Agam (Humas)- Masih dalam gelaran Ngopi bersama Mitra Kemenag, hari ini didampingi Kakanwil H Helmi Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis hadir di Ponpes Nurul Huda Batu Karak Kabupaten Agam, Jum’at (22/09).
Disambut Tari Galombang oleh santriwan/santriwati PP Nurul Huda Batu Karak rombongan turut dihadiri Kabid Papkis H Naharudin, Kakankemenag Kabupaten Agam H Thomas Febria, Asmadi selaku staf Ahli John Kenedy Azis, jajaran Kasi Kankemenag Agam, Ketim PAI Menengah Bidang Papkis Muslimah, Pimpinan Ponpes Faizal, Ketua Baznas Isman Imran dan 75 peserta terdiri dari TPQ, MDA/MDT, PPS se-Kabupaten Agam.
Selain untuk menyerap aspirasi, referensi dan rekomendasi yang bisa dijadikan sebagai media pengambil kebijakan, kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi dan tali silaturrahim yang erat antara anggota DPR RI dengan masyarakat. Begitu pernyataan legislator perwakilan Sumbar 2 tersebut diawal paparan.
John Kenedy Azis sepakat Pendidikan Islam sudah dimulai sejak Indonesia merdeka. Bahkan kemerdekaan itu diperjuangkan oleh para santri dan ulama terdahulu.
Jadi menjadi sebuah keniscayaan ketika program Ngopi hari ini terus digiatkan dan direspons baik. Tidak hanya diadakan di Sumbar namun di seluruh Indonesia.
“Jadi kewajiban bapak dan ibu, memberikan masukan, dan gagasan tentang isu isu terkini tentang problematika pendidikan agama Islam di Sumbar khususnya di Agam."Terang John Kenedy.
Ia berharap besar ikhtiar Program Ngopi yang diinisiasi komisi VIII DPR RI diharapkan pembuka kran kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.
Tentunya kedepan pihaknya berharap yang bisa menguasai sendi sendi kehidupan bangsa ini adalah generasi yang mempunyai pemahaman agama yang kuat.
"Kita sangat menginginkan ponpes maupun madrasah lumbung lahirnya praktisi, pakar dan tokoh yang bisa menjadi leader diseluruh bidang kehidupan, yang kuat pemahaman agamanya, dan kami di Komisi VIII berusaha terus memperjuangkan hal tersebut bisa terwujud”, tambah Ajo sapaan akrab Jhon Kennedy Aziz.
Sebagai legislator perwakilan Dapil Sumbar 2, Jhon Kennedy Aziz merasa bertanggung jawab dalam meningkatkan dan memajukan Pendidikan Islam serta berharap ponpes maupun madrasah bisa sejajar bahkan dengan sekolah sekolah umum yang berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan.
“Kami berupaya menyusun regulasi yang terbaik agar kebijakan kebijakan terkait pendidikan agama Islam, baik anggaran maupun segala kebijakan pemerintah akan lebih memudahkan Pendidikan Islam maju dan berkembang”, ungkap Jhon Kennedy Aziz.
Ia menambahkan, “NGOPI’ yang diselenggarakan hari ini di Kabupaten Agam sasarannya adalah bagaimana nantinya dalam program ini, bisa terkumpul poin poin yang mampu mencapai dan menguatkan apa yang Pemkab dan Kemenag Agam cita-citakan.
“Sehingga pendidikan Islam bisa menjadi leader dalam menciptakan generasi ahli pada bidangnya masing-masing. Kita akan bahas itu di komisi”, tegasnya mengisi obrolannya sebagai narasumber Ngopi ke 12 ini.
Sementara itu, senada dengan legislator, Kakanwil dalam sambutannya meyakini dengan optimis santri hari ini ponpes sudah duduk sejajar dengan lembaga pendidikan umum lainnya.
“Bukan saja tafaqquh fiddin, survive dalam kehidupan yang penuh tantangan kedepan. Kami senang dan apresiatif dengan kemajuan santri hari ini. Anak pesantren, juga punya skill dalam seni menari, silat, semua pertunjukan itu perlu kita apresiasi dan dipertahankan,“ ujarnya.
Lanjut, dihadapan peserta Kakanwil mengingatkan kembali sejarah bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan RI.
“Hal itu tak terlepas tentang resolusi jihad yang patut terus direnungi dan menjadi effort baru untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Semoga kegiatan ini bermanfaat secara berkesinambungan bagi masyarakat.” tandas mantan Kakankemenag Kabupaten Solok ini.
Kegiatan Ngopi kali ini semakin hangat dan alot manakala muncul sejumlah pertanyaan dari lima peserta yang tak lepas dari keluhan, harapan dan permohonan demi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya Agam.(vera)