Padang Panjang, Humas--Lebih dari lima dekade, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang Panjang tak pernah lelah melahirkan banyak generasi penerus bangsa. Terletak di pegunungan dengan hawa nan sejuk, madrasah ini telah menarik siswa dari berbagai penjuru.
Memperingati Milad ke 57, MAN Kota Padang Panjang menggelar Green Campus Competition (GCC) VI tingkat Regional Sumatera (Sumbar, Riau dan Jambi). Kegiatan yang menghadirkan ribuan peserta ini dibuka Plt. Kakanwil Kemenag Sumbar, Edison, Senin (22/9/2025).
Turut hadir Kabid Penmad Hendri Pani Dias, Kakan Kemenag Padang Panjang, Mukhlis, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muji Sirwanto, Kepala MAN 1 Padang Panjang Laina Hadi, Kepala Madrasah se Kota Padang Panjang serta Komite madrasah.
Dengan semangat membara, Kepala MAN 1, Laina mengatakan 57 tahun bukan sekadar angka. Ia sebuah jejak sejarah, dedikasi, dan transformasi. MAN 1 Kota Padang Panjang lahir dari semangat pendidikan Islam yang kuat.
Ia juga menceritakan cikal bakal MAN 1 berawal dari Madrasah Swasta Qismul-'Ali Gunung, yang diresmikan menjadi madrasah negeri pada tanggal 12 September 1968 dengan nama MAN Gunung Padang Panjang.
"Seiring perkembangan dan penyesuaian nomenklatur nasional, nama tersebut berubah menjadi MAN 1 Padang Panjang pada tahun 2017. Madrasah ini telah dipimpin 12 kepala madrasah, yang telah meninggalkan jejak kontribusi dan inovasi," ujarnya.
Kini, kata Lainan, MAN 1 Padang Panjang dikenal sebagai madrasah unggulan yang memadukan nilai-nilai spiritual, akademik, digital dan kepemimpinan global. Dari sinilah MAN 1 menorehkan begitu banyak torehan prestasi, lolak, nasional maupun international.
"Madrasah kita telah menorehkan prestasi membanggakan di berbagai tingkat. Siswa-siswi kita rutin meraih juara dalam lomba debat, olahraga, karya tulis ilmiah, dan olimpiade sains. Prestasi ini tidak lahir dari ruang kosong. Ia tumbuh dari ekosistem madrasah yang dinamis dan kolaboratif," ungkapnya bangga
Saat ini, MAN 1 Padang Panjang memiliki 9 organisasi siswa yang aktif dan produktif, mulai dari MPK, OSIM, Pramuka, PMR, UKS, KIR riset, PIK-R.IRC Masing-masing organisasi menjadi laboratorium kepemimpinan, kreativitas, dan pengabdian.
Lebih dari itu, MAN 1 mengelola puluhan kegiatan ekstrakurikuler yang mencakup seni, olahraga, teknologi, literasi, dan lingkungan. Dari pencak silat hingga robotik, dari teater hingga basket, futsal dan volly.
"Siswa-siswi kita diberi ruang untuk tumbuh sesuai minat dan potensi. Inilah ekosistem madrasah yang kami bangun: inklusif, reflektif, dan berdaya saing tinggi," ungkap perempuan berkulit putih ini.
Green Campus Competition (GCC), salah satu ikon kegiatan tahunan madrasah yang telah memasuki tahun ke-6. GCC bukan sekadar lomba, tetapi ruang ekspresi dan kompetisi lintas bidang yang dirancang untuk mengasah potensi siswa sekaligus menanamkan nilai-nilai keberlanjutan.
Rasa bangga terus diungkapkan Lainah, kenapa tidak, 2.003 orang tercatat sebagai peserta. "Saya bangga melihat peserta dari berbagai daerah hadir dengan semangat juang, membawa gagasan segar, karya kreatif, dan solusi inovatif untuk masa depan yang lebih hijau dan berdaya," ucapnya haru.
Atas kebehasilan ungkapan terima kasih disampakaikan kepada seluruh pihak atas kerja keras, koordinasi lintas Urfungsi, dan dedikasi luar biasa dalam menyukseskan kegiatan ini.
"Saya tahu betapa kompleksnya persiapan GCC, mulai dari publikasi, desain, dokumentasi, hingga teknis lomba. Namun saya juga tahu, di balik itu semua ada semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap madrasah yang tak tergantikan. Jangan lelah mencintai mansapapa," harapnya.
Ia mengajak seluruh civitas akademika untuk mari menjadikan Milad ke-57 ini sebagai titik tolak menuju madrasah berkelas dunia-madrasah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam karakter, inovasi, serta kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Rina