Padang, Humas-- Pelaksanaan ibadah haji diawali dengan mengenakan ihram di lokasi miqat. Hal ini menjadi tahapan pertama yang wajib dilalui setiap jemaah sebelum melangkah ke rangkaian ibadah haji berikutnya di tanah suci.
Demikian dikatakan Sekretaris PPIH Embarkasi Padang saat melepas jemaah kloter pertama untuk fase gelombang kedua yang diterbangkan langsung ke Jeddah di ruang kedatangan Internasional Bandara BIM, Jum’at (16/05/25) pukul 23:40 WIB malam.
“Alhamdulillah hari ini kita menyelesaikan proses boarding untuk kloter 08 Embarkasi Padang dari tiga daerah Pasaman Barat, Padang Panjang dan Padang, “ katanya.
Dituturkan Rifki kloter pertama pada fase gelombang kedua ini akan langsung diterbangkan ke Jeddah. Ketika nanti di Yalamlam atau di Bandara Kong Abdul Aziz jemaah sudah memasang niat miqat untuk melaksanakan ibadah umrah wajib merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji.
Rifki menjelaskan niat ihram adalah awal mula seorang jemaah memasuki ibadah haji atau umrah. Niat dilafalkan bersamaan dengan mengenakan pakaian ihram dan menjadi penanda resmi bahwa jemaah telah memulai ibadahnya.
Pakaian ihram memiliki ketentuan khusus. Bagi laki-laki, dengan dua lembar kain putih tanpa jahitan, untuk menutupi bawah tubuh dan diselendangkan di badan. Bagi perempuan, ihram dilakukan dengan mengenakan pakaian yang menutup aurat tanpa pakaian khusus.
Dikatakan Rifki jemaah harus memahami miqat menjadi tahapan penting dalam pelaksanaan haji dan umrah.
“Jika seorang jemaah melewati miqat tanpa ihram dan niat, maka ibadahnya tidak sah kecuali membayar dam atau denda,” Ungkapnya.
Sekretaris PPIH Rifki menuturkan miqat untuk melaksanakan ihram itu ada tiga untuk jemaah. Bisa dilakukan mulai dari asrama haji, bisa di Yalamlam dan juga di Bandara King Abdul Aziz. Namun demikian hal ini menurutnya bergantung kepada keyakinan dan prinsip masing masing jemaah.
Terkait hal ini, sedikitnya tentu memiliki resiko dan tantangan tersendiri. Misalnya jika niat dimulai dari asrama Haji, akan banyak pantangan dan aturan selama mengenakan ihram itu yang sulit dijaga.
Kedua, khusus untuk jemaah gelombang kedua yang mendarat langsung di Jeddah akan mengambil miqat di atas pesawat saat melintasi wilayah Yalamlam.
Saat pesawat mendekati lokasi miqat, kru pesawat akan mengumumkan agar jemaah segera mengenakan ihram dan melafalkan niat. Miqat dari udara ini menjadi pengalaman tersendiri bagi para jemaah haji, lanjut Rifki.
"Beberapa menit sebelum landing kru pesawat biasanya akan mengumumkan bahwa sesaat lagi akan berada pada titik koordinat Yalamlam. Maka disilahkan untuk memasang niat untuk melakukan umrah wajib." Ujarnya.
Hanya saja dikarenakan kondisi dan suasana pesawat yang tergolong cukup dingin, berkemungkinan besar sebagian jemaah akan memilih memasang niatnya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Mengingat Embarkasi Padang memang belum menerapkan fast track ketika jemaah turun dari Bandara Jeddah. Dengan kata lain masih melalui proses imigrasi di Arab Saudi dan masuk ruang tunggu.
Untuk itu Rifki memberikan pesan khusus kepada jemaah haji Embarkasi Padang untuk mulai berniat itu pada saat berada di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz.
Pihaknya mengimbau jemaah haji Sumbar untuk memahami rute perjalanan dan lokasi miqat yang sesuai. Ditegaskannya kesalahan dalam pengambilan miqat bisa berdampak pada kewajiban membayar dam.
“Karena itu, pembimbing ibadah dan petugas penerbangan selalu memberikan pengarahan sebelum jemaah melewati miqat.”tandasnya.
Disamping itu yang tidak kalah penting menurut Rifki ketika jemaah sudah menggunakan pakaian ihram, memang harus betul -betul dijaga dengan baik.
“Bagaimana pun ketika seorang jemaah sudah memasang niat melalui miqotnya dua titik tersebut harus bisa menjaga aurat. Tidak ada lagi pakaian dalam. Hanya dua stel yang dipakai bagian atas dan bagian bawah. Ini harus dijaga dan diperhatikan kerapiannya.”tambahnya.
Terlebih saat ini sudah banyak platform media yang memberikan tutorial bagaimana cara memasang kain ihram yang baik bagus dan rapi.
"Sehingga selain kita bisa menjaga aurat, bisa mengurangi bingung dan jauh lebih fokus dan lebih tenang dalam beribadah. Jadi sekali lagi pasanglah kain ihram dan rapi dan kuat, sehingga aman dan nyaman saat beribadah," jelasnya.
Di sisi lain Rifki menyebut ada satu hal yang istimewa saat pelepasan penerbangan kloter 08 dipusatkan di Lobi aula kedatangan. Dimana sebelumnya jemaah diturunkan dari bus di area pintu belakang.
"Hari ini suasana terasa berbeda. Seperti berada di Bandara King Abdul Aziz maupun Bandara Amma Madinah suasana malam ini, jemaah masuk dari lobi ruang kedatangan Internasional ini" jelasnya.
Menurutnya boarding untuk kloter 08 hari ini menggambarkan suasana saat proses boarding jemaah haji Indonesia kembali ke tanah air.
"Kita bersyukur, memang selalu ada perubahan dan inovasi yang dilakukan dari seluruh stakeholder maupun kawan kawan di Bandara ini,"ungkapnya.
Sebagai informasi pelepasan Jemaah kloter 08 Jemaah di BIM turut dihadiri H Afrizal, H Hami Mulyawan, H Novi Endra Helmi, Kadis Perhubungan Sumbar Dedi Diantolani dan jajaran pada pukul 00:15 WIB.
Total Jemaah laki laki sebanyak 171 orang dan jemaah perempuan 252 orang ini diperkirakan akan tiba di Bandara Jeddah pada pukul 05:25 WAS.(vera)