Pembinaan ASN, Stafsus Farid F Saenong Bahas Deklarasi Istiqlal Hingga Efisiensi Anggaran

Padang, Humas -- Menteri Agama (Menag) RI diwakili Stafsus Bidang Pendidikan Organisasi Kemasyarakatan dan Moderasi Beragama Farid F Saenong mengajak jajaran ASN Kemenag Sumbar, untuk menyuarakan pesan keagamaan melalui pemuka agama, yang selaras dengan Deklarasi Istiqlal yang dicetuskan Menag RI.

“Deklarasi Istiqlal yang sering disampaikan Menag RI dalam banyak kesempatan adalah mengedepankan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan kesadaran terhadap lingkungan.” Tuturnya saat memberikan pembinaan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu (15/02/25) di Auditorium Gubernur Sumbar.

Dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah bersama Kakanwil Kemenag Sumbar H Mahyudin didampingi Kabag TU H.Edison, kehadirannya di lingkungan ASN Kanwil Kemenag Sumbar beragendakan tiga kegiatan. Termasuk Silaturahmi Ormas Keagamaan dan Pengukuhan IPIM (Ijtihad Persaudaraan Imam Masjid).

Stafsus Farid menyinggung isu strategis terkait dengan Kemenag. Bahwa Indonesia tengah berada di situasi global yang membutuhkan perhatian khusus.

Untuk itu, lanjut Farid tiga dari poin utama deklarasi Istiqlal yang dicetuskan Imam Besar Masjid Istiqlal, perlu terus disuarakan ke seluruh unsur dan lapisan masyarakat.

Pertama, tentang isu perdamaian, harapan besarnya, Indonesia bisa menjadi kontributor terbaik dalam menyelesaikan isu perdamaian di dunia. Termasuk pertikaian yang terjadi di Palestina dan tempat lainnya yang saat ini masih terjadi.

Stafsus menuturkan bahwa Menag RI senantiasa mengingatkan tentang Islam Indonesia. Berharap Islam Indonesia sebagai teladan dan contoh terbaik untuk mendamaikan isu isu keagamaan, demokrasi dan kesejahteraan diseluruh dunia.

“Bahkan mantan Perdana Menteri Inggris pernah mengatakan jika ingin melihat bagaimana Islam bisa hidup berdampingan dengan baik dengan  praktik praktik demokrasi yang luhur, maka datanglah ke Indonesia.” Ujarnya.

Ungkapan lainnya dari pemimpin dunia adalah Indonesia bisa menjadi contoh implementasi model kesetaraan gender yang hidup di dunia Islam dan bisa diharmonisasikan dengan kondisi global hari ini.

“Ini menjadi salah satu modal kita, untuk mengangkat citra Islam  Indonesia, menjadi contoh terbaik bagi negara Islam lainnya di dunia. Maka itu adalah tugas kita dari masyarakat muslim Indonesia yang mengamalkan Islam secara baik dibumi persada ini,” Katanya mengingatkan kembali pesan Menag.

Termasuk juga perihal isu lingkungan yang semakin mengancam umat manusia secara global. Untuk itu, melalui justifikasi teologis agama, hal itu adalah tugas pemuka pemuka agama, untuk memantik dan meningkatkan kesadaran lingkungan bagi generasi berikutnya. 

“Tentu kita tidak ingin mewarisi bumi ini dalam keadaan yang lebih parah dari kondisi orang orang terdahulu sebelum kita ada. Sudah selayaknya generasi penerus tersebut, bisa mewarisi bumi ini dengan kualitas yang lebih baik.” Imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Menag juga menitipkan pesan, terkait persoalan yang terjadi hari ini, sambung Farid. Hal itu diyakininya berangkat dari persoalan pendidikan yang ada di tempat masing-masing.

“Itulah kemudian persoalan tersebut, dibangun Menag dengan konsep kurikulum cinta, yang saat ini sering disampaikannya dalam banyak kesempatan. Saat ini Ditjen Pendis Kemenag RI juga tengah menyusun konten-konten kurikulum cinta yang akan diterapkan di lembaga pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia.” Jelasnya.

Disamping itu, dalam pembinaannya, Farid F Saenong menegaskan bahwa dalam waktu bersamaan, disaat Kemenag tengah giatnya dengan sejumlah program, pada saat yang sama pula mendapatkan tantangan yang cukup berat.

