Pariaman, Humas -- Peringatan Nuzulul Qur’an 1446 Hijriyyah tingkat Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman digelar pada Rabu (19 Ramadhan 1446 Hijriyyah / 19 Maret 2025 Masehi). Mengusung tema Merawat Kerukunan Umat & Membangun Cinta Damai Melalui Al-Qur'an.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman, H. Rinalfi menyampaikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci utama dalam agama Islam, yang diyakini oleh umat Muslim sebagai wahyu dari Allah. Al-Qur’an berisi petunjuk, hukum, dan pedoman hidup bagi manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan benar sesuai dengan ajaran Islam. “Al-Qur’an dan spiritualitas memiliki hubungan yang sangat erat dalam Islam. Al-Qur’an bukan hanya kitab suci yang berisi hukum dan ajaran agama, tetapi juga merupakan sumber utama bagi pengembangan spiritualitas seorang Muslim,” ujar Rinalfi dihadapan ASN Kankemenag Kota Pariaman.
Setelah sambutan Kakankemenag, dilanjutkan dengan Ceramah Agama oleh Khairul Firdaus Tuanku Kuniang Malin Malano (Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kota Pariaman).
Dalam ceramahnya Khairul Firdaus menyampaikan bahwa selain memperingati Nuzulul Qur’an, kegiatan ini digelar dalam rangka memperat Ukhuwah Islamiyah sesama ASN dilingkungan Kankemenag Kota Pariaman. “Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia, termasuk petunjuk dalam mencapai kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Al-Qur’an memberikan petunjuk yang jelas dan lengkap mengenai bagaimana manusia seharusnya hidup, berinteraksi dengan sesama (Habblumminannas), dan berhubungan dengan Allah (Habblumminallah),” ujar Khairul Firdaus.
Khairul Firdaus juga menyampaikan bahwa kitab suci ini berisi kisah - kisah para Nabi dan Rasul, pelajaran moral, serta hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia. Ayat-ayat Al-Qur’an mengandung nasihat, peringatan, dan kisah-kisah yang dapat menginspirasi dan membimbing seseorang dalam perjalanan spiritualnya. “Dengan membaca, memahami, dan merenungkan Al-Qur’an, seorang Muslim dapat memperoleh pencerahan spiritual dan meningkatkan keimanan. Al-Qur’an merupakan sumber utama dari segala ajaran Islam, mencakup akidah (keyakinan), ibadah (ritual), muamalah (interaksi sosial), dan akhlak (moral). Kitab ini menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam aspek spiritual maupun duniawi,” jelas Khairul Firdaus.
Khairul Firdaus juga menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati. Ayat-ayat Al-Qur’an yang indah dan penuh makna dapat meredakan kegelisahan, menghilangkan kesedihan, dan memberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Banyak Muslim menemukan ketenangan spiritual dengan membaca Al-Qur’an, terutama saat mengalami kesulitan atau kesedihan. “Al-Qur’an sebagai sarana untuk berdzikir dan beribadah. Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk selalu mengingat Allah (berdzikir). Dengan membaca Al-Qur’an adalah salah satu bentuk dzikir yang paling utama. Dengan membaca Al-Qur’an, seorang Muslim dapat memperkuat hubungannya dengan Sang Khalik. Serta merasakan pengawasan Allah dalam setiap aspek kehidupan,” jelas Khairul Firdaus.
Selain itu, Khairul Firdaus juga menjelaskan bahwa Al-Qur’an sebagai Pedoman Akhlak. Al-Qur’an mengajarkan nilai - nilai moral dan etika yang luhur. Dengan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, seorang Muslim dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan meningkatkan kualitas spiritualnya. “Al-Qur’an mengajarkan pentingnya kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran, yang semuanya merupakan aspek penting dari spiritualitas Islam. Bahkan, Al-Qur’an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan,” ulas Khairul Firdaus.
Menurut Khairul Firdaus, Al-Qur’an memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan spiritualitas seorang Muslim. Mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari akan membawa keberkahan dan kebahagiaan, baik untuk dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka.
Ditambahkan Khairul Firdaus, menghubungkan konsep khalifah dalam Islam dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup di bumi, manusia dianggap sebagai khalifah (pemimpin atau wakil), yang diberikan tugas oleh Allah untuk memelihara dan mengelola bumi dengan bijaksana. Konsep ini tercermin dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang mengingatkan manusia tentang tanggung jawabnya dalam menjaga alam semesta, sebagai wujud amanah dari Allah. “Islam melarang perbuatan yang merusak dimuka bumi, seperti pencemaran, pemborosan, dan perusakan hutan, dll (mengutip QS. Al-A’raf [7]: 56). Bahkan Nabi Muhammad juga mencontohkan hidup sederhana,” tambah Khairul.
Kegiatan berjalan sukses, lancar, aman dan kodusif, ditutup dengan buka bersama, jajaran ASN Kankemenag Kota Pariaman untuk memperkuat solidaritas.
Terlihat hadir Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pariaman, pensiunan (purnabakti Kemenag Pariaman) dan juga wartawan senior meliput jalannya kegiatan.(Adi/Meri)