Bukittinggi, Humas-- Persiapkan jemaah haji asal Kota Bukittinggi untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H Mahyudin Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat memberikan pengalaman positif kepada calon jamaah haji Bukittinggi, demi memperkuat pemahaman CJH mengenai tata cara dan pelaksanaan ibadah haji di Masjid Jamik Aur Kuning Bukittinggi Senin (21/04/25).
Kakanwil Mahyudin menuturkan pentingnya tiga aspek utama yang harus dipersiapkan oleh jemaah haji. Pertama, kesehatan fisik. Ia menjelaskan bahwa ibadah haji memerlukan stamina yang baik, terutama saat melakukan tawaf, sai, dan lempar jumrah.
“Kami mendorong seluruh jemaah haji untuk mempersiapkan kesehatan fisik dengan berlatih berjalan, menjaga pola makan, dan menjaga pola tidur dengan cukup istirahat, sebelum keberangkatan," ujarnya menyebut aspek kedua.
Mahyudin juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental dan meningkatkan rasa syukur. Ia mengingatkan bahwa jemaah haji Indonesia, khususnya dari Bukittinggi senantiasa mensyukuri kesempatan beribadah ke tanah suci.
Khususnya dalam hal pelayanan dalam bidang konsumsi atau pun akomodasi. Dikatakan Mahyudin, apa pu. yang akan diterima dan dapatkan jemaah haji, pada saat tiba ditanah suci itulah yang patut disyukuri.
“Jangan membayangkan apa yang sesuai dengan keinginan atau pun selera kita. Baik itu dalam hal menu makanan misalnya. Atau pun kamar hotel dan pelayanan lainnya. Jadikan ibadah ini semata niat karena Allah dan mendapat RidhaNya,” terang mantan Kakanwil Riau ini.
Selain itu, Ia menekankan perlunya pemahaman yang mendalam dan mematangkan ilmu tentang manasik haji. Ia menjelaskan bahwa jemaah harus mengetahui seluk-beluk pelaksanaan ibadah. Mulai dari tata cara tawaf, bacaan-bacaan, hingga rukun dan wajib haji.
“Dengan pemahaman yang baik, matangnya persiapan baik dari segi keilmuan diharapkan jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan haji yang mabrur," katanya.
Mahyudin juga berbagi pengalaman spritualnya saat menunaikan ibadah haji pada Tahun 2018. Dimana mengaku mengidap penyakit asam urat sejak Tahun 2013. Hanya saja, sebuah keajaiban hadir pada saat beribadah haji memanjatkan sebuah do’a saat akan meneguk Air zam zam.
“Diiringi niat dan keikhlasan untuk bisa beribadah dengan lancar dan diberi kemudahan, saya meminta dan bermohon kepada Allah Swt agar selama menjalankan rangkaian ibadah kaki ini tidak kambuh sakitnya. Dan itu selalu saya lakukan bermohon di tanah suci baik saat beribadah maupun saat meneguk air zam zam. Semoga Allah kabulkan doa tersebut. Dan alhamdulillah betul adanya kaki saya tidak pernah muncul sakitnya selama beribadah haji hingga kepulangan kembali ke tanah air,” ungkapnya.
Pengalaman spiritual tersebut, diyakini Mahyudin sebagai jawaban Allah atas niat yang lurus dan fokus untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Semoga jemaah Bukittinggi tahun ini yang berangkat ke tanah suci, juga menjaga kekurusan niat. Sehingga bisa menemukan pengalaman spritual yang membuat semakin fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tambahnya.
Hal lainnya juga disinggung Mahyudin saat menjadi narasumber manasik. Ia mewanti- wanti jemaah untuk tidak melakukan banyak hal hal mubazir selama menunaikan rangkaian ibadah haji.
“Jangan banyak Selfi didepan ka’bah. Ini adalah ibadah haji. Bapak dan ibu sudah sekian belas tahun menunggu, jangan sia siakan dan mubazir karena perkara tidak terlalu penting.” Pesannya.
Terutama mengurangi kegiatan bermedia sosial seperti facebook, instagram dan tiktok yang justru akhirnya dapat mengganggu sekaligus merusak konsentrasi jemaah dalam beribadah.
“Perbanyaklah berdoa, bertalbiah, serta berdzikir. Kurangi selfie dan bermedsos agar bisa fokus dan benar-benar konsentrasi dalam beribadah demi meraih kemabruran dalam beribadah haji," ucapnya.
Dibuka Wakil Walikota Bukittinggi, turut hadir Kakankemenag Bukittinggi H Eri Iswandi dan jajaran Kasi, Pembimbing ibadah haji, petugas dan ketua kloter serta ratusan jemaah.(vera)