Painan, Humas---Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menggelar Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama bagi tokoh agama dan tokoh pendidikan di Pandan View Resort dan Resto Mandeh, Minggu (13/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk membina aktor-aktor kerukunan di tengah masyarakat untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap praktik konsep kehidupan beragama dan sekaligus memperkuat komitmen moderasi beragama sebagai upaya mewujudkan keharmonisan sosial.
Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari Wakil Kepala Kurikulum pada MTs dan MA, serta pengawas, PTP dan pelaksana pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan yang diharapkan dapat menjadi aktor moderasi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda menegaskan pentingnya peran para tokoh agama dan pendidikan dalam mempromosikan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat yang semakin majemuk.
"Kita hidup di negara yang kaya akan keragaman, baik suku, agama, maupun budaya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang moderat terhadap ajaran agama, agar tercipta toleransi dan perdamaian," tambahnya.
Dikatakannya bahwa orientasi ini adalah langkah awal untuk menciptakan tokoh-tokoh yang mampu menjadi teladan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di Kabupaten Pesisir Selatan pada umumnya," ujar Abrar.
Pembinaan ini difokuskan pada penguatan pemahaman tentang moderasi beragama, toleransi dalam kehidupan beragama. Para peserta dibekali dengan berbagai materi terkait pengelolaan konflik keagamaan, dialog lintas agama, serta strategi dalam menghadapi potensi perpecahan di masyarakat.
Diharapkan, dengan adanya aktor-aktor kerukunan yang berkualitas, Kabupaten Pesisir Selatan dapat menjadi contoh daerah yang harmonis dan rukun dalam keberagaman.
"Melalui orientasi ini, kami harap para tokoh agama dan pendidikan dapat menjadi pelopor yang menginspirasi masyarakat untuk hidup berdampingan secara damai, tanpa memandang perbedaan keyakinan. Moderasi beragama bukan hanya sebatas wacana, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata di lingkungan kita masing-masing," lanjut Kakankemenag.
Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari, dimulai dari tanggal 13 - 16 Oktober 2024, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, tokoh agama nasional, serta fasilitator dari pokja nasional moderasi beragama.
Output dari orientasi ini diharapkan mampu memperkuat jejaring kerukunan di tingkat lokal dan meningkatkan kapasitas para tokoh agama serta para pendidik dalam mengelola keragaman di Pesisir Selatan.
"Kita sengaja memilih peserta adalah para waka kurikulum, karena waka kurikulum mempunyai peran sentral pada madrasah," ujar Kakankemenag.
Dengan terlaksananya orientasi ini, madrasah yang ada di Pesisir Selatan optimis dapat mewujudkan kehidupan yang lebih toleran, saling menghargai, dan memperkokoh semangat persatuan dalam bingkai moderasi beragama.
"Kita berharap setelah ini seluruh madrasah negeri di Pesisir Selatan, sudah bisa ditetapkan sebagai rumah moderasi beragama, dan kita akan membuat beberapa event tentang moderasi beragama," ujar Abrar.
Selanjutnya Abrar mengatakan, moderasi bukanlah aliran agama, juga bukan paham keagamaan, tetapi cara pandang, sikap dan prilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini agar bisa berdampingan dengan perbedaan, karena indikator pertama dari moderasi beragama itu adalah perbedaan.
"Moderasi beragama sudah dilakukan dari dulu hingga sekarang, pemerintah pun menjadikan moderasi beragama sebagai salah satu program nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," tambah Abrar.
Sementara itu Kasubbag Tata Usaha, Yossef Yuda dalam laporannya menyebutkan dari 19 kabupaten kota di Provinsi Sumatera Barat untuk tahun 2024 hanya dua Kantor Kementerian Agama yang diamanahkan untuk melaksanakan kegiatan orientasi pelopor penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama dan pendidikan, yakni Kankemenag Kota Padanndan Kankemenag Kabupaten Pesisir Selatan.
Mewakili Kakanwil, Ketua KUB Sumatera Barat, Tan Gusli mengatakan, Kementerian Agama telah menuangkan moderasi beragama dalam rencana strategis, melalui tujuh program prioritas.
"Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Menteri Agama dalam mendukung program nasional untuk memperkuat moderasi beragama sebagai pilar penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Tan Gusli. Zon