Padang, Humas-- Sebanyak 423 calon jemaah haji kloter tujuh asal Kabupaten Agam akan diberangkatkan hari ini menuju Madinah, Rabu (14/05/25).
Sebelum diberangkatkan ke tanah suci, ratusan calon jemaah haji ini terlebih dahulu bermalam di Embarkasi Asrama Haji dan dilepas secara resmi oleh Ketua PPIH H Mahyudin didampingi Sekretaris PPIH H M Rifki.
Pelepasan keberangkatan jemaah kloter terakhir untuk gelombang pertama ini ditandai dengan penyerahan bendera merah putih dari Ketua PPIH kepada Ketua kloter Rino Afrizuli. Dilanjutkan dengan penyerahan alat pengeras suara dari H Abrar Munanda kepada Pembimbing Ibadah Haji Yunaldi.
"Tadi malam kloter 7 calon jemaah haji Kabupaten Agam telah masuk ke asrama. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan, akomodasi, dan dibagikan gelang identitas, living cost serta paspor kemudian langsung masuk ke kamar," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar Mahyudin.
Dikatakan Kakanwil, rombongan kloter yang diketuai Rino Afrizuli ini dijadwalkan akan berangkat melalui Bandara Internasional Minangkabau menuju Madinah.
"Rencana diberangkatkan pada pukul 20:00 malam ini dari BIM. Alhamdulillah seluruh jemaah sehat," jelas Ketua PPIH Embarkasi Padang ini.
Ia menuturkan gelombang pertama calon jemaah haji Sumbar ini akan diterbangkan ke Madinah dan didampingi ketua kloter, pembimbing ibadah haji dan 2 petugas kesehatan.
Sebelum dilepas, H Abrar Munanda memberikan pembinaan dan motivasi kepada seiring jemaah menunggu antrian masing masing untuk masuk bus.
Abrar Munanda memaparkan sejarah tentang perubahan arah qiblat dan qiblat imas Islam saat ini bermula di hadapan jemaah.
Abrar menyebut Kota Madinah sangat kaya dengan situs bersejarah yang sering dikunjungi baik oleh jemaah umrah dan haji, maupun penduduk Arab Saudi.
“Kota ini mengingatkan akan sejarah Nabi Muhammad Saw dan penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia.”jelasnya.
Salah satu situs di Madinah adalah Masjid Qiblatain. Masjid yang terletak sekitar 7 km di sebelah timur laut Masjid Nabawi ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Islam.
Awalnya, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena dibangun di bekas rumah Bani Salamah.
Masjid Qiblatain adalah masjid yang memiliki dua kiblat. Qiblatain artinya dua kiblat. Kiblat pertama yang menghadap ke Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis (Palestina), dan kiblat kedua yang menghadap ke Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.
“Jadi ketika Nabi Muhammad SAW memimpin para sahabatnya saat salat Zuhur, kemudian diturunkan wahyu untuk menghadap ke arah Ka'bah. Ketika sudah salat dua rakaat, turunlah wahyu yang memerintahkan untuk mengubah arah kiblat, maka Nabi langsung melakukan, sesegera mungkin untuk melakukan perubahan itu.” Jelas Abrar.
Mengingat hal itu merupakan perintah langsung di rakaat kedua atau dua rakaat bagian yang kedua. “Saat itulah Rasul itu mengalihkan kiblatnya itu dari Baitul Maqdis ke Ka'bah Baitullah. Ini kemudian diikuti oleh semua jema'ah," katanya.
Selain itu Abrar Munanda juga menjelaskan tentang lokasi dan pusat perbelanjaan di Madinah yang bisa dikunjungi jemaah.
“Tapi jangan terlalu banyak berbelanja, karena beribadah hajilah menjadi tujuan utama kita. Dan perjalanan spritual ini masih sangat panjang.” Pesannya.
Lebih jauh, Abrar Munanda mengingatkan jemaah harus melakukan persiapan untuk melaksanakan ibadah umrah wajib di Makkah.
Disamping itu, Abrar Munanda juga mengimbau para jemaah agar menjaga stamina. Selain mengkonsumsi makanan sehat juga biasakan banyak-banyak minum air putih dan mengurangi aktivitas di luar hotel.
Terlebih lagi Arab Saudi cuaca panas, sehingga kemungkinan dapat mengganggu kesehatan jamaah.
"Udara di sana nanti sangat panas. Jadi jaga kesehatan, atur waktu istirahat dan banyak berdzikir, " tandasnya.
Hadir dalam momen pelepasan jemaah diaula kedatangan H Yosef Chairul, Kakankemenag Kota Bukittinggi H Eri Iswandi, Perwakilan Kementerian Perhubungan pusat, Tim PPIH dan P3IH juga tim shalawat yang senantiasa mengumandangkan lantunan talbiyah saat menyambut jemaah.(vera)