MQK Internasional 2028 Direncanakan Digelar di Pulau Sumatera, Sumatera Barat Disiapkan Jadi Tuan Rumah

Wajo, Sulawesi Selatan - Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Basnang Said, mengumumkan bahwa Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-2 Tahun 2028 direncanakan akan digelar di Pulau Sumatera, dengan Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu kandidat kuat tuan rumah penyelenggara.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung Basnang Said dalam sambutannya pada acara pengumuman hasil MQK Internasional Ke-1 Tahun 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (6/10/2025).

Basnang juga menegaskan bahwa MQK Internasional akan menjadi agenda tiga tahunan Kementerian Agama RI. “Insyaallah, tahun 2028 kita akan melaksanakan MQK Internasional ke-2 di Pulau Sumatera. Mungkin Sumatera Barat, Lampung, atau Sumatera Selatan bisa bersiap dari sekarang,” ujarnya memberi sinyal kepada Kabid Papkis Kanwil Kemenag Sumbar, Joben.

Lanjutnya, Basnang menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan MQK Internasional perdana. Ia menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar perlombaan kitab kuning, tetapi momentum penting untuk meneguhkan tiga fungsi utama pesantren: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

“Apa yang kita hajatkan berjalan dengan baik. Ini semua berkat kerja nyata panitia lokal dan sinergi luar biasa seluruh jajaran Kementerian Agama, pondok pesantren, dan masyarakat Wajo,” ungkapnya.

Basnang memuji kerja keras Kakanwil Kemenag Sulawesi Selatan dan Kemenag Kabupaten Wajo yang disebutnya “nyaris tak tidur” demi memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar.

“Mereka menyiapkan segalanya, bahkan menu makan (dapur umum) 24 jam untuk seluruh tamu dan peserta. Ini bentuk pelayanan total dari insan Kemenag,” imbuhnya.

Selama pelaksanaan MQK Internasional 2025, tercatat transaksi ekonomi mencapai sekitar 20 miliar rupiah dari kegiatan ekspo kemandirian pesantren dan UMKM lokal. “Ini bukti nyata bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga pusat pergerakan ekonomi masyarakat,” tegas Basnang.

Basnang juga menyinggung perhatian besar pemerintah terhadap dunia pesantren. Ia menyebut program Santri Sehat dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai bukti nyata dukungan negara terhadap kesejahteraan santri.

“Kita patut bersyukur karena Presiden memberi perhatian besar kepada pesantren, memastikan santri Indonesia menjadi santri yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Basnang.

Kepada ribuan santri yang hadir dari 34 provinsi Indonesia dan 10 negara Asia Tenggara, Basnang menyampaikan motivasi penuh semangat khas dunia pesantren.

“You mondok? Keren! You nyantri? Asik!” serunya disambut lantang para peserta, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan.

Ia menutup dengan pesan mendalam bahwa kemenangan sejati dalam MQK Internasional bukan hanya soal juara, tetapi silaturahmi dan persaudaraan antar-santri lintas daerah dan negara.

“Juara itu hanya aspek kedua. Aspek pertama adalah silaturahim. Karena dari silaturahim bisa tumbuh persaudaraan, kerja sama, bahkan jodoh santri lintas daerah,” ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Acara penutupan MQK Internasional 2025 diakhiri dengan istighosah dan doa bersama yang didedikasikan bagi para korban musibah Pondok Pesantren Al-Huzinin, Sidoarjo.

“Semoga seluruh rangkaian kegiatan MQK Internasional 2025 ini membawa keberkahan dan memperkuat panji-panji pesantren untuk Indonesia dan dunia,” tutup Basnang penuh harap.

Menanggapi pernyataan Direktur Pesantren Kemenag RI tersebut, Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat melalui Kepala Bidang Papkis, Joben, menyatakan bahwa Sumatera Barat siap dan berkomitmen penuh untuk menjadi tuan rumah MQK Internasional ke-2 Tahun 2028.

“Kami menyambut penuh rasa syukur dan bangga atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Agama RI. Insyaallah, Sumatera Barat siap menjadi tuan rumah yang memuliakan tamu, menyiapkan sarana terbaik, dan mengangkat marwah pesantren Indonesia di kancah dunia,” ujar Joben di sela-sela kegiatan MQK di Wajo.

Joben menegaskan bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki ekosistem pesantren yang kuat, tradisi keilmuan Islam yang mendalam, serta dukungan pemerintah daerah yang solid. Hal ini menjadi modal utama untuk menyukseskan event keagamaan berskala internasional tersebut.

“Pesantren di Sumatera Barat tumbuh dengan semangat keilmuan dan keikhlasan. Kami memiliki banyak pesantren unggulan dan santri berprestasi yang siap menjadi bagian dari sejarah MQK Internasional berikutnya,” tambahnya.

Joben menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa MQK Internasional 2028 akan menjadi momentum penting bagi kebangkitan pesantren di Sumatera Barat.

“Dari Wajo ke Ranah Minang, insyaallah estafet kehormatan pesantren dunia akan terus bersinar. Sumatera Barat siap menyambutnya dengan semangat, kolaborasi, dan keberkahan,” pungkasnya. (Aqib)


Editor: Risna
Fotografer: Aqib Sofwandi