Padang (Humas)- Menjelang pelaksanaan ajang kompetensi bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun 2023 pada awal September mendatang, bertempat di laboratorium, Kampus UNP Padang, berlangsung kegiatan pelatihan bagi 11 peserta KSM Provinsi Sumatera Barat.
Memasuki hari ketiga ini, pembekalan mulai memberikan pengenalan dan pembimbingan kepada lima orang calon peserta KSM dalam praktik Labor.
Hal ini diutarakan Koordinator guru Pendamping KSM Provinsi H Afrizal kepada humas, Kamis (24/08). Dengan demikian harapannya ketika hari H pelaksanaan kompetisi, siswa peserta sudah tidak gagap teknologi atau pun kaku lagi saat melakukan uji Labor.
Pada training center KSM tersebut, peserta diberikan pengarahan mengenai bagaimana bisa sukses dalam uji kemampuan berbasis CBT dan praktik Labor seharian penuh.
Sedikitnya ada lima mapel yang perlu eksplorasi. Biologi MA, Kimia MA, Fisika MA dan IPA pada MTs, dan IPA pada MI. Mapel lainnya tetap belajar di Aula bersama pelatih masing masing.
Sepanjang pantauannya, didampingi guru pendamping, para laboran, dan petugas yang dibutuhkan dari tim Labor UNP, peserta KSM terlihat serius dan fokus melakukan pelatihan praktik Labor masing masing mapel.
Disamping untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar berbasis Labor, dapatbiasakan peserta dengan alat alat labor.
Mengingat hal Ini juga yang membedakan antara kompetisi sains di Karena di tingkat nasional selain ujian CBT juga ada praktik pengenalan di Labor.
“Disinilah perlu penguatan terkait alat dan praktik Labor, sesuai dengan kisi kisi yang ada di KSM.”katanya.
Apresiasi yang tinggi kita berikan, karena mereka antusias mengikuti, ditambah lagi peralatan Labor di UNP lengkap, sambung H Afrizal.
Terlebih lagi, peserta diberikan pengenalan pendalaman, untuk seluruh mapel. Misalnya pengenalan susunan tulang tubuh manusia, pengenalan hewan, tumbuhan.
"Semoga ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Karena setiap tahun praktik Labor terus mengalami perkembangan.
Pada Kompetisi Sains Madrasah cabang IPA terintegrasi Tahun 2023 ini, Provinsi Sumbar diwakili 11 Delegasi terbaik ranah Minang.
“Kalau pagi tadi peserta melakukan pengamatan anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil, sesi siang praktik Labor berkenaan dengan pengamatan dan pembedahan anatomi hewan,”papar Edriani Pendamping Biologi MA/SMA.
Menurut Edriani melalui praktik labor secara langsung, anak bisa mengamati langsung objek yang biasanya dilihat hanya ada dibuku maupun internet.
“Bahkan anak mendapat tips dan trick bagaimana bekerja efektif dan efisien di laboratorium,” sebutnya.
Ketika ditanya mengenai kemampuan peserta Biologi IPA Terintegrasi, dengan penuh optimis ia mengakui sudah mencapai 90 persen.
Ia juga mengapresiasi kesungguhan pihak Kemenag dan tim pelatih dari UNP dalam menyediakan sarpras labor.
“Kalau untuk praktikum botani, sejauh ini fasilitasnya bagus Bu. Mendukung dan memadai untuk kegiatan praktikum. Begitu pula untuk pratikum zoologi,” tambahnya.
Namun demikian, pihaknya tak menampik, kemampuan anak pasti memiliki plus dan minus.
Secara general sudah bagus, hanya saja untik materi biologi peserta bernama Yazhid masih merasa kurang menguasai ilmu Biologi yang membahas tingkat molekuler. Ada tentang genetika dan biokimia. Apalagi nanti bakal dikaitkan dengan pengetahuan terkait hadist. Butuh belajar lebih giat, jelasnya.
“Karena peserta pasti ditanya tentang hadist yang terkait materi, ditanya konsep2 yang berhubungan dengan hadist tersebut atau juga sebaliknya,” kata Edriani lagi.
