Kemenag Sumbar dan DPRD Agam Bahas Pendirian Madrasah Kejuruan

Padang, Humas--Sumatera Barat akan mendirikan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Madrasah yang setara dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini akan didirikan di Tiku 5 Jorong Kec. Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.

Hal ini dibahas dalam pertemuan Kanwil Kemenag Sumbar dengan anggota DPRD Agam, Kamis (6/3/25). Pertemuan dihadiri  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin didampingi Kepala Bidang Penmad, Hendri Pani Dias serta Ketua Tim Kerja.

Salahseorang Anggota DPRD Agam, Nesi Harmita sekaligus pimpinan rombongan mengatakan keinginan pendirian madrasah kejuruan di Kabupaten ini sudah dirintis sejak tahun 2018 dan 2019.

"Kita sudah menghibahkan lahan seluas 10 hektar yang didalamnya ada kebun sawit untuk membantu ekonomi masyarakat. Tanah ini sudah bersertifikat atas nama Kementerian Agama. Tentu ini sudah memenuhi salahsatu syarat untuk pendirian madrasah tersebut," ungkapnya.

Dengan dibangunnya MAK ini anggota DPRD Agam berharap bisa mendidik anak bangsa ke depan. "Paling  tidak kita membangun generasi muda penerus bangsa ini dari sisi agamanya. Kita ingin ada generasi-generasi penerus di Sumatera Barat khususnya daerah Agam," sebut Nesi.

Diakui Nesi untuk pendirian madrasah ini memang butuh kerja keras dan proses yang cukup panjang. Namun ia berharap dan menumpangkan harapan kepada Kanwil Kemenag Sumbar untuk membantu proses pendirian madrasah kejuruan Sumatera Barat ini.

"Saat ini kita menyediakan lahan yang siap dibangun dan insyaallah kita siap membantu segala proses dan kebutuhan yang terkait dengan pembangunan madrasah ini akan kami bantu. Untuk itu, kami berharap semoga ada progres yang lebih baik ke depannya," harap Nesi.

Selain itu, anggota DPRD periode 2024-2029 ini juga ingin bersinergi dengan Kementeriam Agama terkait program kemasyarakatan terutama program Keagamaan.

Keinginan masyarakat Agama untuk membangun madrasah kejuruan ini disambut baik dan mendapat dukungan penuh dari Kepala Kanwil Kemenag Sumbar. Namun, kata Kakanwil izin untuk mendirikan lembaga pendidikan ini ada di Kementerian Agama RI jadi butuh kajian mendalam.

"Madrasah kejuruan ini salahsatu program Kementerian Agama seiring dengan MAN Insan Cendikia dan MAN Keterampilan. Alhamdulillah Sumbar sudah memiliki MAN IC dan MAN keterampilan. Mudah-mudahan disusul aliyah kejuruan," ungkap Kakanwil.

Untuk proses penegrian kata Kakanwil, saat sudah dalam tahap pengumpulan dokumen dan naskah akademik, yang sudah rampung 98 persen. Dokumen ini yang akan disampaikan ke Menteri Agama, semoga bisa terwujud sehingga Sumbar memiliki MAN kejuruan yang saat baru ada 3 di Indonesia.

Diakui Kakanwil untuk pendirian madrasah negeri yang ada dijajaran Kementerian Agama sedikit berbeda dengan pendirian sekolah umum yang ada di dinas pendidikan. Untuk SD dan SMP cukup SK bupati dan SMA SK gubernur.

"Sementara untuk madrasah diSK kan oleh Menteri Agama, posisi sekolah atau madrasahnya juga berbeda. SD, SMP dan SMA anggarannya ada di dinas pendidikan sementara MTsN dan MAN menjadi Satker yang mengelola DIPA sendiri," ulas Mahyudin

Dengan demikian lanjut Kakanwil madrasah terkait dengan tiga Kementrtian. Pengusulannya di Kementerian Agama ke MenPAN RB, dan persetujuan dari Kementerian Keuangan. "Inilah salahsatu sebab penegerian madrasah di Kementerian Agama butuh proses yang cukup panjang," sebutnya.

Pertemuan ini dihadiri 11 anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Agam dari berbagai fraksi. Semua mendukung penuh pendirian madrasah kejuruan Sumatera Barat yang berlokasi di Kab. Agam. Rinarisna


Editor: Risna
Fotografer: Rina