Limapuluh Kota, Humas – Dihadiri kurang lebih 100 orang wali murid Kelas VII SMPN 2 Lareh Sago Halaban, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Lareh Sago Halaban, Syaflinda, berikan materi terkait parenting. Mengusung tema “Pentingnya Pendidikan Agama dan Akhlak Kepada Anak”, antusias wali murid sangat terlihat menngikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini termasuk dalam bagian kegiatan Pusaka Sakinah, yang merupakan salah satu program wajib KUA Kecamatan.
Linda menyebut, banyaknya persoalan remaja dewasa ini seperti kecanduan game online, pergaulan bebas, narkoba, LGBT, dan sebagainya, membuat semua pihak terus berbenah dan berupaya mencari akar permasalahannya.
“Diantara sebab utama adalah goyahnya peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak. Seiring bertambahnya usia anak, orang tua tanpa sadar juga mengatur jarak dengan anak, karena menganggap anak sudah besar dan bisa mengatur diri sendiri,” ungkap Linda.
Di sisi lain, sebut Linda, pesatnya kemajuan teknologi informasi membuat kehadiran orang tua dalam mendampingi anak sering digantikan oleh pesona gawai yang menarik. Padahal secanggih apapun teknologi, anak akan tetap membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yakni kasih sayang, komunikasi yang baik dan benar, serta keteladanan dari orang tua.
“Jika kebutuhan dasar yakni kasih sayang tidak terpenuhi, akan menyebabkan anak rapuh jiwanya, mudah terpengaruh dan terjebak dalam dekadensi moral,” imbuh Linda.
Melihat fenomena tersebut, Linda memberikan beberapa upaya yang bisa dilakuan guna mengembalikan anak kepada kodratnya, diantaranya adalah:
Pertama, cek kembali kesiapan sebagai ortu. Ada pasangan yang belum siap menjadi orang tua. Sehingga ketika anak lahir, mereka tidak memahami tanggung jawab apa yang harus mereka lakukan untuk menjaga dan mendampingi tumbuh kembang anak, terutama ilmu agama.
Kedua, kembalikan peran dan fungsi ortu sebagai pengasuh pertama. Istilah bahwa keluarga adalah madrasah pertama bagi anak adalah benar, bahwa keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan berbagai macam ilmu. Ilmu yang baik akan diserap oleh anak dari keluarga yang baik.
Ketiga, tanamkan pendidikan agama dan rasa takut kepada anak. Pendidikan agama adalah pondasi paling kokoh untuk membentuk karakter anak. Semakin anak memahami ilmu agama, semakin bagus akhlak anak. Pendidikan agama orang tua juga harus mumpuni, agar bisa ditransfer kepada anak dengan baik. Ingatkan juga kepada anak bahwa apapun yang dilakukannya akan memiliki konsekuensi. Tanamkan rasa takut atas perbuatan buruk yang mereka lakukan. Balasannya bukan hanya di dunia, yang lebih penting adalah dosa kepada Allah SWT.(Nina)