Painan, Humas--Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Mahyudin, mengimbau dan memotivasi calon jemaah haji untuk melatih fisik dengan berjalan kaki, karena haji itu adalah ibadah fisik.
Pesan ini disampaikan Kakanwil saat membuka dan melakukan pembinaan manasik haji kepada calon jemaah haji Pesisir Selatan, Senin (14/4) di Masjid Agung Al Amilin, Painan. Turut mendampingi Kakanwil, Kakan Kemenag Pesisir Selatan, Yufrizal bersama jajaran.
Hal ini bukan tidak beralasan kata Kakanwil, karena saat melakukan tawaf (mengelilingi ka'bah), dan posisi jemaah dengan ka'bah agak jauh, itu akan memakan waktu sekitar 1 jam, ditambah lagi ibadah sa'i yang juga memakan waktu 1 jam.
"Jika kita melakukan tawaf berdekatan dengan ka'bah itu jaraknya sekitar 500 meter satu putaran, dikali 7 putaran sekitar 3,5 kilometer. Kalau jaraknya agak jauh karena berdesakan bisa jadi 1 kilometer satu putaran, kita akan berjalan 7 kilomter satu kali tawaf," jelas Kakanwil.
Begitu juga dengan ibadah Sa'i (berlari-lari kecil), kata Mahyudin, jarak antara safa dan marwa, sekitar 400 sampai 450 meter, dikali 7 kali putaran. Maka jemaah akan berjalan kurang lebih 3 kilometer. Ini butuh kaki yang kuat dan fisik yang sehat, kata Mahyudin.
"Karena untuk tawaf dan sa'i kita membutuhkan kaki yang kuat maka bapak dan ibu harus melatih dan membiasakan berjalan mulai dari sekarang. Karena jika kita tidak terbiasa berjalan jauh, maka kita akan merasa lelah. Maka harus dilatih dari sekarang," pesan Kakanwil.
Begitu juga dengan ibadah lainnya lanjut Kakanwil, melontar jumrah, jemaah haji juga harus berjalan kaki. Jemaah akan berjalan dari tenda Mina menuju jamarat (tempat melontar jumrah) sekitar 3 sampai 4 kilometer.
Namun Kakanwil juga menyampaikan bagi jemaah yang kondisinya benar-benar tidak memungkinkan untuk melakukan tawaf, dan sai secara mandiri, ada fasilitas pendorong kursi roda dan skuter. Namun tentu akan membutuhkan biaya, sebut Kakanwil.
"Untuk itu saya berharap, waktu yang masih tersisa jelang keberangkatan ini, bisa dimanfaatkan oleh bapak ibu calon jemaah haji dengan sebaik-baiknya untuk melatih kaki dengan berjalan kaki" pesan Kakanwil.
Kakanwil juga mengingatkan kepada jemaah agar mengikuti kegiatan manasik dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai waktu tunggu belasan tahun dan biaya besar yang sudah dikeluarkan terbuang sia-sia.
"Ilmu manasik ini sangat penting untuk menambah wawasan dan memperkuat ilmu manasik kita. Karena tanpa ilmu pengetahuan yang cukup, akan sulit bagi bapak ibu jemaah untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik," pungkas Kakanwil.
Tak lupa Kakanwil juga mendoakan semoga 153 calon jemaah haji Pesisir Selatan ini selalu dalam keadaan sehat, bisa melaksanakan rangkaian haji dengan baik dan pulang dengan meraih haji mabrur. Rina