Padang (Humas)- Wamenag RI Romo H R Muhammad Syafi’i melihat Sumatera Barat memiliki kehidupan keagamaan yang sangat baik. Bahkan terkenal dengan istilah adat basandi syara basandi kitabullah. Artinya ada kekentalan kehidupan religius di Sumatera Barat. Karena itu, pengamalan keagamaan selain membutuhkan kesholehan individualnya, harus juga mengedepankan kesholehan sosial.
Hal ini dikedepankan Wamenag saat bersilaturahmi dan pembinaan terhadap jajaran satker Kemenag Provinsi Sumatera Barat di Studio Mini UPT Asrama Haji Tabing Padang, Sabtu (02/11/24) petang.
Wamenag menilai tidak perlu bersusah payah untuk mencari rumus yang lain untuk menjadi warga negara yang baik, menjadi anggota masyarakat yang baik.
“Cukup dengan berkomitmen melaksanakan ajaran agama dengan baik, pasti akan menjadi warga negara yang baik.” Tukasnya.
Bagaimana pun, Romo meyakini ajaran Islam atau pun agama lainnya mengajarkan untuk hidup berdampingan, menjaga kekompakan bekerja keras, dan bekerja bersama sama untuk kesejahteraan bersama.
“Jadi pesan kami kepada jajaran aparatur Kemenag, tetaplah mendulang prestasi dibarengi dengan memperkuat komitmen. Menjadikan agama dalam pengamalan yang moderat, menjadi bagian terpenting untuk membangun kehidupan lebih baik, kekompakan dan kerja keras.” Pesannya.
Momentum kunjungan perdana ini Wakil Menteri Agama Romo H R Muhammad Syafi'i mengajak seluruh aparatur Kemenag Provinsi Sumbar untuk bersama-sama menyukseskan program Asta Cita pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Wamenag RI menyebut sebagai ASN harus memiliki tekad dan kewajiban yang sama bekerja untuk bangsa dan negara dan merujuk kepada asta citanya presiden. Asta (delapan) cita (visi dan misi).
Ditegaskan Romo asta cita ini harus menjadi guidance bagi seluruh aparatur spil negara di seluruh Indonesia. Dihadapan ratusan aparatur, Wamenag memaparkan asta cita Presiden yang diharapkan bisa diterapkan ASN.
Pertama, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan HAM. Indonesia harus berbeda dari eropa, membangun demokrasi diatas keberagaman.
Kedua, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi baru.
Ketiga, Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan,.mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Keempat, memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Kelima, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah, didalam negeri.
Keenam, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Ketujuh, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan nrskoba.
Kedelepan, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan kualitas toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Disamping itu, Romo menyinggung tentang pentingnya menjaga kemoderatan dalam kehidupan. Baginya indikator orang yang moderat itu adalah orang yang taat beragama.
“Taat beragama itulah Moderasi. Pure beragama, itulah moderat. Kemenag menjadi leading sektor untuk pembinaan umat. Maka bekerjalah untuk masyarakat. Ketika kita tidak bersinergi maka pasti kita akan melupakan tupoksi.” Tandasnya menutup arahan.
Hadir Kakanwil Mahyudin didampingi Kabag TU H Edison serta Jajaran Kabid dan Pembimas serta Kakankemenag Kabupaten/Kota se- Sumbar. Turut hadir Rektor Mahmud Yunus Batusangkar Delmus Puneri Salim, Rektor UIN Bukittinggi Silvia Hanani, Kabiro AU PK UIN IB H Muhammad Fuad, Kepala UPT Asrama Haji Tabing Padang H Afrizen, Kepala BDK Padang H Risani, kepala madrasah, pengawas madrasah, KUA, JFT dan JFU Kemenag Sumbar.(vera)