Monev Asesmen Sumatif Akhir Jenjang Mapel PAI dan BP di Sumbar, Begini Kata Perwakilan Direktorat PAI Aan Danial

Padang (Humas)- Perwakilan dari Direktorat PAI Kasi Kurikulum Subdit SD Aan Danial mengatakan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sementara kompetensi guru dan siswa menjadi hal krusial untuk dievaluasi secara berkelanjutan. Dalam hal ini pemahaman dan praktik beragama peserta didik menjadi sebuah keniscayaan di era sekarang.

Pernyataan ini ditegaskannya saat melaksanakan monitoring evaluasi (monev) terkait sosialisasi Petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan asesmen sumatif akhir jenjang Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti (BP), pada PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, dan SMA/SMALB/SMK, hari ini Selasa (07/05/24), diruang kerja Kabid Papkis.

Menurutnya juknis tersebut, merupakan salah satu upaya untuk mengukur ketercapaian pembelajaran mata pelajaran PAI dan BP. Dimana dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk kelulusan peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu.

“Standar Kompetensi Lulusan mengisyaratkan, bahwa tujuan mata pelajaran PAI dan BP diarahkan tidak sekadar menjadikan peserta didik memahami ajaran agama Islam, namun yang lebih penting adalah menjadikan peserta didik memiliki sikap dan praktik beragama yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” jelas Aan.

Selain itu, juknis asesmen  juga ditujukan untuk memberikan arahan dan acuan kepada para guru PAI, agar lebih fokus melakukan asesmen aspek, penguasaan praktik, dan sikap beragama peserta didik.

Ia memandang hal itu sebagai bagian dari upaya untuk memastikan, bahwa peserta didik yang beragama Islam memiliki kesiapan menjalankan kewajiban agama yang mendasar secara personal, tidak hanya sebatas teori semata tanpa implementasi nyata.

“Misalnya anak belajar mengaji, berwudhu, dan sholat, itu semua kan termasuk aplikatif. Anak boleh mengetahui teori dalam arti seperti rukun wudhu, syarat sah sholat dan sebagainya, namun yang lebih krusial dari itu kebenaran dalam mempraktikkan teori yang telah diajarkan guru,” terangnya.

Disisi lain Juknis ini pun mengatur hal-hal prinsip dalam melaksanakan asesmen yang harus diperhatikan guru PAI. Dimana  implementasinya diserahkan kepada para guru PAI sesuai kewenangannya, untuk berkolaborasi dengan semua pihak,” kata Aan lagi.

Tidak seperti pada tahun- tahun terdahulu, diketahui pihak pusat yang membuat kisi kisi dan soal. Dimana 75 persen soal tersebut dari pusat dan sisa 25 persen diserahkan kepada satker.  Namun demikian, soal tetap harus mengacu kepada kisi kisi yang telah di rumuskan pihak Kemenag RI melalui Direktorat PAI bersama guru guru yang tergabung dalam komunitas nasional.

Saat ini sudah berbeda, terlebih sejak diberlakukannya kurikulum merdeka oleh Kemendiknas RI, lanjutnya. Itulah mengapa, didalam juknis asesmen sumatif yang diberlakukan mulai tahun ini, memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan atau sepenuhnya diberikan kewenangan kepada satker untuk membuat kisi kisi dan soal. Hanya saja ada yang menjadi catatan untuk soalnya harus bermuatan presentasi.

Dengan kata lain, 70 persen untuk praktik dan 30 persen lainnya dalam bentuk teori. Bagaimana pun ia menilai mapel agama itu sifatnya lebih aplikatif. 

Untuk itu, pihaknya berharap para guru PAI melakukan terobosan, kreativitas, dan inovasi dalam proses asesmen, mengingat kendala dan tantangan di sekolah saat ini dan masa mendatang sangat kompleks.

“Prinsipnya guru PAI harus berkomitmen dan konsen kepada kepentingan dan kemaslahatan peserta didik. Mereka harus bisa memastikan peserta didik lulus dengan  kompetensi yang bisa dipertanggungjawabkan,” harapnya.

Menyikapi hal itu, mewakili Plt Kabid Papkis H Syahrizal yang turut mendampingi perwakilan dari Subdit SD Direktorat PAI Ditjen Pendis Kemenag RI menyambut baik kunjungan tersebut. 

Syahrizal menjelaskan monev tersebut seyogyanya ditujukan untuk semua tingkatan sekolah mulai dari SD hingga SMA/K. Namun selain karena kemasan program asesmen sumatif leading sektornya adalah Subdit SD. 

“Maka diambil sampel untuk monev ini adalah tingkat SD sebagai tugas pokoknya. Sebenarnya untuk semua tingkatan,” jelas Syahrizal lagi.

Syahrizal menyebut monev asesmen sumatif mapel PAI dan BP Provinsi Sumbar langsung melibatkan wadah KKG Propinsi.

Pihaknya bersyukur bisa melakukan pertemuan dengan sejumlah guru PAI yang ada di Sumatera Barat melalui kunjungan monev pihak Pusat.

“Bersama perwakilan guru PAI Sumbar Abdullah Ginting dan Santi Ramadani, kita Sumbar sudah siap bahwa untuk melaksanakan asesmen sumatif mapel PAI pada bulan Mei ini sesuai jadwal yang ditetapkan oleh masing-masing Dinas pendidikan kab/kota d propinsi.” Tukasnya optimis.(vera)

 

 

 

 


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR