Koto Baru, Humas – MTs N 3 Solok gelar Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan berlangsung di aula Madrasah setempat. Kegiatan Lokakarya ini bertajuk “Meningkatkan Kompetensi, Profesionalisme dalam Pemantapan P5P2RA dan Modul Ajaran Kurikulum Merdeka”. Yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 08 s.d 11 Juli 2024. Senin ( 08/07).
Lokakarya yang diikuti oleh semua guru dari mata pelajaran agama dan umum di MTsN 3 Solok ini, dihadiri oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok diwakili Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Lizi Virma Surianti, S.ST, M.Si.
Membuka kegiatan, dalam sambutannya mengajak guru sebagai garda terdepan dalam mengimplementasikan kurikulum tidak boleh terjebak kepada rutinitas dan pemenuhan kebutuhan administratif semata.
“Sebagai pendidik, guru harus fokus dan total mendampingi peserta didik dalam pembelajaran, pembentukan, dan pengembangan karakter. Mereka harus melatih peserta didik bernalar kritis dan keterampilan hidup dengan cara yang lebih kreatif sesuai kebutuhan peserta didik di eranya, Karena itu, guru tidak boleh berhenti meningkatkan kapasitas diri,” ucapnya.
Lizi mengharapkan para guru secara bergotong-royong, dengan semangat berbagi, perlu bergabung bersama komunitas-komunitas pendidikan untuk mengasah kompetensi dan memperluas wawasan terkini demi memberi layanan terbaik kepada peserta didik.
“Pendek kata, seorang guru harus melibatkan segenap jiwa dan raganya untuk kemajuan pendidikan,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala Madrasah, H. Kamsuir, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan Workshop Kurikulum Merdeka adalah kegiatan persiapan bagi para ustadz - ustadzah MTsN 3 Solok dalam rangka menyambut Tahun Pembelajaran 2024/2025.
“Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tim Pengembang Kurikulum Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, Epi Yarlis, S.Pd, M.Si, “ ucapnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, H. Zulkifli, S.Ag, MM menyampaikan pentingnya membuka cakrawala berpikir agar terjadi peningkatan kualitas.
“Adalah hal yang sangat penting bagi seorang pendidik untuk memahami latar belakang peserta didik yang beragam dan komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk menciptakan kondisi kerja yang kondusif,” Ucap Kakankemenag.
Selain itu, H. Zulkifli juga menyampaikan bahwa Moderasi Beragama salah satu hal penting dalam terwujudnya cita-cita madrasah.
Untuk itu, dalam pengelolaan madrasah diperlukan empat hal yakni Manajerial atau Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Pengelolaan Kurikulum dan Pengelolaan Informasi.
Kakankemenag berharap, setelah mengikuti Lokakarya ini para tenaga pendidik MTsN 6 Solok mampu membawa madrasah berada di garda terdepan pendidikan Kabupaten Solok. Prestasi dan pencapaian yang diraih tahun kemarin akan semakin banyak dan lebih baik lagi. N.DY
