SAWAHLUNTO, HUMAS-Kementerian Agama Kota Sawahlunto seksi Bimbingan masyarakat (Bimas) Islam menggelar pembinaan penyuluh agama di Meer Von Kandi, Senin (4/3).
Kepala Kankemenag Sawahlunto H. Dedi Wandra menghimbau peserta mengikutinya dengan serius sampai selesai. Terkait Edaran Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Pelaksanaan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ia mengingatkan penyuluh agama turut menggiatkan kegiatan ibadah, peningkatan ketakwaan serta tidak menyeret jemaah kepada politik praktis.
"Pemilu sudah selesai, semua kita serahkan kepada lembaga resmi, jangan seret-seret masyarakat ke politik," ujarnya.
Selain menyinggung moderasi beragama, Kepala Kankemenag Dedi Wandra mengucapkan permohonan maaf menjelang memasuki bulan suci Ramadhan.
"Kapan ditetapkan awal Ramadan 1445 H, kita harus mengikuti keputusan pemerintah melalui hasil sidang Itsbat," pungkasnya.
Sebelumnya Kasi Bimas Islam, Zulfahmi mengatakan, kegiatan bertujuan dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM penyuluh agama.
"Sengaja kita adakan pembinaan triwulan pertama tahun ini karena ada 2 program nasional yang harus disukseskan secepatnya dan itu melibatkan penyuluh agama yakni penguatan kampung moderasi beragama serta percepatan sertifikat halal," ulasnya.
Sebanyak 36 orang peserta terdiri dari Penyuluh Agama Islam PNS, PPPK dan Non PNS mengikuti pembinaan selama satu hari. Bertindak selaku narasumber, Syaiful didampingi rekannya Dewi dari Kanwil Kementerian Agama Sumbar, Firdaus dari Editor UKM dan Riset UIN Mahmud Yunus Batusangkar dan Wartawab Investigasi News.
Selama acara berlangsung, tampak antusias peserta mendengarkan paparan pemateri. Berakhirnya SK Penyuluh Agama Non PNS tahun ini, mekanisme pengangkatan pegawai PPPK serta kiat menjadi pewarta dan penulis paling banyak ditanyakan peserta kepada narasumber.