Kota Solok, Humas — Dalam rangka mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah anak, Kapolres Kota, AKBP Abdus Syukur Felani, S.I.K., memberikan arahan pada kegiatan pembinaan pondok pesantren ramah anak yang dihadiri oleh 60 orang guru dari berbagai pondok pesantren di wilayah tersebut, Jumat (23/05/25)
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan bahwa tren pendidikan saat ini telah mengalami perubahan signifikan. Pendekatan keras dan kekerasan dalam pendidikan tidak lagi relevan dengan kondisi dan kebutuhan anak-anak masa kini. “Kita harus mengurangi kekerasan dalam pendidikan. Sebaliknya, pendekatan yang penuh kasih sayang dan kesabaran perlu dikedepankan. Karena anak-anak memiliki persoalan dan karakter yang berbeda-beda, maka guru dituntut untuk lebih sabar dan bijak dalam mendidik,” tegas AKBP Abdus Syukur Felani.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dalam lingkungan pesantren serta peran ustaz yang sejuk dalam menyampaikan dakwah. “Kita jaga kebersamaan, dan ustaz dalam berdakwah harus menyejukkan, bukan menakut-nakuti. Ini penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi anak-anak dalam menuntut ilmu agama,” tambahnya.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD), Fauzi, dalam acara tersebut turut menyampaikan bahwa pesantren memiliki tiga fungsi utama yang harus terus dikembangkan. “Pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Ketiga fungsi ini saling melengkapi dalam membentuk karakter santri dan kontribusi nyata kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, pimpinan pondok pesantren, KH. Dalmarison, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kapolres atas perhatian dan dukungannya. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres. Ini merupakan nilai tambah yang sangat besar bagi pondok pesantren kami. Mudah-mudahan, dengan pembinaan ini, kami bisa menjadi salah satu pondok pesantren ramah anak terbaik di Sumatera Barat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang lain, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota, H. Mustafa, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan, “Kami dari Kementerian Agama sangat mendukung pembinaan pondok pesantren ramah anak ini. Ini adalah langkah konkret untuk membentuk generasi yang kuat, berakhlak mulia, dan memiliki benteng agama yang kokoh. Prinsip amar ma’ruf nahi mungkar harus terus kita gaungkan, dan pondok pesantren adalah garda terdepan dalam misi ini,” tutur H. Mustafa.
Dengan semangat kolaborasi antara aparat kepolisian, Kementerian Agama, dan pondok pesantren, diharapkan tercipta sistem pendidikan keagamaan yang lebih inklusif, ramah anak, dan relevan dengan tantangan zaman. (helda)