Perdana di Sumbar, Kakanwil Launching Madrasah Bilingual di Pesisir Selatan

Painan, Humas -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumatera Barat, Mahyudin didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda resmi launching Program Madrasah Bilingual yang berlangsung di MTsN 4 Pesisir Selatan, Kamis (20/2).

Acara ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah, khususnya dalam penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab. Madrasah Bilingual ini diharapkan dapat mencetak generasi yang unggul dan memiliki daya saing global.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin, menyampaikan Madrasah Bilingual merupakan terobosan dalam dunia pendidikan Islam. Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa mampu menguasai lebih dari satu bahasa, sehingga dapat bersaing di kancah internasional.

"Keberhasilan anak-anak kita dalam berpresatasi tentu tidak terlepas dari peran kepala madrasah dan para guru. Melalui bahasa kita bisa melakukan apa saja.

Pada kesempatan itu Kakanwil menyampaikan terhadap apa yang pernah diungkapkannya beberapa tahun lalu dalam satu kegiatan bersama kepala madrasah dan guru di Provinsi Riau.

"Guru yang paling gagal mendidik anak adalah guru bahasa Inggris dan guru bahasa Arab. Ternyata tantangan saya terjawab di Sumatera Barat yang sudah terjadi di Pesisir Selatan dengan hadirnya madrasah-madrasah bilingual," ungkap Kakanwil.

Kakanwil berharap ke depan, hal ini terus diasah dan dibimbing, agar bisa bermanfaat kepada siswa dan siswi di seluruh madrasah.

Sementara itu, Kakankemenag Pesisir Selatan, Abrar Munanda menambahkan bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di daerah tersebut.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Pesisir Selatan. Kehadiran Madrasah Bilingual ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan Islam terus berinovasi,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Kakankemenag, bahasa adalah jendela ilmu, bahasa juga jendela dunia, bahkan bahasa juga adah jendela surga. Dengan sistem bilingual, anak-anak tidak hanya memahami ilmu agama dan akademik, tetapi juga mampu berkomunikasi dalam bahasa asing yang sangat berguna di era globalisasi.

Dengan perkembangan ini, madrasah bilingual diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan bahasa yang mumpuni.

"Penggunaan dua bahasa ini harus kita matangkan di madrasah, terutama tingkat MTs dan MA. Sebagai tindak lanjut kami mengumpulkan guru bahasa Arab dan bahasa Inggris, kami berikan challange and choice," ungkap Abrar.

Walaupun hanya tujuh Pilot Project Madrasah Bilingual di Pesisir Selatan MTsN 1, MTsN 2, MTsN 3, MTsN 4, MTsN 9, MAN 1 dan MAN 2 Pesisir Selatan, kata Abrar, hal ini bukan hanya bersifat studi semata, tapi juga menjadi kebiasaan dalam segala aktivitas sehari-hari di madrasah-madrasah yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan

Dengan adanya Madrasah Bilingual ini, diharapkan madrasah-madrasah di Pesisir Selatan dapat terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Ini mesti kita lakukan untuk menjawab tantangan-tantangan ke depan, mudah-mudahan setelah ini akan lahir prestasi anak-anak yang mendunia," harapnya.

Kegiatan launching ini dihadiri oleh berbagai pihak, Forkopimca, termasuk pejabat Kemenag kabupaten, tokoh masyarakat, kepala madrasah, serta para siswa dan wali murid. Zon


Editor: Risna
Fotografer: Afnizon