PAIF Syaflinda, Kupas Peran Istri Pada Kajian Rutin DWP Provinsi Sumbar

Lima Puluh Kota, Humas - Membersamai Ibu-Ibu Sholihah Provinsi Sumatera Barat, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) KUA Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota, Syaflinda, hadiri undangan kajian rutin bulanan Dharmawanita Persatuan Provinsi Sumatra Barat, Jumat (18/8)

Bertempat di Masjid Baitul Auliya, Kantor Gubernur Sumatra Barat, perempuan yang akrab disapa Linda ini bawakan kajian dengan topik Pentingnya peran perempuan dalam keluarga. Dalam pembahasannya, Linda berpijak pada tiga ayat terakhir Surah At-Tahrim. Pada ayat 10, dikisahkan tentang istri durhaka (istri Nabi Nuh dan Nabi Luth), walaupun suaminya seorang yang sholeh bahkan seorang nabi.

“Dapat kita lihat pada ayat 11 dikisahkan tentang istri Sholehah Asiyah istri Fir'aun, walaupun suaminya durjana atau kafir, namun ia tetap Istiqomah menjaga aqidah sampai ajal menjemput. Begitu juga pada ayat 12 bicara tentang Maryam bin Imran, wanita suci, single parent, tetapi sukses menjadikan anaknya Nabi,” urai perempuan yang telah malang melintang keberbagai daerah memberikan kajian Islam ini, membuka kajiannya.

Selanjutnya Linda mengatakan, dari tiga sosok perempuan dalam Surah At Tahrim ini jelas gambaran hasil didikan seorang ibu. Ibu yang buruk perangainya menyebabkan anaknya juga berprilaku buruk SPT Kan'an putra Nuh, sementara Asiyah dan Maryam yang sholehah juga berhasil mendidik Nabi Musa dan Nabi Isa.

“Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya terutama masa pentingnya sejak kehamilan sampai usia anak dua tahun. Masa-masa ini adalah saat membangun sambungan sel otak anak sebanyak mungkin. Bagaimana anak di masa dewasa sangat ditentukan oleh jejak-jejak yang ditinggalkan Ibu di otaknya di masa krusial tadi,” lanjut perempuan dua anak ini.

“Carut marut persoalan anak dan remaja saat ini tidak bisa dilepaskan dari pengasuhan orang tua terutama ibu, di masa kecil anak. Tingginya angka perceraian saat ini juga mengajak para ibu untuk flashback. Bagaimana peran kita selama ini mendampingi suami. Ketaatan kepada Allah dan suami, menjaga kehormatan terutama saat suami tidak bersama kita, menyenangkan hati suami saat kita bersamanya, menjadi kunci keberhasilan kita para ibu, dengan menjaga ketiga poin ini,” tutup Linda dalam kajiannya.

Hadir pada pertemuan tersebut, Pembina DWP Provinsi Sumatra Barat, Ny. Harneli Bahar Mahyeldi, Ketua DWP, Ny. Lina Hansastri, istri-istri Ketua Forkopimda, pimpinan PT. Semen Padang, Rektor Unand, sejumlah guru, serta undangan lainnya.(Linda/Nina)


Editor: -
Fotografer: -