Kota Solok, Humas Kemenag — Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Solok melakukan kunjungan studi tiru ke Pondok Pesantren Kauman Padang Panjang pada Senin pagi (29/07/24). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan menerapkan konsep bilingual dalam proses pendidikan di MTsN Kota Solok.
Delegasi MTsN Kota Solok yang dipimpin oleh Kepala Madrasah, Marta Rinalson, diterima langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Kauman, Dr. Derliana. Dalam sambutannya, Marta Rinalson menyampaikan bahwa studi tiru ini merupakan bagian dari upaya MTsN Kota Solok untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam hal penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab di lingkungan sekolah.
"Pendekatan bilingual ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Kami ingin mempelajari bagaimana Pondok Pesantren Kauman menerapkan sistem bilingual yang efektif," kata Marta Rinalson
Pondok Pesantren Kauman Padang Panjang dikenal dengan pendekatannya yang berhasil dalam menerapkan pembelajaran bilingual, yang meliputi bahasa Inggris dan bahasa Arab. Selama kunjungan, pihak MTsN Kota Solok berkesempatan untuk melihat langsung proses belajar mengajar, metode yang digunakan, serta materi ajar yang diterapkan di pesantren tersebut.
Dr. Derliana dalam pemaparannya menjelaskan berbagai strategi yang diterapkan dalam program bilingual mereka, termasuk pelatihan bagi tenaga pengajar dan integrasi kurikulum yang mencakup dua bahasa tersebut. Beliau juga menekankan pentingnya dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk orang tua dan masyarakat, dalam mencapai hasil yang optimal.
"Implementasi bilingual tidak hanya tentang mengajarkan dua bahasa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kami senang bisa berbagi pengalaman dan berharap kunjungan ini bermanfaat bagi MTsN Kota Solok," ungkap Derliana.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menerapkan sistem bilingual di MTsN Kota Solok. Delegasi MTsN Kota Solok juga memperoleh materi dan panduan dari Pondok Pesantren Kauman untuk membantu mereka dalam proses implementasi di sekolah mereka.
Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan MTsN Kota Solok dapat menerapkan strategi yang efektif dalam mengembangkan program bilingual mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kompetensi bahasa dan kualitas pendidikan bagi para siswa.
Defit Arison sebagai ketua pelaksana menyampaikan, kegiatan pembelajaran Bilingual bagi siswa/siswi MTsN akan di mulai tanggal 1 Agustus 2024 dan akan diterapkan pada 6 lokal dengan perincian 2 lokal tiap tingkatan dan menjadikan program ini sebagai program Ko Kurikuler di Madrasah.
Studi tiru progam Bilingual dilaksanakan oleh kepala Madrasah, Ketua pelaksana, serta Guru Bahasa Arab dan Bahasa Inggris berjumlah 8 orang. (helda/Defit)