Lima Puluh Kota, Humas - Kepala MTsN 4 Lima Puluh Kota, Moh. Arief Hidayat sebut Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) ibarat General Check Up bagi madrasah. Hal ini disampaikan Arif saat menggelar Rapat Koordinasi Bulanan, Senin, (18/9) di ruang majelis guru.
Rapat Koordinasi Bulanan diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, usai melaksanakan Upacara Penaikkan Bendera . Dalam arahannya Arif melanjutkan, General Check Up ini maksudnya adalah, ANBK menjadi patokan apakah kondisi madrasah baik atau tidak. Jika kondisi baik, madrasah akan berjalan dengan baik, jika tidak, maka ada beberapa hal yang mesti diubah dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Hal ini disampaikan Arief mengingat pelaksanaan ANBK yang tinggal dua hari lagi.
“Dalam upaya menciptakan madrasah yang baik ini, maka kita semua harus terus berbenah, terus update dan upgrade kompetensi serta wawasan, guna menyongsong masa depan yang terus berkembang,” ungkap Arief.
Dalam arahan selanjutnya, Kamad yang fasih berbahasa Arab dan Inggris ini menyampaikan empat hal penting. Pertama, seluruh ASN dan Pegawai di Lingkungan MTsN 4 Lima Puluh Kota harus bekerja sesuai tupoksi masing-masing. Hal ini dimaksudkan supaya atmosfer pembelajaran di madrasah yang dipimpinnya sejak tiga tahun lalu ini berjalan sebagaimana mestinya.
“Yang ke dua adalah seluruh majelis guru agar menginstrospeksi diri dan merenung terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik. Jangan sampai tenaga pendidik memiliki andil terhadap pelanggaran yang dilakukan peserta didik. Tenaga Pendidik harus memberikan teladan disiplin kepada peserta dengan mengacu kepada PP Nomor 94 tentang Disiplin PNS,” imbuh Arief.
Ke tiga adalah, dalam rangka memacu dan memicu peserta didik untuk meningkatkan hafalannya, disamping rutin mengadakan halaqoh Quran, kepala madrasah juga mengimbau agar tenaga pendidik juga hafal minimal 1 juz Alquran. Hal ini dimaksudkan untuk memacu motivasi siswa supaya lebih giat menghafal Alquran.
“Dalam nukilan sebuah mahfudzot dari Imam Syafi’i dikatakan, Ilmu itu ibarat hewan buruan, sedangkan tulisan adalah tali ikatannya, maka ikatlah hewan gembalamu dengan tali yang kuat. Merupakan satu kebodohan jika engkau memburu hewan lantas meninggalkannya di alam bebas tanpa ikatan. Melalui peribahasa ini mari kita galakkan program literasi di madrasah dan disesuaikan dengan mata pelajaran masing-masing,” tutup alumni Gontor ini.(Sil/Nina)