Padang Panjang, Humas – Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang menunjukkan komitmennya dalam penguatan peran keluarga dengan menggagas gerakan SEBAYA, "Sekolah Bersama Ayah". Langkah awal gerakan ini diwujudkan melalui kegiatan survei dan penyusunan konsep gerakan yang melibatkan Penyuluh Keluarga Berencana (KB), Kiki Melia MZ, A.Md. Keb.
Kegiatan penting ini dilaksanakan di Asrama Putri Nurhayati Muin pada Kamis, 1 Mei 2025 dan melibatkan partisipasi aktif seluruh santri putri yang tinggal di asrama tersebut. Keikutsertaan santri putri dalam tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan perspektif dan harapan mereka terhadap sosok ayah teladan, yang nantinya akan menjadi landasan dalam merumuskan indikator dan program gerakan.
Dr. Derliana, MA., Mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang, menyampaikan bahwa gerakan SEBAYA ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak dan keharmonisan keluarga. Beliau menekankan bahwa pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai keluarga yang kuat.
"Kami melihat bahwa figur ayah memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian dan masa depan anak-anak. Melalui gerakan SEBAYA ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran aktif dan positif ayah dalam keluarga, dimulai dari lingkungan pesantren," ujar Ummi Derli.
Penyuluh KB, Kiki Melia MZ, A.Md. Keb., turut memberikan pendampingan dalam kegiatan survei dan penyusunan konsep gerakan SEBAYA ini. Keahlian beliau dalam bidang keluarga berencana dan dinamika keluarga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam merumuskan langkah-langkah strategis gerakan Sekolah Bersama Ayah.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang dalam mengangkat isu penting ini. Keterlibatan santri putri dalam tahap awal ini sangat berharga untuk memahami harapan generasi muda terhadap sosok ayah. Semoga gerakan ini dapat menjadi inspirasi bagi keluarga-keluarga di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Hilyati Fadhila, M.Pd, Kons., guru BK di pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang sangat positif dan relevan dengan tugasnya dalam pembinaan karakter dan kesejahteraan psikologis santri.
"Kami menyadari betul bahwa figur ayah memiliki peran yang krusial dalam perkembangan emosional, sosial, dan akademik anak-anak. Kehadiran dan keterlibatan ayah yang positif memberikan rasa aman, dukungan, dan menjadi teladan yang berharga bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, gerakan SEBAYA ini sejalan dengan upaya kami di BK untuk menciptakan lingkungan belajar dan tumbuh kembang yang kondusif bagi seluruh santri", tuturnya.
Kegiatan survei di Asrama Putri Nurhayati Muin berlangsung interaktif, di mana para santri dengan antusias menyampaikan pandangan dan harapan mereka terkait ciri-ciri ayah teladan. Hasil dari survei ini akan dianalisis dan menjadi masukan penting dalam penyusunan program dan kegiatan SEBAYA yang akan digulirkan oleh Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang.
Langkah awal yang dilakukan oleh Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan peran ayah dalam keluarga dan mendorong terwujudnya keluarga-keluarga yang harmonis dan berkualitas di Indonesia. (TR)