Kenakan Baju Kurung Basiba dan Jilbab Lukis, Ny Rosnimar Mahyudin Harapkan Anggota DWP Kemenag Jadi Role Model Etika dan Estetika

Padang (Humas)- Kegiatan pertemuan rutin bulanan DWP Kanwil Kemenag Sumbar hari ini Jumat (26/07/24) mengangkat  tema Peranan Perempuan dalam melestarikan adat, etika dan estetika dalam masyarakat kekinian. Menghadirkan langsung pembicara tokoh wanita Minangkabau Bundo Kanduang  Prof.DR.Ir.Hj. Puti Reno Raudhatul Jannah Taib, pertemuan rutin bulanan semakin sarat makna.

Terlebih momen yang dihadiri langsung Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar serta jajaran Ketua dan sekretaris DWP Kemenag Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat tersebut kompak mengenakan pakaian seragam. Seragam dengan adat Minang Baju kurung basiba dipadukan dengan Batik Tanah Liek yang menjadi khas wanita Minang dan Jilbab Lukis karya Penasehat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut kholil Qaumas seluruh anggota terlihat semakin anggun dan bersahaja.

Dalam sambutannya, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny Rosnimar Mahyudin didampingi Sekretaris DWP Ny Hj Karleni Miswan menyebut Warga besar Kemenag merupakan cerminan bagi masyarakat. 

Menurut Rosnimar sebagai langit tempat memandang dan sebagai bumi tempat berpijak, anggota DWP dituntut mampu menjadi role model. Untuk itu apa yang menjadi acuan nilai nilai kebaikan bagi masyarakat terhadap anggota DWP Kemenag mesti dapat dibuktikan dan dipertahankan.

Selain itu, Ia mengurai perlunya menanamkan nilai nilai integritas dalam lingkup keluarga, organisasi bahkan pergaulan ditengah masyarakat. Integritas yang dimaksud adalah lebih kepada memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bagaimana pentingnya seorang anggota DWP Kemenag mampu menjadi penunjang dan motivator bagi suami. Menjadi suri tauladan dalam upaya menanamkan nilai nilai budi pekerti berlandaskan agama, adat dan budaya bagi anak-anaknya, terlebih lagi masyarakat,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, hendaknya bagi para orang tua untuk membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik dan mengajarkan anak-anak melakukan hal baik juga. 

Rosnimar meyakini orang tua merupakan role model dari anak-anaknya, sehingga perilaku anak adalah cerminan dari orang tua.

Penting kiranya memberikan wawasan dan gambaran masa depan termasuk menerapkan nilai-nilai agama sedini mungkin kepada anak, agar setiap kebiasaan yang dilakukan anak merupakan kebiasaan yang positif. 

“Keharmonisan keluarga dan keberhasilan dalam mendidik anak dapat dicapai dengan selalu memberikan contoh baik kepada anak, menjaga hal positif  sehingga terhindar dari hal negatif, “tandasnya.

Rosnimar menambahkan, sebagai istri seluruh anggota DWP Kemenag perlu memahami bahwa perempuan adalah penentu suksesnya dalam rumah tangga, organisasi dan masyarakat. Itulah mengapa krusialnya perempuan Minangkabau dengan slogan ABK-SBK mengenal dan mendalami tentang etika dan estetika dalam pergaulan masyarakat kekinian.

Bagi Rosnimar etika dan estetika merupakan unsur yang akan selalu ditemukan dalam kehidupan. Khususnya dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang kental akan nilai adat dan budaya, kedua unsur tersebut akan saling melengkapi. Pada akhirnya lanjut Rosnimar, integritas dalam mendukung kewajiban suami menunaikan tugas menjadi sebuah keniscayaan.

Ia menilai dibalik kesuksesan seorang suami, ada wanita tangguh dan sholehah yang bergerak eksis untuk terus mengasah skill, wawasan dan memperluas keilmuan. Sehingga menjadi wajar, peran strategis anggota DWP adalah menjaga para suami yang notabenenya adalah seorang ASN untuk amanah dan profesional dalam menjalankan tugas.(vera)


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR