Padang (Humas)- Tantangan berat guru PAI dalam mencetak siswa yang cerdas spritual dan intelektual ditengah arus globalisasi dan media sosial, seyogyanya memantik semangat guru PAI untuk berbenah.
Pernyataan ini ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman H Rinalfi pada kegiatan Pembinaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru PAI Paud dan Dikdas Angkatan II di Gedung Lantai II PLHUT Kankemenag Kota Pariaman, Rabu (31/07/24).
Rinalfi menyoroti dalam era globalisasi peran pendidikan tampaknya tidak hanya terfokus pada peningkatan sumber daya manusia yang siap pakai saja, melainkan juga harus mempersiapkan SDM guru PAI yang mampu menerima dan menyesuaikan diri dan mengembangkan arus perubahan yang terjadi dilingkungannya.
Terlebih Indonesia saat ini bukan lagi berada di 4.0 tapi telah memasuki era revolusi 4.1. Rinalfi meyakini cara yang tepat untuk menghadapi era revolusi 4.1 adalah dengan terus belajar. Dengan begitu, guru PAI lebih aktif dan efektif serta inovatif ketimbang hanya menggunakan teori-teorinya saja.
Meskipun Pendidikan Islam menghadapi tantangan yang cukup berat di tengah arus globalisasi, namun ia mengakui sebenarnya GPAI juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan terselenggaranya Kegiatan Pembinaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) angkatan II pada hari ini oleh Kanwil Kemenag Sumbar melalui Bagian PAI Paud Dikdas Bidang Papkis.
Untuk itu Rinalfi menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan dan amanah menjadikan Kota Pariaman sebagai pusat lokasi pembinaan PPKB untuk 10 Kabupaten/kota.
"Tentu saja hal ini demi meningkatkan profesionalisltas dan kompetensi guru dan pengawas PAI baik tingkatan Paud, SD hingga SMP."imbuhnya.
Menurut Rinalfi kegiatan pembinaan atau kegiatan sejenis lainnya seperti workshop, bimtek dan diklat sangat penting terus digiatkan.
“Ini tentu saja menjadi bekal pengetahuan ataupun keterampilan serta khazanah keilmuan serta informasi yang terbaru bisa didapat dan diserap peserta dalam wadah ini.”ujarnya.
Selain membekali guru PAI untuk mendalami profesinya, juga sebagai menjadi insight berkesinambungan bagi guru PAI untuk menambah literasi dan potensi diri.
“Apalagi pelatihan ini juga mendatangkan pelatih provinsi yang kompeten. Bapak dan ibu harus bersyukur bisa dilibatkan dalam acara ini, karena tentunya 40 peserta hari ini adalah orang orang pilihan dari Kabupaten/kotanya masing-masing,” katanya.
Sebelumnya Ketim PAI Paud Dikdas H Syahrizal dalam laporannya menyebut tujuan program kegiatan ini untuk memberikan peningkatan kompetensi kepada Guru PAI dalam menjalankan tugas dan fungsi guru yang profesional.
Hal itu guna mempersiapkan generasi masa depan mulai dari tingkat PAUD/TK dan Dikdas untuk melakukan pengembangan metode pembelajaran kepada siswa.
Termasuk koordinasi dalam melaksanakan tugas dan peningkatan kualitas dalam melaksanakan tugas ditengah-tengah masyarakat.
“Melalui Pembinaan dan Penguatan PPKB Guru PAI kita siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.” Ucapnya penuh semangat.
Dalam laporan Syahrizal mengatakan bahwa Kegiatan Penguatan PPKB ini di biayai dengan DIPA Kanwil kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2024.
Sedangkan peserta Kegiatan Pembinaan ini berjumlah 40 (Empat Puluh) orang terdiri dari guru PAI Tingkat PAUD/TK Dikdas dan Pengawas PAI 10 Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat.
Diantaranya Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam, Pasaman Barat, Pasaman, Padang Pariaman, Kota Pariaman.
Kegiatan yang dikomandoi Plt Kabid Papkis H Hendri Pani Dias ini dihadiri Ketua Tim PAI Paud Dikdas Bidang Papkis H Syahrizal, Kasubbag TU Kota Pariaman, Kasi Pendis Kota Pariaman Syaiful Azmi, Ketua AGPAII Kota Pariaman Fathul Bahri dan menghadirkan narasumber dari Pelatih PPKB Provinsi/ Pengawas PAI Fitra Yenti dan Ermiyanto.(vera)