Padang (Humas)- Kanwil Kemenag Sumbar beserta jajaran satker madrasah menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang terjadi di Tanah Datar. Penyerahan bantuan ini berlangsung pada hari ini di Masjid Jami’ Sungai Jambu Kecamatan Pariangan, Selasa (04/05/24) dengan tujuan membantu pemulihan dan memperbaiki infrastruktur di lokasi terdampak yaitu MTsN 7 Tanah Datar.
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai dengan total bantuan mencapai 192,5 juta rupiah. Dana tersebut berasal dari Kanwil Kemenag Sumbar dan jajaran satker madrasah seperti KKMA, KKMTs, KKMI.
“Dimana dari Kanwil Kemenag Sumbar sebanyak 100 juta rupiah, dari KKMA 31 juta, KKMTs sebesar 50 juta, KKMI 3 juta,” jelasnya.
Turut serta menyalurkan bantuan Forum KTU Sumbar senilai 3,5 juta, MG BK Nasional 5 juta, IKM Qatar 22 set mobiler dan Alumni MAN Padang Panjang untuk 18 set mobiler.
“Bahkan pada momen ini juga akan diserahkan bantuan hasil sumbangan siswa/i madrasah se- Tanah datar, untuk 4 KK yang rumahnya hanyut dalam musibah. diserahkan oleh perwakilan Ketua KKMA dan KKMTS,” katanya.
Mewakili Kakanwil, Jhon Of Riezal One menyerahkan langsung bantuan kepada MTsN 7 Tanah Datar senilai 100 juta rupiah. Diterima oleh Kepala Madrasah Setrial disaksikan rombongan ketua tim Bidang Penmad, Ketua KKMA, KKMTs, KKMI, serta jajaran satker madrasah lainnya.
Secara khusus, dalam sambutannya Ketua Tim GTK Bidang Pendidikan Madrasah Jhon Of Riezal One mengapresiasi KKMA, KkMTS, KKMI yang telah dengan suka rela menghimpun bantuan untuk percepatan replikasi MTSN 7 Tanah Datar.
Menurutnya hal itu tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak yang turut mendukung untuk mempercepat pembangunan MTSN 7 Tanah Datar di lokasi yang baru.
“Alhamdulillah saat ini sudah dimulai proses pembangunannya. Semoga MTsN 7 Tanah Datar dapat segera keluar dari suasana duka menuju madrasah terbaik dimasa yang akan datang,” harapnya.
Saat ini, sambung Jhon Of Riezal One, Kemenag akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kembali MTSN 7 Tanah Datar.
Sementara itu, melalui sambungan via seluler dari Sidney Australia, Kabid Pendidikan Madrasah Hendri Pani Dias mengakui MTsN 7 merupakan madrasah yang paling parah dampak dari musibah banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.
“Madrasah yang paling parah itu adalah MTsN 7 Tanah Datar. Ada juga yang terdampak musibah ini dua madrasah MIN 4 dan MIN 5 Agam. Hanya saja untuk dua madrasah ini kondisinua tidak separah MTsN 7. Dimana kerugiannya berkisar 20 jutaan dan sudah ditanggulangi melalui pihak komite madrasah.” Jelasnya.
Disamping itu, Hendri PD menyebut khusus MTsN 7 Tanah Datar sebahagian dari gedungnya sudah tertimbun lumpur lahar dingin.
"Dan bahkan sudah dikunjungi pihak PUPR Provinsi dan Direktur PUPR Kementerian PUPR dari Jakarta." Sebutnya.
Hasil dari kunjungan itu Kementerian PUPR berkomitmen untuk menggulirkan bantuan untuk ruangan belajar yang sudah habis, dengan catatan ada relokasi tanah dari masyarakat atau Pemda.
Bersyukurnya setelah di koordinasikan dan disepakati bersama Bupati setempat, ada tanah relokasi dalam bentuk hibah dari masyarakat.
"Insyaallah tahun ini PUPR akan dibangun gedung yang telah rusak tersebut full untuk semua rumbel dan ruang majelis guru serta Kepala Madrasah," tambahnya.
Selain itu juga bantuan dari Direktorat KSKK yang kemudian sudah ditindaklanjuti dengan Direktur juga akan digelontorkan. "Hanya saja untuk jumlah masih belum disebutkan." Katanya.
Menghadapi musibah dan bencana itu, ada juga partisipasi dan kepedulian tinggi dari warga madrasah se- Sumatera Barat sehingga bisa menurunkan bantuan hari ini.
"Nah ini adalah bentuk kepedulian dan spontanitas dari semua warga madrasah mulai dari Kepala, guru, dan siswa. Bantuan ini nanti akan digunakan untuk peralatan sarpras madrasah yang telah hilang karena bencana." Katanya.
Terkait bantuan ini, pihak PUPR hanya berfokus pada infrastruktur secara fisik. Sedangkan, sarpras dan alat komputer diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal dari bantuan yang telah terhimpun dari warga madrasah ini.(vera)