Edriani menyebut, peserta Biologi terintegrasi masih perlu mempertajam penguasaan tentang pengetahuan hadist.
“Kalau ayat-ayat, insyaAllah bisa karena yazhid juga seorang hafidz 11 juz,” katanya.
Ia menambahkan, dalam praktik Labor khususnya untuk pengamatan anatomi tumbuhan, peserta menggunaka mikroskop, kaca objek, kaca penutup dan preparat kering.
“Kalau pengamatan hewan, biasanya peralatan bedah,” tandasnya.
Sementara itu fakta lain datang dari pendamping Kimia MA Gusfitman mengakui, upaya Kanwil Kemenag Sumbar dalam mempersiapkan peserta khususnya kimia sudah maksimal. Dengan mendatangkan instruktur dari perguruan tinggi (UNP) dan universitas lainnya di Sumbar.
Gusfitman melihat, setelah mendapatkan pembekalan, hingga hari ini pemahaman peserta jauh lebih meningkat khususnya pada pemahaman konsep materi..
“Jika sebelumnya peserta fokus latihan soal tanpa memahami konsep dasar, dengan pembekalan ini siswa berlatih soal dengan pemahaman konsep yang benar dan nyata,” ujarnya.
Disamping pemahaman konsep, keterampilan laboratorium peserta juga ditingkatkan dengan melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium Kimia FMIPA UNP, yang langsung dibimbing oleh dosen Kimia.
Pihaknya mengaku, peserta Kimia terintegrasi MA ini memiliki kekurangan pada pengetahuan integrasi, baik PAI dan Bahasa Arabnya.
“Maklum peserta kita dari SMA, jadi backgroundnya bukan dari sekolah agama yang banyak mempelajari bahasa arab. Namun yang membuat kita cukup puas, untuk sains sudah mendekati 100 persen penguasaan wawasannya,” terang Gusfitman.
Pihaknya sendiri, mengaku sudah berupaya memberikan sejumlah buku rujukan tentang materi integrasi keislaman dengan Kimia.
“Karena saya tahu, soal KSM provinsi kemarin muatan integrasinya bertambah banyak. Kalau untuk bahasa arab, mungkin mereka perlu kita arahkan dan motivasi agar terus belajar menjelang keberangkatan.” tuturnya lagi.
Sedikitnya ada empat pratikum yang dilakukan hari ini, diantaranya Kromatografi rertas, penentuan konsentrasi nikel dengan DMG secara ekstraksi pelarut, Sintesis aspirin dan Penentuan kandungan asam asetat dalam cuka dengan metode titrimetri.
Penuturan berbeda diutarakan pendamping Fisika MA Iis kepada humas, pada saat praktik Labor berlangsung.
Ia menilai Dengan kegiatan labor peserta dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen/praktikum.
Dengan kata lain, peserta dapat secara langsung menggunakan alat dan mengukur, melakukan observasi, mengambil data kemudian menginterpretasikannya.
“Jadi disini, peserta berlatih untuk mampu menangani dan menggunakan alat secara aman dan tepat.” Ucapnya.
Disamping itu, kegiatan labor akan membiasakan peserta agar mampu merancang percobaan, melakukan dan menginterpretasikan hasil eksperimen.
“Sehingga diharapkan ketika menjalani kompetisi peserta sudah familiar dan siap untuk kompetisi bidang eksperimen dengan hasil yang baik dan memuaskan.” Harapnya.
Ia menuturkan untuk bidang Fisika, peserta melakukan praktikum dan menggunakan alat labor di semua bidang.
“Dimana kegiatan dimulai dengan penggunaan alat ukur dasar, materi gerak dan gaya pada mekanika, rangkaian listrik, kalor dan termodinamika.”paparnya.
Selain itu, penjelasan menarik lainnya diungkapkan oleh pendamping IPA terintegrasi MTs/SMP.
Dikatakannya, untuk biologi pengamatannya mengenai morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, Zoologi seperti anatomi aves, morfologi ikan, sisik ikan, beberapa preparat.
Sedangkan untuk praktik labor Fisika peserta dikenalkan dengan bagaimana menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup, tutupnya.(vera)