Kemenag Sumbar Pantau Hilal di 13 Titik, di Padang Tertutup Awan

Padang, Humas--Sebelum pengumuman sidang isbat oleh Kementerian Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat menggelar rukyatul hilal (pengamatan bulan). Ada 13 titik lokasi yang menjadi tempat pemantauan hilal se Sumater Barat.

Untuk tingkat Wilayah, rukyatul hilal dilaksanakan di Bukit Gado-gadoKota Padang, Jumat (28/2) petang. Hadir Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bidang Urais, Yosef Chairul bersama Ketua Tim Kerja, Kemenag Kota Padang dan Ormas Islam.

Yosef Chairul didampingi Ketua Tim Hisab Rukyatul Hilal Sumbar, Ikrar Abdi dan ahli hisab Ihsanul Fikri, mengatakan dari hasil pemantauan, hilal tidak terlihat di Padang lantaran tertutup awan.

"Saat dilakukan pemantauan, hilal belum terlihat di Sumbar lantaran tertutup awan. Hasil pantauan ini akan disampaikan ke pusat untuk dibahas dalam sidang isbat," ujarnya.

Mewakili Kakanwil, Kabid Urais mengimbau masyarakat untuk melaksanakan puasa ramadan sesuai dengan ketetapan pemerintah melalui sidang isbat oleh Menteri Agama bersama pimpinan ormas Islam.

Sementara itu, Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Alhadi mengatakan parameter hilal saat ini di Sumbar, tingginya 4,4, elongasi sekitar 6,4 terus kemudian umur bulan di atas 8 jam.

"Secara saintifik dan berdasarkan kriteria MABIMS, hilal sudah masuk 1 Ramadhan,. Hilal dianggap terlihat jika memiliki ketinggian minimal 3,5 derajat, elongasi di atas 6,4 dan umur bulan 8 jam," imbuhnya.

Ia menjelaskan, secara saintifik hilal itu akan terlihat dengan baik menggunakan teleskop dengan tinggi 6,4 derajat. Dengan kasat mata bisa dilihat di ketinggian 9 derajat,

Kendati demikian, kata Suaidi untuk kepastian awal Ramadan masih harus menunggu keputusan resmi dari sidang isbat Kemenag RI.

"Pergantian awal qamariah itu 1 dimulai sejak magrib. Jika sidang isbat menetapkan besok awal Ramadan, maka umat Islam sudah bisa berpuasa besok," jelas Suaidi.

Pengamatan hilal ditutup dengan sidang kesaksian oleh pengamat hilal , Ihsanul Fikri dan Budi Riva dihadapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Agama didampingi panitera. Kedua pengamat bersaksi bahwa hilal tidak terlihat karena mendung dan berawan. Rinarisna


Editor: Risna
Fotografer: Rina