Kabupaten Solok, Humas -- Memperingati Isra' Mikraj 1446 H, MIN 3 Solok mengundang ustadz Haris dari Surian pada acara yang berlangsung di masjid Nurul Yakin Jembatan Besi Alahan Panjang, Kamis (30/1).
Acara ini diikuti oleh seluruh tenag pendidik dan kependidikan MIN 3 Solok serta seluruh siswa. Didahului dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh siswa dan sambutan kepala madrasah.
Bustarizal, kepala MIN 3 Solok dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Isra Mikraj ini sebagai upaya menambah keimanan dan pemahaman serta pengetahuan siswa tentang sejarah Nabi Muhammad SAW menegakan dan mengembangkan ajaran Islam.
"Isra Mikraj adalah sebuah peristiwa Rasulullah menerima perintah solat yang prosesnya tidak mudah. Mari melalui momen ini kita jaga warisan Rasulullah untuk terus kita amalkan." ajak Bustarizal.
Ustad Haris memulai tausiahnya dengan memulai sejarah Isra Mikraj, dalam perjalanan Isra Mi'raj ini mengisahkan bahwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Peristiwa ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam Karena pada saat yang sama beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Adapun perjalanan Rasulullah SAW saat Isra Mi'raj ini diabadikan dalam surat Al-Isra ayat [17]:1 yang artinya:
"Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Ditambahkan ustadz Haris, para ulama menyatakan bahwa ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam keadaan tidak tidur atau masih terjaga, bukan sebuah mimpi, dengan mengendarai Buraq.
"Dalam perjalanannya bersama Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW singgah dilima tempat, dan pada setiap tempat beliau singgah Nabi Muhammad SAW berhenti sejenak dan melaksanakan shalat 2 rakaat" ulas ustadz.
Adapun tempat yang beliau singgah antara lain yaitu Kota Madinah, karena malaikat Jibril menjelaskan bahwa tempat inilah kelak Nabi Muhammad SAW berhijrah. Selanjutnya beliau singgah di Kota Madyan, dimana tempat persembunyian Nabi Musa AS dari kejaran tentara Fir’aun. Lalu tempat yang ketiga yaitu di Thuur Sina, dimana tempat Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT. Kemudianuntuk keempat kalinya Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril berhenti sejenak dan melakukan shalat dua rakaat di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa AS dilahirkan. Dan tempat yang terakhir yaitu Masjidil Aqsha.
Selama perjalanan Isra Mi'raj yang penuh keajaiban, Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan pilihan antara kebaikan dan keburukan. Beliau dengan bijaksana memilih susu, melambangkan kesucian dan jalan yang diridhoi Allah. Ini menjadi gambaran bahwa beliau dan umatnya akan senantiasa di jalan kebenaran.
Setelah shalat berjamaah di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril melesat menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT. Dalam perjalanan, mereka singgah di tujuh lapis langit, bertemu para nabi terdahulu, diantaranya:
Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam AS
Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Ishaq AS
Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS
Langit keempat Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris AS
Langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun AS
Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS
Langit ketujuh, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim AS
Setelah bertemu dengan nabi-nabi terdahulu beliau bersama Malaikat Jibril singgah untuk mengunjungi Baitul Makmur, tempat para malaikat beribadah.
"Adapun hikmah dari perjalanan Isra Mi’raj ini yang sangat berati salah satunya salah satunya adalah penetapan shalat lima waktu dalam sehari semalam memiliki makna yang dalam. Shalat menjadi pengingat kewajiban muslim untuk senantiasa mengingat Allah SWT di tengah kesibukan sehari-hari. Isra Mi'raj tidak hanya mengukuhkan pentingnya shalat, tetapi juga menegaskan kekuatan, keimanan, dan ketakwaan Nabi Muhammad SAW, serta menjadi bukti keajaiban dan kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia," tukuk Ustadz Haris.
Peristiwa Isra Mi'raj menjadi peringatan bagi umat Islam untuk senantiasa menjalankan shalat dengan penuh kesadaran dan ketulusan. Melalui shalat, umat Islam dapat memperkuat hubungannya dengan Allah SWT, mencari ketenangan batin, dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Menutup tausiahnya, Ustadz Haris menyebutkan, peringatan isra mi'raj merupakan salah satu hari besar keagamaan Islam yang bakal diperingati dalam waktu dekat ini peringatan isra mi'raj dilakukan satu tahun sekali pada bulan 2 jam. Berdasarkan pada kalender digital milik Kemenag 27 rajab 1445 H jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. Artinya isra mi'raj pun akan diperhatikan pada tanggal dan hari tersebut. Fendi