Demikian halnya dengan sejumlah prestasi yang diraih Kemenag baru-baru ini dari beberapa indikator politik, ada LSI bahkan Kompas dan sejumlah lembaga survey lainnya, sungguh patut disyukuri. Dimana telah menempatkan Menag RI dengan beberapa kategori sebagai salah satu Menteri terbaik bahak nomor 1 dalam 100 hari kerja Pemerintah RI dibawah Presiden.

Menurut Stafsus, hal itu semestinya dapat menjadi motivasi sekaligus PR besar bagi ASN Kemenag, agar mampu mempertahankan kinerja dan prestasi yang ada. Seiring hal itu juga melaksanakan tugas dan kewajiban dengan profesional. Sesuai arahan Menag RI, lanjut Farid.

Terlebih dalam kondisi saat ini, Kemenag dalam situasi efisiensi anggaran seperti yang dialami beberapa Kementerian dan lembaga lainnya. Pihaknya meyakini tentu akan berimplikasi banyak terhadap seluruh program dan rencana dalam satu tahun kedepan.

Efisiensi ini sejatinya mengandaikan berbagai bentuk penghematan dalam seluruh penggunaan anggaran. Untuk Kemenag sendiri, mengurangi anggaran senilai 14,6 triliun rupiah. Bagaimana pun ini dalam rangka menjalankan perintah dan arahan Presiden dalam efisiensi anggaran.

Diantara  14,6 trilliun itu, 11 trilliun  harus dikurangi dari Ditjen Pendis. Maka, kami yang termasuk dalam koordinator staf khusus yang bertugas dalam Bidang Pendidikan, berkomitmen berusaha semaksimal mungkin agar seluruh bentuk efisiensi ini tidak mempengaruhi jalannya proses proses belajar mengajar. Baik proses pembelajaran di madrasah maupun PTKIN Keagamaan  di Indonesia.

“Semoga kita betul betul bisa menjalankan segala bentuk efisiensi ini dengan tetap bekerja profesional, culture profesional yang baik. Sehingga rencana dengan program yang dakan dijalankan tahun ini berhasil,” jelasnya.

Kemampuan Menag RI dalam berkomunikasi perlu diapresiasi. Dikatakan Stafsus dalam beberapa kesempatan Menag menyebut ada kekhususan bagi Kemenag terkait efisiensi. Dengan kata lain, Menag RI berkomitmen akan menyambung dan memperjuangkan rencana dan program sebagai Kementerian vertikal.

“Insyaallah ini akan ditindaklanjuti Menag dengan berupaya mendiskusikan dengan berbagai pihak, sehingga efisiensi bisa berjalan sebaik mungkin,” sebutnya.

Farid menambahkan, hingga saat ini Kemenag terus berbenah dan sudah bekerja keras dalam melaksanakan program prioritasnya. Satu diantaranya adalah penyelenggaraan ibadah haji 2025.

“Mudah mudahan penyelenggaraan ibadah haji bisa sukses dan jauh dari asumsi dan persepsi negatif terhadap proses. Kendati ini akan menjadi penyelenggaraan haji yang terakhir yang diurus secara penuh oleh Kemenag. Kepengurusan haji tahun ini akan menjadi ukuran utama kesuksesan Kemenag. Semoga menjadi kenangan yang sangat indah dalam menyukseskan program ibadah haji tahu ini,” pinta Farid.

Giat yang diikuti oleh para ASN secara luring di Auditorium Gubernur Sumbar dan live streaming ini dihadiri Rektor UIN IB Padang, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Rektor UIN Sjeh Djamil Djambek Bukittinggi, jajaran Kabid, Pembimas, Kakankemenag se-Sumbar, Kepala UPT, Kepala BDK, Ketua IPIM dan jajaran pejabat administrator serta fungsional Kanwil Kemenag Sumbar lainnya.

Turut hadir Ketua MUI Sumbar, Ketua LKAAM, Ketua Bundo Kandung, Ketua PW Muhammadiyah, Ketua PWNU, Ketua PW Tarbiyah, Ketua FKUB, Ketua BAZNAS, Ketua BWI, Ketua BP4, Ketua DMI, Ketua BKMT, Ketua PGI, Ketua Permabudhi, Ketua PHDI, Pimpinan Keuskupan Sumbar, IPIM  19 Kabupaten/Kota, Pimpinan BSI Cabang Padang.(vera)

 

 


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: VR