Banten, Humas – Suasana malam di Grand Ell Hajj Asrama Haji Banten, Kamis (13/11/25), tak menyurutkan semangat dan kebanggaan yang terpancar dari para peserta, pelatih, dan oficial Kontingen Sumatera Barat.
Dalam acara penutupan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) yang berakhir pada pukul 20:10 WIB malam ini, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Mustafa, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya event bergengsi ini. Khususnya pada tahun ini Sumbar berhasil mengantongi 13 medali.
“Dari 17 peserta yang diutus, alhamdulillah 13 siswa berhasil membawa medali untuk Sumbar. 8 perak dan 5 perunggu, “ ungkapnya didampingi Kabid Penmad Hendri Pani Dias.
Hadir pada momen yang ditutup langsung Menteri Agama ini Dirjen Pendis Kemenag RI dan jajaran eselon II lainnya, Kakanwil dan Kabid Penmad se-Indonesia, jajaran Ketua tim Bidang Penmad, official, guru pembimbing dan ribuan peserta.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Mustafa menekankan bahwa OMI memiliki misi yang jauh lebih visioner memutus mata rantai dikotomi antara ilmu sains dan ilmu agama.
“OMI bertujuan untuk mengintegrasikan antara ilmu sains dengan ilmu agama. Jadi, dengan adanya olimpiade ini, kita berharap akan terjadi integrasi antar ilmu agama dan sains sehingga tidak ada lagi dikotomi kedua ilmu tersebut,” tegas Mustafa dengan penuh semangat di sela-sela acara penutupan.
Pernyataannya itu seperti menjawab kegelisahan dunia pendidikan selama ini, di mana seringkali terjadi sekat pemisah antara keduanya. OMI, dalam pandangannya, adalah jawaban konkrit bahwa seorang siswa madrasah tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga harus tangguh dan unggul dalam bidang sains, teknologi, matematika, dan bahasa.
Dalam kesempatan itu, Mustafa juga menyampaikan penghargaannya yang mendalam atas semangat juang dan peran penting pendamping. Khususnya kepada para pejuang di balik kompetisi OMI, baik peserta dan pendamping.
“Pada 2025 ini, kami sangat apresiasi semangat anak-anak yang telah berlatih dengan keras, serta para pendamping yang senantiasa aktif memberikan bimbingan dan pelatihan tanpa kenal lelah. Dedikasi merekalah yang membawa kontingen kita hingga ke tingkat nasional ini,” ujarnya.
Mantan Kakan Kemenag Kota Solok ini menegaskan sebuah filosofi penting dalam berkompetisi. Terlepas dari medali dan peringkat yang diraih, Mustafa meyakini bahwa apa pun hasil capaian prestasi Kontingen Sumbar tahun ini adalah hasil yang maksimal.
“Setiap tetes keringat, setiap jam yang dihabiskan untuk belajar dan berlatih, telah membuahkan prestasi tertinggi, yaitu pengalaman, mental juang, dan pengetahuan yang tak ternilai. Itu adalah kemenangan sesungguhnya,” imbuhnya.
Ke depan, Mustafa berkomitmen bahwa prestasi ini bukanlah titik akhir, melainkan batu pijakan. Pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan training center untuk Sumatera Barat.
“Kegiatan ini tentu akan kita lakukan evaluasi. Dari evaluasi tersebut, kita akan menyusun program-program yang lebih terarah dan strategis untuk mewujudkan partisipasi Sumbar di OMI yang lebih bermutu dan kompetitif di masa mendatang,” paparnya tentang komitmen jangka panjang.
Mustafa juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif, sehingga Sumatera Barat dapat mengutus 17 orang peserta terbaiknya di event nasional ini. Dukungan dari berbagai elemen, mulai dari orang tua, guru, hingga jajaran Kemenag di tingkat daerah, dinilai sebagai faktor kunci keberhasilan.
Sebagai penutup, pesannya khusus ditujukan kepada para pejuang OMI dari Ranah Minang. “Terima kasih kepada para peserta yang telah berjuang dengan sepenuh hati dalam event OMI di Banten ini. Kalian adalah kebanggaan kita. Pulanglah dengan kepala tegak, karena kalian telah membawa nama baik Sumatera Barat dengan sangat gemilang.”tukasnya.
Dengan ditutupnya OMI 2025, sebuah babak baru telah dimulai. Narasi integrasi sains dan agama yang digaungkan di Asrama Haji Banten malam ini diharapkan Mustafa tidak hanya menjadi wacana.
Ia berharap ini menjadi semangat yang menggerakkan seluruh civitas akademika madrasah di Sumatera Barat untuk melahirkan generasi cendekia yang unggul di kedua bidang, sekaligus berakhlak mulia.(vera)
Berikut nama-nama kontingen Sumbar penerima medali OMI 2025:
1 MUHAMMAD HASBI L KIMIA MA/SMA MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN (Medali Perak Kimia Terintegrasi)
2 ADITYA ALFISRI MA/SMA MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN (Medali Perak Biologi Terintegrasi)
3 PUTRI KHUMAIRAH P EKONOMI MA/SMA MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN (Medali Perunggu Ekonomi Terintegrasi)
4 FACHRI AHMAD ALHADU IPS MA/SMA MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN (Medali Perak Fisika Terintegrasi)
5 FADLI YAUMA AKRAMA MAS NURUL YAQIN SITI MANGGOPOH (Medali Perunggu Matematika Terintegrasi)
6 ANNISA ULZIKRA P GEOGRAFI MA/SMA MAN 2 KOTA PADANG (Medali Perunggu Geografi Terintegrasi)
7 SHEARER IDHELFA MTsN I KOTA PARIAMAN (Medali Perak IPS Terintegrasi)
8REVYAN LUTHFI ANDIKA L IPA MTS/SMP MTsN PADANG PANJANG (Medali Perak IPA Terintegrasi)
9 M. FAIZ EL HAKIM L MATEMATIKA MTS/SMP SMP IT INSAN CENDEKIA BOARDING SCHOOL PAYAKUMBUH (Medali Perak Matematika Terintegrasi)
10 HUMAIRAH AQHEELA NASYROH SMP BATUSANGKAR (Medali Perunggu IPS Terintegrasi)
11 HABIB ARKAN GHANY L MATEMATIKA MI/SD SDN BUKITTINGGI (Medali Perak Matematika Terintegrasi)
12 BAGAS ADIN WAHYUDI L IPAS MI/SD MIN BUKITTINGGI (Medali Perunggu IPAS Terintegrasi)
13. ARKAN SAID RAMADHAN MIS MIUT THAWALIB PADANG PANJANG (Medali Perak IPAS Terintegrasi)