Padang, Humas – Sinergi strategis digelorakan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Kolaborasi ini diwujudkan melalui Dialog Interaktif (Talkshow) di RRI Pro 1 Padang Sumatera Barat, Rabu (05/11/25) pukul 15.00 petang. Mengusung semangat pencegahan korupsi melalui penguatan nilai-nilai agama Plt Kakanwil hadir bersama perwakilan KPK RI, Bunga Alamanda Syarifatul Abadiah (Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
Plt Kakanwil Kemenag Sumbar Edison, yang hadir sebagai salah satu narasumber menegaskan bahwa semangat beragama adalah alat paling optimal untuk mencegah perilaku menyimpang dari agama, termasuk korupsi.
“Dalam Islam, fondasinya sudah jelas, yaitu Rukun Islam dan Rukun Iman. Termasuk juga nilai-nilai universal dalam semua agama pada hakikatnya tidak akan pernah menyetujui perbuatan yang bertentangan dengan perintah agama,” tegas Edison.
Edison memaparkan, Kemenag memiliki dua fungsi strategis dalam membentengi masyarakat dari korupsi. Pertama, fungsi pendidikan melalui madrasah dan pondok pesantren, di mana materi antikorupsi dapat diinsersikan sejak jenjang paling dasar, seperti TK Raudhatul Athfal, madrasah, pondok pesantren, hingga Perguruan tinggi.
“Pencegahan bisa dimulai dari tenaga pendidik. Nilai-nilai kejujuran harus ditanamkan sedini mungkin,” ujarnya.
Kedua, fungsi pelayanan masyarakat melalui majelis taklim, TPQ, Guru MDT, dan layanan di Kantor Urusan Agama (KUA). Dalam hal ini Edison menyoroti potensi besar dalam Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin (catin).
“Ketidakjujuran adalah benih kecil yang dapat tumbuh menjadi korupsi. Karena itulah, kepada para KUA dan penghulu untuk mengedukasi catin bagaimana menanamkan sifat jujur dan amanah sejak dini, yang nantinya akan menjadi pondasi integritas dalam keluarga,” jelasnya.
Program Keluarga Sakinah yang digagas Kemenag sejak lama lanjutnya, merupakan saluran komunikasi yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang integritas dan antikorupsi.
Sebagai langkah konkret, Edison melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan. Ia mengumumkan bahwa Kemenag Sumbar akan segera meluncurkan lomba video pencegahan korupsi di lingkungan satuan kerja (satker) KUA, Madrasah, dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota. Pemenangnya akan diumumkan pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.
“Tantangan kami adalah meningkatkan antusiasme generasi muda. Untuk itu, kami mendorong penyuluh agama untuk turun langsung mengedukasi berbagai komunitas binaan masing masing-masing yang sudah berjalan selama ini. Mulai dari kelompok disabilitas hingga komunitas majlis taklim dan rumah ibadah masing masing agama, “ tambah Edison.
Ia juga tak menampik, bahwa peluang untuk melakukan kesalahan bisa terjadi di lembaga mana pun, termasuk di lingkungan Kemenag.
“Di sinilah peran strategis kami untuk konsisten memulai dari internal Kemenag sendiri sekaligus menyampaikan pesan-pesan agama yang relevan dengan pencegahan korupsi,” imbuhnya.
Dialog interaktif ini menegaskan komitmen bersama, sambung Edison bahwa perang melawan korupsi tidak hanya dilakukan dengan penindakan, tetapi dimulai dari penguatan karakter, keteladanan, dan integrasi nilai-nilai agama dalam setiap sendi kehidupan.
Disamping itu, Edison menyerukan peran aktif seluruh tokoh agama dan pimpinan ormas Islam dalam memerangi korupsi.
"Kami mengajak seluruh tokoh agama untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan korupsi kepada jamaah masing-masing. Mari berkontribusi untuk Indonesia yang bebas korupsi," tegas Edison.
Tak hanya tokoh agama, Edison juga meminta seluruh jajaran Kemenag Sumbar, mulai dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota hingga Kepala KUA untuk menjadi contoh dalam kedisiplinan dan kejujuran.
"Sebagai pejabat Kemenag, kitalah yang harus menjadi suri tauladan terdepan dalam integritas dan antikorupsi. Mari mulai dari diri sendiri," imbaunya.
Pada kesempatan yang sama, narasumber lainnya perwakilan KPK RI, Bunga Alamanda Syarifatul Abadiah (Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) mendukung penuh pendekatan yang dilakukan Kemenag.
“Kami sepakat bahwa pendidikan integritas harus dimulai dari PAUD hingga menjelang ajal. Program keluarga berintegritas yang menyasar pasangan suami-istri sangat penting untuk menginternalisasi nilai-nilai kebaikan,” ujar Bunga.
Ia pun mengajak masyarakat untuk berani melaporkan setiap indikasi korupsi di lingkungannya. Bunga menegaskan bahwa pelapor dilindungi oleh payung hukum yang kuat.
“Tantangan kami justru rasa pesimis dan ketidakpercayaan (untrust) masyarakat. Untuk itulah kami datang, ayo sama-sama saling mengingatkan. KPK berkomitmen penuh pada transparansi dan akuntabilitas, termasuk bagi pegawai internal sendiri. Jika ada yang melanggar, akan ditindak tegas sesuai hukum,” tegasnya meyakinkan..
Pihaknya mengaku Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI membuka peluang bagi seluruh masyarakat, termasuk Penyuluh Agama, untuk menjadi Penyuluh AntiKorupsi bersertifikat resmi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Program yang sepenuhnya gratis ini dirancang untuk memperkuat gerakan pemberantasan korupsi dari akar rumput.
"Penyuluh bisa ikut berperan serta menjadi penyuluh anti-korupsi, yang gratis dan tersertifikasi BNSP," jelasnya.
Proses pendaftaran dan pembelajaran dapat diakses secara daring melalui slc.kpk.go.id, memudahkan calon peserta dari berbagai daerah tanpa harus datang langsung ke kantor KPK.
"Tidak usah khawatir harus datang ke KPK karena bisa melalui online. Di sana lengkap sekali persyaratannya," tambahnya.
Proses assessment atau penilaian juga dapat dilakukan dari jarak jauh, memberikan fleksibilitas bagi peserta. Bagi masyarakat Sumbar yang ingin bertanya lebih lanjut tentang Peran Serta Masyarakat AntiKorupsi (PAKSI), telah tersedia Forum PAKSI Sumatera Barat.
"Bisa hubungi inspektorat setempat karena biasanya inspektorat daerah yang menjadi PAKSI. Tapi diharapkan siapapun bisa jadi PAKSI, baik guru, mahasiswa, atau masyarakat umum," paparnya.
Bunga mengharapkan program ini dapat mencetak kader-kader antikorupsi yang tersertifikasi, yang akan menyebarluaskan nilai-nilai integritas dan kejujuran di lingkungan masing-masing.(vera)