Lima Skor Tertinggi Test SKD Hari Kedelapan, Tiga Diantaranya Peserta Formasi Pengawas JPH

Padang (Humas)- Seleksi SKD CPNS Kemenag hari ini telah memasuki hari kedelapan. Akan berakhir esok hari, test ini diikuti antusias oleh ratusan peserta dalam beragam formasi. Tiga bagian dalam SKD seperti test wawasan kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Test Karakteristik Pribadi (TKP), yang paling menjadi momok menakutkan dan menantang adalah bagian TWK.

Hal itu diungkapkan peserta formasi Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Rini Amarsali yang berhasil meraih skor 441  pada sesi I hari kedelapan pelaksanaan CAT SKD CPNS di Hotel Kyriad Bumiminang padang, Jumat (25/10/24). Ia hanya mampu meraih total TWK senilai 99 saja. Sementara untuk TKP 197 dan TIU 145.

Perempuan kelahiran 2000 ini mengaku test TIU adalah yang paling diminatinya karena kecendrungannya menyukai segala hal yang berkaitan dengan hitungan.  Sementara TWK baginya memiliki tantangan tersendiri, karena membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang tinggi dalam menjawab soal. “Soalnya penuh jebakan dan jawabannya nyaris sama, seperti benar semua itulah yang membuat ragu,” katanya.

Kendati  test SKD CPNS tahun 2024 merupakan pengalaman pertama baginya. Bermodal ketekunan dan giat mempelajari soal-soal CPNS melalui try out atau TO gratis yang ada di Google, e-book. Bahkan gemar mengikuti tutorial dari you tube selama empat sebelum SKD perjuangannya membuahkan hasil yang memuaskan.

Keinginan alumnus ekonomi Syariah ini  memilih Kemenag untuk formasi CPNS tak lain karena meyakini sesuatu yang linear akan lebih mudah diimplementasikan dalam dunia kerja.

Berkat dorongan orang tua dan kakak kandungnya, kebahagiaan gadis berusia 24 tahun ini semakin lengkap manakala skor akhir perjuangannya melebihi ekspektasi.

“Skor 441 sangat memuaskan bagi saya. Dan sungguh saya jadi gugup sekaligus senang sekali dengan hasil skornya. Betul betul tak menyangka dapat nilai sebanyak itu. Mungkin karena saya sering ikut TO, sekitar 20 x TO 4 bulan sebelum pelaksanaan SKD.” Jelasnya.

Ungkapan lainnya datang dari peserta bernama Nurul Akhya Mauri Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Pertama Kemenag.

Menurut alumni UIN Imam Bonjol Padang ini ketekunan dan kesungguhan dalam mengolah soal melalui TO gratis atau pun berbayar sudah banyak yang berkualitas. Bahkan kisi kisi soalnya juga sesuai dengan aturan Kemenanpan RB.

“Yang penting latihan, setiap hari. Bagi saya yang agak susah itu memang TWK. Jadi pesan buat teman teman seperjuangan, ingatlah kalian berjuang sekarang ini demi orang orang yang kalian sayangi. Jadi ga boleh patah semangat. Kalau sedang putus asa, ingat saja orang tua yang telah membesarkan kita. Dan saya berjuang disini demi keluarga saya,” ucap peserta sesi 1 ini optimis.

Sementara untuk sesi II peraih skor tertinggi pada hari kedelapan adalah alumnus Kedokteran hewan Unsia Aceh. Ia berhasil meraih skor 445. Dimana untuk TIU sebanyak 150, TWK 95 dan TKP 200.

“Rata rata setiap kali TO, nilai yang saya dapatkan itu hanya berkisar 400 atau 420 paling tinggi. Tapi sekarang dapat skor 445 sungguh kaget juga. Alhamdulillah TO berbayar yang saya lakukan sangat membantu saya berlatih mengatur waktu,” ungkap Nurudzzakiatil Hasanah Harlin peserta formasi Pengawas Jaminan Produk Halal Pertama Kanwil Kemenag Jawa Barat.

Gadis hitam manis kelahiran Bukittinggi tersebut membocorkan tips dan trik pengerjaan soal soal test SKD. Ia membagi pengerjaan TWK untuk durasi 30 menit pertama, kemudian 30 menit berikutnya TIU dan ditutup dengan TKP untuk 40 menit terakhir.

Dengan begitu, ia meyakini sangat memudahkan untuk mengontrol waktu dalam menyelesaikan jawaban dengan baik. Formasi Produk halal pilihannya, diharapkan bisa menjadi warna baru baginya.

“Ketika muncul formasi produk halal, penasaran ingin mencoba, terlebih lagi formasi ini berkaitan dengan materi kuliah yang pernah saya terima di kampus dulu. Jadi lumayan nyambung,” jelasnya.

Pengakuan lain muncul dari Ilham Syafitra peserta formasi Pengawas Jaminan Produk Halal Pertama Kanwil Kemenag Sumbar. Ia mengaku sempat sangat bimbang menentukan pilihan formasi.

Hanya saja, dengan mempertimbangkan kembali bahwa formasi Pengawas Jaminan produk halal masih beririsan dengan latar belakang pendidikannya farmasi.

Selain ingin mendalami lebih jauh tentang produk halal dan aturan tentang produk halal itu sendiri, alumnus Farmasi Universitas Andalas ini mengharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Alhamdulillah skor SKD bisa meraih 438. Dengan total TWK 95 , TIU 160 dan TKP 183. Saya merasa senang perjuangan saya selama ini sudah terbayarkan. Semoga saya bisa lanjut ke tahap berikutnya. Doakan kami ya Bu,” pintanya.

Terakhir, penuturan menarik dari peserta Latifah Putri Juita yang berhasil mengantongi skor sebanyak 432. Dengan total TWK 70, TIU 165 dan TKP 197. “Saya sangat hahagia dan lega, karena passing grade TWK bisa lolos 1 passing grade dari minimal PG yang ditetapkan. Saya sangat bersyukur. Mungkin ini buah dari usaha saya belajar dan doa orang tua saya juga dan kehendak Allah Swt,”terangnya.

Pengakuan gadis dengan sapaan Tifa ini, riset dalam karya ilmiah skripsi yang pernah dituliskannya berkaitan erat dengan pengujian mikroba. Seperti TPC, dan kimia lainnya, Tifa menyoroti bahwa masyarakat umumnya dalam melakukan pengolahan belum sesuai SOP, yang sudah ditetapkan dalam aturan pemerintah.

Misalnya seperti bahan olahan bakso yang berbahan baku daging, tentu perlu pengawasan khusus secara berkesinambungan.

“Kalau lembaganya semakin besar nanti, tentu ini membutuhkan pengawasan secara serius bagi pelaku usaha menengah atau rumahan,” jelasnya.(vera)


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: VR