Padang (Humas)- Banyak kisah menarik di balik pengumuman kelulusan yang ditunggu-tunggu khususnya para tenaga honorer yang selama ini memimpikan untuk menjadi pegawai negeri.
Seperti yang dialami dan dirasakan Fitriyani seorang guru honorer di MTsN 11 Tanah Datar, Sumatera Barat yang sudah 19 tahun menunggu mimpinya untuk segera menjadi kenyataan. Tangisan isak haru yang tak bisa dibendung manakala prosesi pengambilan sumpah jabatan oleh Kakanwil Mahyudin masih berlangsung di Aula Amal Bhakti I Kemenag Sumbar.
Ya, Fitriyani seorang Guru IPS Terpadu MTsN 11 Tanah Datar senang bercampur haru bukan kepalang. Berulang kali istri dari Sanjoyo ini mengucap syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah yang diterimanya hari ini.
Penantian selama belasan tahun akhirnya terbayar setelah ibu tiga orang anak itu dinyatakan lolos tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan menerima SK penempatan hari ini, Jumat (21/06/24).
Lulus dengan nilai tertinggi, putri dari seorang ibu bernama Yuliarti tersebut bertekad kuat untuk mengikuti tes PPPK untuk kategori K2.
“Insyaallah dan Alhamdulillah saya belajar dengan tekun, niat bisa lolos dengan nilai tertinggi. Kalau saya lolos, supaya saya bisa fokus mengajar saja, tanpa harus mencari usaha lain untuk penambah penghasilan lagi seperti selama ini saya geluti, "katanya saat ditemui humas usai dikukuhkan Kakanwil.
Perempuan berdarah Jawa ini mengisahkan, selama 19 tahun ini, begitu banyak suka duka yang harus dilewatinya sampai ia bisa lolos menjadi PPPK sejak tahun 2005. Jatuh bangun dari test satu ke test berikutnya pun sudah tak terhitung lagi.
Bahkan sempat terlintas dalam fikirannya resign dan pindah kerja beralih profesi, tidak menjadi seorang guru lagi karena status yang belum juga menemukan titik kejelasan.
“Rencana ingin membuka usaha seperti jual telur sama beras. Karena selama ini pemasukan tambahan juga dari berwira usaha jual gorengan yang cukup laris manis,” katanya.
Perjuangan yang selama ini ia lakukan setelah berkali kali gagal lolos tes CPNS dan PPPK terbayarkan dengan lolos tes PPPK pada formasi 2023 tahap II ini.
"Bahkan pernah tahun 2014 jadi nominasi untuk lolos test CPNS, tapi karena satu dan lain hal, qadarullah saya belum beruntung kala itu. Jadi rasanya wajar hari ini saya terharu banget, bahagia dan bangga sudah menjadi PPPK dengan nilai terbaik. " Ungkapnya.
Mengaku tak ingin mengubur mimpi lagi, Fitriyani mengaku bahagia karena apa yang di cita-citakannya bersama keluarga kecilnya selama ini sudah terwujud.
"Yang membuat Fitri menangis, Fitri ingat begitu berat beban hidup yang Fitri lalui selama menjadi tenaga honor. Alhamdulillah Allah kabulkan doa-doa Fitri dan pesan pesan dari bapak Kakanwil begitu menyentuh, dan memotivasi Fitri sehingga jadi makin terharu dan tak bisa menahan tangis pada saat disumpah. InsyaAllah akan kami laksanakan sesuai sumpah yang sudah kami ucapkan tadi," terangnya.
Menjadi guru sudah dilakoni Fitriyani selepas lulus S1 dari Fakultas ekonomi perbankan syari'ah prodi muamalah. Dibesarkan di kota Padang Panjang ia terlahir sebagai anak ketiga dari lima bersaudara.
Menariknya, selain mencintai profesinya sebagai guru, ia juga memiliki bakat dalam bidang tarik suara. Tak tanggung-tanggung, ia pernah menjuarai sejumlah prestasi yang berbeda-beda. Sebut saja Solo Song Pop Minang Tingkat Provinsi Sumatera Barat, menyabet juara I Fashion Show Tingkat Provinsi Sumbar dan Peringkat I Tari Kreasi Tingkat Kabupaten/Kota, dan prestasi lainnya yang enggan dan malu dijelaskan secara rinci.
Bakat dan dan softskill yang dimiliki tak menjadikannya mudah jumawa. Dengan penghasilan yang tergolong kecil hanya 450 ribu rupiah setiap bulannya, lagi lagi Fitriyani tak pernah merasa segan dan gengsi untuk berjualan gorengan demi menambah pendapatan keluarga.
"Tekad saya, saya harus jadikan anak-anak saya menjadi orang yang lebih berhasil dari saya di masa depan. Bisa mengangkat derajat keluarga. Apa kata orang tak perlu dihiraukan. Semoga teman teman lain masih honor bisa juga sampai seperti saya hari ini." Ucapnya dengan haru.
Ketika ditanya, bagaimana perasaannya setelah menerima SK dan ditempatkan bertugas jauh dari keluarga, jawabannya masih tetap bersyukur. Kendati saat ini ia ditempatkan mengabdi di MAN 1 Kota Padang, ia bertekad bisa menjalani dengan sepenuhnya hati.
“Kalau harapan saya yang ditanya tentu ingin dekat sama suami, anak dan keluarga. Tapi karena saya sudah ada kontrak bersedia di tempatkan di mana saja, saya harus syukuri apa yang sudah ditetapkan,” katanya lugas.
Seperti yang diarahkan dan disarankan Ketua Tim Kepegawaian Fauqa Nuri Ichsan, Fitriani bertekad mengikuti semua janji yang sudah diijabkan tpada saat sumpah jabatan.
“Tingkatkan disiplin, tidak dibenarkan berbuat yang tidak sesuai dengan aturan aturan yang sudah di baca dalam kontrak kerja. Bertata Krama dan harus sopan dalam berbicara dan berbuat, katanya mengulangi pesan Ketim Kepegawaian.
Bahkan ia mengaku masih terngiang dengan pesan Bapak Kakanwil Mahyudin kepada seluruh P3K yang disumpah jabatan hari ini.
“Kami harus taat aturan, harus mengikuti semua janji yang sudah di lafazkan, disiplin, tingkatkan kinerja, jujur, amanah, dan syukuri yang telah d terima ini.” Tukasnya mengakhiri bincang.(vera)