saling tali temali dimana hubungan yang pertama selalu menjadi landasan hubungan yang kedua yang menentukan nilai derajat hubungan itu disisi Allah. Firman Allah di atas tadi, menggambarkan menyatunya kedua jenis hubungan tersebut. Hubungan antara sesama manusia dan sesama umat muslim haruslah dilandasi oleh ajaran Allah. Karena

dengan berpegang teguh kepada ajaran Allah ini, manusia khususnya umat muslim tidak akan tersesat

Marilah kita cermati bersama hubungan antar sesama manusia.     Hubungan     antar     sesama     manusia     ini disebut ukhuwwah  basyariah atau  persaudaraan  sesama manusia. Persaudaraan sesama muslim di sebut ukhuwah Islamiah. Persaudaraan inilah yang mengikat sesama muslim untuk bersatu padu dengan kokoh. Kesatu paduan ini dilandasi oleh ajaran Allah termasuk cinta dan kasih sayang.

Untuk apakah persaudaraan itu dibangun dalam kehidupan bermasyarakat? Tujuan utama adalah untuk saling bekerjasama dan saling tolong menolong untuk berbuat kebajikan dan kebenaran dan bukan untuk bermusuhan atau melakukan perbuatan mungkar. Dengan bekerjasama  dan  saling  tolong  menolong  inilah masyarakat yang penuh dengan kebajikan, kejujuran, kemakmuran  dan  kedamaian  dapat  terwujud.  Namun

dalam perjalanannya banyak tantangan, kesulitan yang harus   diatasi   dan   karena   itu   umat   muslim   dalam perjalanan hidupnya harus selalu dinamis, selalu melihat kepada umat muslim yang menjadi saudara seagama. Apabila diantara mereka menghadapi kesulitan maka saudara  datang  membantu.  Sebagaimana  firman  Allah SWT.

خلا لَا نوعدي ةما مكنم نكتلوركنملا نعنوهنيو فورعملاب نورمأيونوحلفملا مه كىلواو

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat       yang  menyeru  kepada  kebajikan,  menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,    merekalah    orang-orang    yang beruntung.” (Ali ‘Imran: 104)

Dalam upaya mewujudkan persaudaraan inilah setiap muslim  tidak  pernah  statis,  tidak  pernah  tidak  berbuat atau hanya melihat dan menonton, tapi berbuat dan melakukan sesuatu. Dalam Islam hakikat hidup itu adalah perjuangan karena itu setiap muslim haruslah menjadi pejuang   untuk   mewujudkan   kehidupan   yang   penuh dengan ridho Allah. Karena itu pula setiap muslim harus menjaga ketentraman, kedamaian dan keadilan, dan dilarang untuk menebar kerusakan, kesengsaraan dan kemungkaran di muka bumi ini.

Persaudaraan atau ukhuwah atau brotherhood dalam islam  bukan  hanya  dititik  beratkan  kepada  keterikatan atau kesatupaduan, tapi lebih dari itu. Ukhuwah atau persaudaraan atau brotherhood adalah kesadaran atas kesamaan dan kebersamaan untuk mewujudkan rahmat Allah bagi seluruh alam ini. Persaudaraan mengandung makna sebagai instrument perjuangan yang mulia dan sebagai     strategi     yang     bersifat     universal     untuk

menciptakan kemakmuran, keadilan dan kedamaian bagi manusia di alam semesta ini. Karena itu pula mengapa dalam Islam umat haruslah menjadi penguasa (khalifah) di muka bumi ini, tanpa menjadi khalifah filardh, tujuan yang amat mulia ini mustahil dapat diwujudkan.

Jamaah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT

Kita  coba     mencermati  makna  yang  terkandung dalam konsep persaudaraan dalam islam ini lebih jauh. Apa yang telah diuraikan mencerminkan berbagai unsur yang merupakan kandungan dari makna persaudaraan. Apakah makna persaudaraan dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara pada abad 21 ini? Apakah values dari ajaran persaudaraan ini mengandung arti yang berguna dalam kehidupan pada abad 21 ini?

Persaudaraan  adalah  ikatan  psikologis,  ikatan spiritual, ikatan kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang  amat  dalam  di  dalam  hati  nurani  setiap orang,  melekat  dan  terintegrasi  menjadi  satu  kesatuan

dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Ikatan persaudaraan  ini  muncul  karena  kesamaan  iman, kesamaan pola fikir, kesamaan mind set, kesamaan aspirasi, kesamaan kebutuhan, dan kesamaan cita-cita dan harapan  dalam  hidup  bermasyarakat.  Persaudaraan dengan demikian adalah force yang menilai keberadaan masyarakat sebagai sistem sosial, keberadaan Negara, keberadaan bangsa, keberadaan organisasi apapun. Persaudaraan ini kental dengan values yang menjadi dasar dinamika  kehidupan  seseorang,  kelompok,  dan masyarakat.

Ciri-ciri kehidupan bermasyarakat dan pada abad 21 ini adalah: kehidupan tanpa batas, saling pengaruh mempengaruhi secara global. Batas antar negara, batas geografis, batas kewarganegaraan, batas sosial kultural, sudah tidak berarti lagi dalam kehidupan praktis keseharian. Kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi telah   memecahkan   semua   keterbatasan   yang   selama

berabad-abad menjadi hambatan dan permasalahan manusia. Tranparansi, kebebasan yang acapkali tanpa kendali, menjadi icon kehidupan. Kebebasan pasar, persaingan bebas, kebendaan, mendominasi segala aktivitas dalam kehidupan.

Kehidupan hari ini penuh dengan pragmatisme dan matrialisme. Kebendaan, kemewahan dan kebutuhan yang bersifat matrialistik amat mendominasi kehidupan keseharian tersebut. Nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan masih menjadi sebutan, walaupun dipergunakan untuk menarik simpati dan perhatian belaka. Fenomena kehidupan seperti inilah ciri masyarakat pada abad 21 ini. Kehidupan seperti ini merupakan kontribusi dari dinamika perubahan sosial termasuk proses globalisasi yang tak terkendali. Manusia hilang sifat kemanusiaannya. Hubungan  antar  orang,  antar  kelompok,  antar  bangsa, antar negara, banyak dipengaruhi oleh fenomena global ini,    karena    itu    pertentangan,    peperangan,    tindak

kekerasan, perseteruan, korupsi meraja lela. Kesengsaraan tersebar luas dimana-mana.

Umat muslim tersebar luas di muka bumi ini. Mereka tersebar di berbagai negara, di Asia, Afrika, Amerika, Canada, Eropa, Inggris, dan berbagai negara lainnya. Dimanapun mereka, siapapun mereka, begitu kita mendengar bahwa di antara mereka ditimpa musibah atau bencana, atau tindak kekerasan yang bertentangan dengan hukum, maka rasa persaudaraan kitapun bangkit dan terinspirasi,   terdorong   untuk   berupaya   dan   berbuat sesuatu  dengan  berbagai  cara  guna  membantu  mereka agar keluar dari musibah atau bencana yang menimpa mereka.

Persaudaraan mengandung makna kesadaran, rasa tanggung jawab, kepedulian atau solidaritas untuk membantu,   atas   dasar   kesamaan   iman   dan   taqwa, kesamaan dan kebersamaan sebagai manusia, makhluk cipataan  Allah  yang  paling  mulia  dan  sempurna,  rasa

empati dan kasih sayang yang mendalam yang tumbuh menjadi satu keperibadian muslim yang utuh. Fikiran dan daya dihimpun dan dimobilisir dalam satu upaya bersama untuk   melakukan   sesuatu   yang   dapat   mengeluakan mereka dari musibah dan bencana tersebut. Inilah esensi makna praktis dari values yang terkandung dalam persaudaraan itu.

Hadirin yang berbahagia

Persaudaraan  dalam  Islam  ternyata  tidak  exclusive tapi inclusive. Karena itu persaudaraan bersifat universal tanpa mengenal perbedaan, tanpa mengenal tempat dan waktu. Dalam kenyataan hidup bermasyarakat baik pada tingkat   lokal,   nasional   maupun   global,   persaudaraan dalam islam itu mengandung ruh dan makna yang konsisten dengan filosofi Islam bahwa Islam itu rahmat bagi alam semesta ini.

***

Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Solok yang ditemui usai Jumat (2/2) petang mengatakan bahwa jajarannya telah menindaklanjuti Imbauan Dirjen Bimas Islam ini, Penyuluh dan ASN yang menjadi Khatib hari ini telah menyampaikan tema dimaksud.

"Alhamdulillah, mubaligh kita baik ASN Kemenag, Penyuluh Agama maupun Penghulu yang menjadi Khatib hari ini telah melaksanakan imbauan Dirjen Bimas Islam tersebut, semoga apa yang menjadi tujuan dari pesan tersebut dapat terwujud hendaknya," ujar Zulfatmai.

Menutup keterangannya, Zulfatmai mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari Penyuluh Agama terkait tindak lanjut imbauan ini. Fendi


Editor: Fendi
Fotografer: Fendi