Masuki Fase Akhir Pemberangkatan: Selain Layanan OSS, Kloter 13 Dapat Empat Pesan Khusus

Padang, Humas-- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang kembali menyambut hangat kedatangan jemaah haji embarkasi Padang. Hari ini, Minggu (25/05/25) rombongan pertama Kloter 13 yang tiba pada pukul 16: 55 WIB berasal dari Kota Sawahlunto sebanyak 48 jemaah. 

Disusul jemaah dari Kota Padang sebanyak 68 orang dan Kabupaten Solok 162. Tak lama setelah waktu Maghrib, jemaah asal Kabupaten Pasaman sebanyak 138 jemaah pun tiba dengan selamat, melengkapi keseluruhan anggota kloter tersebut. 

Kedatangan 423 jamaah disambut dengan snack selamat datang layanan OSS sebagai langkah awal persiapan sebelum pemberangkatan. Petugas PPIH dengan sigap memandu proses lima layanan sekaligus memberikan pengarahan singkat terkait tahapan selanjutnya. 

Plh Kakanwil Abrar Munanda menuturkan sebanyak 423 jamaah haji asal Kota Sawahlunto, Kota Padang, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Pasaman, termasuk petugas kloter, telah memasuki fase akhir pemberangkatan dari Embarkasi Haji Padang

Saat ini, hanya tersisa tiga kloter lagi yang akan diberangkatkan, termasuk kloter saat ini, menyusul kemudian Kloter 14 dan Kloter 15. 

"Kami berharap seluruh jamaah Kloter 13 dapat mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik, psikis maupun spiritual, untuk menyambut perjalanan suci ini," ujar Plh Kakanwil Abrar Munanda yang juga dihadiri Sekretaris PPIH Rifki.

Dalam kesempatan ini, pihak embarkasi perlu menyampaikan beberapa pesan penting kepada jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci, lanjutnya.

Berdasarkan informasi terbaru, kondisi di Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Kota Makkah, termasuk di Masjidil Haram, sedang mengalami kepadatan tinggi.

Hal ini juga terjadi pada layanan transportasi seperti bus yang mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram maupun sebaliknya.  Sedikitnya ada empat pesan khusus untuk jemaah.

Pertama, jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan serta memperkuat mental, keimanan, dan kesabaran. Kegiatan massal yang melibatkan ratusan ribu hingga jutaan orang pasti menghadirkan berbagai kendala.

Mulai dari akomodasi, transportasi, kondisi psikologis sesama jemaah, hingga perbedaan karakter dan iklim.

 "Sabar adalah kunci sukses ibadah haji, di samping kesiapan fisik dan mental,” ucapnya.

Kedua, struktur kelompok terbang (kloter) yang terdiri dari petugas kloter, ketua rombongan, dan ketua regu diharapkan dapat berperan optimal dalam mengkoordinasi jamaah.

 "Jika setiap regu solid, maka seluruh kloter akan kuat," ujar Abrar. Jemaah juga diingatkan untuk selalu berkoordinasi dengan petugas yang bertugas memandu dan melindungi mereka.

Menurut Abrar dalam pelaksanaan ibadah haji, peran ketua rombongan dan ketua regu sangat vital dalam mengatur, mengkondisikan, dan mengendalikan jamaah. Pemerintah sengaja membentuk struktur kepengurusan ini agar pengelolaan jemaah lebih efektif. 

"Memimpin sedikit orang dalam satu regu jauh lebih mudah daripada mengatur satu rombongan besar, apalagi satu kloter. Jika setiap regu sudah kuat, maka soliditas seluruh jamaah pun akan terjaga," jelasnya.

Selain itu, diharapkan para ketua rombongan dan ketua regu dapat benar-benar mengayomi jamaahnya, baik dalam hal perjalanan, kesiapan kesehatan, maupun pemahaman manasik haji.

 "Semua harus berjalan di bawah koordinasi petugas proses yang bertugas memandu, membimbing, serta melindungi seluruh jamaah," tambahnya. 

Dengan sistem ini, diharapkan ibadah haji berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semua jamaah.

Ketiga, jemaah haji Indonesia, khususnya asal Sumatera Barat sejauh ini, dikenal sebagai jamaah yang tertib. "Jamaah haji kita adalah duta daerah, provinsi, bahkan negara. Mari jaga ketertiban dan citra baik ini," pesan tersebut disampaikan dengan harapan jamaah tetap disiplin selama menjalankan ibadah. 

Terakhir, Abrar meminta jemaah senantiasa memperhitungkan kondisi fisik dan rohani. Mengingat gelombang pemberangkatan ini sangat dekat dengan pelaksanaan puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Jemaah disarankan tidak berlebihan dalam beraktivitas, khususnya saat mengunjungi Masjidil Haram. Selain itu, para jemaah haji diingatkan Abrar bahwa puncak ibadah haji terletak pada wukuf di Arafah. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan stamina menjadi prioritas utama agar dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan maksimal. 

Abrar menyarankan jemaah memilih untuk tidak terlalu sering pergi ke Masjidil Haram sementara waktu, karena kondisi yang sangat padat dan cuaca ekstrem.

"Cuaca ekstrem dan kepadatan tinggi mengharuskan kita menghemat tenaga agar tetap prima saat wukuf di Arafah, yang menjadi inti ibadah haji," jelas Abrar.

"Usai menyelesaikan umrah wajib. Untuk sementara, mungkin lebih baik banyak beristirahat di hotel atau shalat di masjid sekitar hotel saja. Tidak perlu memaksakan diri ke Masjidil Haram setiap saat demi menjaga kondisi," ujar Abrar lagi.

Abrar menambahkan yang terpenting adalah kesiapan fisik untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Al-hajju ‘Arafah. Haji itu adalah wukuf di Arafah.

“Jika kita tidak sehat atau tidak kuat, ibadah bisa tidak maksimal."tandasnya.

Ia berharap jemaah dapat melalui seluruh rangkaian haji dengan sukses, terutama pada hari-hari kritis seperti wukuf di Arafah.

“Sesama jemaah juga perlu saling mengingatkan untuk bijak dalam mengatur aktivitas guna menghindari kelelahan dan dehidrasi di tengah cuaca panas yang ekstrem.” Katanya.

Dengan komitmen bersama, diharapkan seluruh jamaah haji Embarkasi Padang dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan meraih haji mabrur.

"Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita. Amin ya Rabbal 'alamin," tutup Kabid Penaiszawa ini.

Dengan kedatangan kloter ini, proses pemberangkatan jemaah haji asal Sumatera Barat semakin mendekati tahap akhir. PPIH mengimbau jamaah untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi seluruh panduan yang diberikan demi kelancaran ibadah.

Dihadiri Kabid Papkis Joben, Kabid Urais Yosef Chairul, Koordinator Tim Konsumsi Rosnimar Mahyudin, PPIH dan P3IH lainnya, rombongan jemaah ini didampingi KaKankemenag Kabupaten Solok Zulkifli, Pasaman Yasril, Kasi PHU Kemenag Kota Padang.(vera)

 

 

 

 

 


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: VR