Padang (Humas)- Kanwil Kemenag Sumbar melalui Bidang Papkis dan Bidang Penmad dilibatkan dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2024 yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober - 02 November 2024 di Truntum Hotel.
Hadir pada kegiatan ini Kabid Papkis H Joben dan Kabid Penmad H Hendri Pani Dias, memberikan dukungan dan masukan serta saran kepada pihak UIN IB khususnya dalam penerimaan mahasiswa baru UIN.
Demikian di kemukakan H Joben pada Kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penerimaan Mahasiswa tahun 2024 tersebut.
Dikatakannya, evaluasi ini digelar oleh UIN Imam Bonjol Padang dalam upaya mencari strategi bagaimana mensosialisasikan UIN Imam Bonjol Padang kepada seluruh siswa SLTA di Sumatera Barat.
Terkait hal ini, Kabid Papkis Kanwil Kemenag Sumbar H Joben yang mendapatkan kesempatan pertama memberikan sambutan, menyampaikan bahwa dinamika Ponpes saat ini adalah bagaimana mewujudkan pesantren yang memiliki kemandirian, dalam bentuk kewirausahaan.
Untuk itu menurut Kabid Papkis jika UIN ingin bekerja sama dengan pimpinan Ponpes harus melihat sisi positif dalam pesantren pada dua hal.
Pertama pesantren adalah lembaga yang melahirkan peserta didik tafaquh fiddin, dengan kompetensi membaca kitab kuning. Kedua, pesantren juga melahirkan siswa-siswa yang memiliki keterampilan kewirausahaan. Maka dengan pola tersebut , tentunya UIN seyogyanya bisa menjadikan hal itu sebagai titik fokus atau indikator sosialisasi ke Ponpes.
“Nah kalau kita melihat dari segi struktur, madrasah, Ponpes dengan perguruan tinggi dalam struktur Kementerian, kita itu satu rahim artinya berada dalam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,” katanya.
Itulah mengapa, secara struktural Ponpes maupun madrasah berkewajiban ikut meramaikan UIN IB dengan siswa-siswa madrasah yang mendaftar di UIN IB Padang.
Hal ini, tentu menjadi semacam kewajiban moral dari jajaran Kepala Madrasah dari seputar akademika madrasah atau pun ponpes. Sehingga siswa-siswa Madrasah Aliyah dan Ponpes dan siswa-siswa sekolah umum lainnya menjadikan UIN IB padang,
Dalam konteks ini, UIN perlu mengundang stakeholder terkait untuk meningkatkan minat siswa untuk mendaftarkan diri ke UIN IB padang.
Sementara itu Kepala Madrasah Kabid H Hendri Pani Dias menyampaikan dinamika yang terjadi dimadrasah terus mengalami perkembangan. Selain madrasah memiliki program unggulan antara lain bilimoal, robotik hari ini, juga fokus dengan madrasah riset dan keterampilan.
Menurutnya PTKIN yang ada di Sumbar tentunya harus mampu menjawab sekaligus sebagai pengembang kompetensi siswa madrasah.
“Bila UIN ingin menjadi lembaga yang bisa menampung alumni Madrasah Aliyah, tentu harus bisa memberi ruang dan tempat untuk berkembangnya siswa siswa dengan keterampilan unggul seperti tadi,” jelasnya.
Misalnya menyediakan sarpras untuk robotik, teknologi dan riset. Hal itu tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi UIN sebagai kampus pilihan alumni madrasah.
H Hendri Pani Dias menilai kampus PTKIN atau UIN jika ingin berkembang harus menyiapkan laporan riset untuk siswa siswa Madrasah Aliyah. Mengingat pada tahun 2024 ini tercatat sedikitnya ada 67 makalah riset dari siswa madrasah yang sudah didistribusikan ke nasional.
“Ini membuktikan kiprah riset itu juga bagus, disamping robotik Sumbar yang juga sudah go internasional. Madrasah sains kita juara 9 medali itu dari sisi program unggulan,” katanya.
Terlebih lagi dari program diversifikasi madrasah pada saat itu terpola 3 hal. Diantaranya madrasah akademik, madrasah keagamaan dan madrasah keterampilan.
“Jebolan anak anak dari 3 madrasah ini mestinya ditampung dengan mempersiapkan infrastruktur di uin.” Sebutnya.
Hendri Pani Dias mencontohkan untuk tahun ini saja, ada 529 siswa Aliyah yang berhasil meraih juara nasional dan international.
“Mereka itu rata-rata mendaftar di perguruan tinggi yang tersebar di Sumatera dan luar Sumatera. Untuk itu pentingnya lembaga UIN mesti menyapa secara maksimal dan mampu menampung anak anak ini dengan kesiapan alat dan tenaga kerja, SDM di UIN Imam Bonjol padang,” imbuh Hendri.
Menurutnya ikhtiar dan strategi yang dilakukan pihak UIN selain mensosialisasikan ini langsung kepada jajaran Kemenag, juga perlu melakukan dengan membentuk tim yang akan turun ke lapangan.
Disamping itu UIN juga melaksanakan evaluasi bagaimana agar promosi UIN ke SLTA ke Sumatera Barat itu bisa berjalan dengan baik.
Hadir dalam kegiatan itu Rektor, Wakil Rektor 1, Dekan dan Pembantu Dekan, hadir Ketua Tim masing- masing bidang, Ketua Tim PD Pontren dan Mah'ad Aly Yohanis, Ketua Tim Pendidikan Diniyah Kesetaraan dan Sisfo Efrian, Ketua Tim Kesiswaan Hami Mulyawan, Ketim Kurikulum H Afrizal, Ketim GTK Jhon Of Riezal One, dihadiri pula 50 Kepala Madrasah Aliyah, pimpinan pondok pesantren dan 10 Kepala SMA dengan jumlah peserta lebih kurang 110 orang.(vera)