Painan, Humas -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, menegaskan pentingnya bimbingan manasik haji sebagai bekal utama bagi jamaah calon haji dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Menurut Kakanwil, pembinaan ini sangat penting, agar jamaah tidak sia-sia kembali ke tanah air, karena calon jamaah sudah menunggu lama, selama 13 tahun. Kalau jamaah tidak paham dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji, maka akan sia-sia belaka.
“Bimbingan manasik ini bukan hanya formalitas. Ini adalah proses pembelajaran yang sangat penting agar jamaah memahami tata cara ibadah haji sesuai syariat, sekaligus menyiapkan mental dan fisik jamaah menghadapi rangkaian pelaksanaan ibadah haji,” ujar Kakanwil saat membuka kegiatan bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten Pesisir Selatan di Masjid Agung Al Amilin Painan, Senin (14/4).
Kedua, Kakanwil Mahyudin menekankan pentingnya bimbingan manasik haji sebagai bentuk tanggung jawab atas biaya besar yang telah dikeluarkan jamaah untuk menunaikan ibadah haji.
“Jamaah sudah berkorban secara finansial, fisik, dan waktu. Maka bimbingan manasik menjadi kunci agar ibadah mereka benar, sah, dan bernilai maksimal di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Kakanwil menambahkan, tanpa pemahaman yang baik, ibadah haji bisa menjadi kurang sempurna. Karena itu, ia mengajak seluruh jamaah untuk mengikuti manasik dengan sebaik-baiknya, serius dan disiplin.
Ia meyakini, semakin baik persiapan jamaah, maka akan semakin maksimal pula ibadah haji yang dilaksanakan, agar tercapai predikat haji mabrur.
"Maka dari itu, Kementerian Agama menyiapkan, agar jamaah semakin mantap, semakin menguasai tata cara pelaksanaan ibadah haji, karena kegiatan bimbingan manasik tersebut, didalamnya mencakup penyuluhan, bimbingan bagi para jamaah.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Yufrizal dalam laporannya mengatakan, kegiatan bimbingan manasik haji dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman calon jamaah haji tentang pelaksanaan rangkaian ibadah haji.
Pada kesempatan tersebut Kakankemenag sampaikan jumlah jamaah haji Kabupaten Pesisir Selatan pada musim haji 1446 H berjumlah 153 orang jamaah, terdiri dari jamaah reguler urut porsi 115, jamaah reguler porsi khusus lansia, sebanyak 4 orang, jamaah pendamping dan penggabungan 9 orang, serta jamaah reguler cadangan sebanyak 25 orang.
Yufrizal juga menyebutkan, pelaksanaan bimbingan manasik haji untuk tingkat kecamatan, mengingat Kabupaten Pesisir Selatan memiliki letak geografis yang memanjang, maka dilaksanakan di dua zona, yakni wilayah I, Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan IV Jurai di laksanakan di Kecamatan IV Jurai.
Selanjutnya wilayah II, terdiri dari Kecamatan Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Lingkungan Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu, Basa Ampek Balai, Lunand dan Silaut, dilaksanakan di Kecamatan Lengayang.
Yufrizal menambahkan bahwa setiap tahun tantangan ibadah haji semakin kompleks, baik dari sisi teknis maupun jumlah jamaah.
“Oleh karena itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas bimbingan manasik melalui sinergi dengan KUA, pembimbing haji, dan para alumni haji, sesuai dengan tema pelaksanaan haji tahun ini, wujudkan jamaah haji mandiri, ramah lansia dan disabilitas," katanya.
Dengan demikian, lanjut Yufrizal, diharapkan jamaah dapat menjadi pribadi yang mandiri, tertib, dan tidak bergantung sepenuhnya kepada petugas saat pelaksanaan ibadah. Zn