Launching Smart Library Madrasah, Sekjen: Perspektif Baru Berpotensi Tempatkan Alumni Madrasah pada Posisi Mainstream

Padang (Humas)-  Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Muhammad Ali Ramdhani mendorong madrasah di Sumatera Barat menjadi Episentrum pusat modernisasi di bidang Digital Library di madrasah.

Hal itu dikedepankannya saat melaunching Smart Library Madrasah, Proper Kakanwil Kemenag Sumbar H Mahyudin implementasi Diklat PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional) II di Gedung Teater UPT Asrama Haji Padang, Kamis (31/10/24).

Peluncuran (launching) perpustakaan digital "Smart Madrasah Library" ditandai dengan penempelan telapak tangan oleh Kakanwil H Mahyudin ke layar monitor. Disaksikan Sekjen Kemenag RI secara virtual, dan luring oleh Kabag TU H Edison, jajaran Kabid dan Pembimas serta seluruh tamu yang hadir.

Secara khusus, Sekjen mengapresiasi dan mendukung penuh proper Smart Library Madrasah Pusat Pembelajaran Islam Modern pada Madrasah di provinsi Sumatera Barat yang digagas Kakanwil Mahyudin sebagai peserta Diklat PKN II.

Muhammad Aly Ramdhani menyebut secara prinsip, pendidikan pada dasarnya sebuah upaya untuk memuliakan manusia. Menurutnya berbagai kemewahan teknologi dan fasilitas informasi telah menjadi bagian dari kehidupan era digital.

“Dan hari ini kita akan menikmati, sebuah model Smart Madrasah Library yang pada prinsipnya memanfaatkan teknologi, alur informasi sebagai bagian dari kemewahan di era kekinian.” Terangnya.

Dengan kata lain, sambung Ali Ramdhani jika ditelisik dan ditelaah dalam kondisi kekinian, ruang teknologi hari ini telah menembus sendi-sendi kehidupan.

Bahkan, perangkat teknologi sebagai perangkat seluruh media dalam kehidupan hari ini, tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan dan cara hidup manusia dalam menapaki berbagai dinamika kehidupan.

Begitu pula dalam dunia pendidikan lanjutnya, relevan jika hari ini perlu membangun perspektif baru di dalam bidang penyelenggaraan pendidikan. Sehingga mampu melahirkan generasi yang selaras dengan perkembangan zaman.

Dalam pandangan Sekjen, madrasah saat ini memiliki potensi untuk menempatkan siswa-siswa pada posisi mainstream dalam dinamika perkembangan zaman dan peradaban. Sekjen menilai dinamika zaman tentu menjadi bagian proses penyelenggaraan pendidikan.

Dengan begitu, Ali Ramdhani berharap bahwa setiap lulusan madrasah hari ini adalah mereka yang berada pada posisi mainstream. Dimana menjadi posisi inti dalam setiap perubahan perkembangan bangsa.

“Tentu kita tidak menginginkan alumni madrasah kita, berada pada sudut atau pojok perkembangan zaman. Namun mereka harus berada pada posisi mainstream.” tegasnya.

Sekjen meyakini hal itu sebuah bukti sekaligus menandakan bahwa pola pembelajaran, pola hidup termasuk perspektif hidup, harus selaras dan seiring dengan dinamika zaman.

Dengan demikian, mereka tidak akan tergerus dinamika zaman dan hanya menjadi penonton dalam dinamika zaman itu sendiri.

Selain itu Sekjen Ali Ramdhani melihat dalam ranah eksistensi madrasah, transformasi dalam sistem pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Bahkan sudah ditetapkan menjadi salah satu program prioritas Kemenag RI.

 “Baik dalam tata kelola kelembagaan atau pun penyelenggaraan pendidikan di madrasah,” sebutnya.

Dalam konteks ini, sambung Sekjen madrasah berbasis digital adalah madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan dengan menggunakan aplikasi berbasis digital dan mencari sumber media pembelajaran berbasis digital.

“Semuanya sudah terfasilitasi secara instans. Dari yang termudah dan yang tersulit bisa diakses,” Katanya.

Namun demikian tantangannya menjadi sebuah perhatian bagi seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder di era digital.

Ia menilai ketika belajar dari berbagai sumber yang sangat teramat kaya, tentunya memiliki tantangan sendiri. Dimana khazanah pemikirannya berpotensi tidak selaras dengan ideologi yang dirancang bangun di Republik ini. Pun, jika dilihat dari perspektif keagamaan.

Sehingga model atau bentuk Smart Madrasah Library ini menjadi bagian penting. Karena perpustakaan digital tersebut mampu melakukan berbagai proses. Disamping adanya proses penyimpanan data dan referensi bacaan, tapi juga dilakukan melalui proses pemilihan dan pemilahan.

“Tidak semua buku baik, tidak semua semua sumber belajar itu selaras dengan ideologi yang kita pegang. Tidak semua bahan bacaan memilki frekuensi dan nilai yang sama dengan nilai keislaman dalam konteks madrasah,” imbuhnya.

Ali Ramdhani menyimpulkan madrasah berbasis digital sangat dibutuhkan. Selain mampu menghimpun sumber belajar secara efektif, namun disisi lain juga telah mengalami proses pemilihan dan pemilahan.

Dengan harapan tetap berkomitmen dan keseriusan seluruh stakeholder untuk menfilter berbagai sumber belajar yang tidak relevan dengan eksistensi madrasah. Termasuk memudahkan siapa pun baik siswa, guru termasuk masyarakat yang ingin belajar secara baik.

“Saya berpesan agar model yang dikembangkan tidak berhenti di madrasah kita. Tetapi menjadi bagian dari orkestrasi yang diselenggarakan di semua madrasah dan terbuka bagi masyarakat, untuk dapat melakukan akses secara baik terhadap Smart digital yang dirancang bangun oleh Kakanwil ini,” pintanya.

Sekjen memandang perangkat digital bukanlah sebuah tujuan, tetapi sebuah perangkat untuk membangun proses efisiensi, proses pembelajaran agar dapat bekerja secara cepat, tepat dan memadai.

Kehadiran smart library diharapkan Ali Ramdhani tidak hanya bisa cepat diakses, tapi efisien dan bagus. Tidak bertele-tele, namun tetap berkualitas. Sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan masyarakat yang ingin untuk belajar.

“Terutama dalam pengembangan literasi di madrasah, yang memiliki dampak terhadap peningkatan mutu pendidikan madrasah,”tekannya.

Sehingga pada akhirnya, Sekjen berharap proper ini bisa menjadi pusat pembelajaran yang modern di madrasah, khususnya di Sumatera Barat. Tidak hanya di Sumatera Barat, namun Sumbar juga bisa menjadi episentrum sekaligus menjadi pusat modernisasi di bidang digital library di lingkungan madrasah.

“Selamat dan sukses, semoga ikhtiar yang dilakukan Kakanwil Mahyudin disupport jajaran dapat bernilai ibadah di sisi Allah. Dan mampu melahirkan generasi penerus, pimpinan bangsa memiliki kecerdasan dengan tetap memiliki pijakan yang kokoh terhadap aspek ideologi dan keagamaan,” pintanya.

Hadir pada Launching ini Kakanwil Kemenag Sumbar, H Mahyudin, Kabag TU H Edison, Jajaran Kabid, Pembimas, Kakankemenag, Kepala MI, Kepala MTs, Kepala MA, pengawas madrasah se-Sumbar, jajaran Ketua Tim pada Bidang Pendidikan Madrasah, JFT dan JFU Kanwil Kemenag Sumbar (vera)


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: EGN