Pembinaan PPPK dan CPNS, H. Irwan;  Pahami Barometer dan Payung Hukum Tupoksi

Limapuluh Kota, Humas -- Pembinaan PPPK dan CPNS di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota, mulai perdana dilaksanakan pada Jumat (13/6). Bertempat di Musala Amanah, Kepala Kantor, H. Irwan, hadir sebagai pemateri pertama. 

Dalam arahannya Kepala Kantor menegaskan bahwa seorang ASN harus memiliki barometer dalam bekerja, yaitu aturan-aturan yang menjadi dasar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Jangan seorang ASN keluar dari koridor aturan yang telah ditetapkan negara. Selain itu ASN harus memahami payung hukum agar ASN tahu hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan.

“Aturan itu barometer dalam melaksanakan tupoksi masing-masing. Jangan sampai kita mengerjakan tugas orang lain dan mengabaikan tugas sendiri. Baca aturan yang menjadi payung hukum agar hak dan kewajiban berjalan seimbang,” terang Kepala Kantor.

Selanjutnya Kepala Kantor menambahkan, ada tiga potensi diri yang harus dimiliki oleh seorang abdi negara, memiliki intelektual dan kecerdasan yang mumpuni, memiliki wawasan kebangsaan dan sikap nasionalisme, dan memiliki karakteristik psikologis yang baik.

“Memiliki intelektual dan kecerdasan yang mumpuni harus dimiliki seorang ASN. Kecerdasan adalah kemampuan seseorang menyelesaikan amanah yang diberikan. Intelektual ASN sangat dibutuhkan untuk berpikir kritis dan luas, memahami ide dan informasi,” jelas Kepala Kantor.

Lebih lanjut Kepala Kantor mengatakan bahwa wawasan kebangsaan dan sikap nasionalisme menjadi penentu loyalitas seorang ASN kepada negara. Jangan justru abdi negara yang menjatuhkan bangsa dan lembaga tempat ia bernaung.  ASN harus netral dan menyukseskan program-program negara.

“Karakteristik dan psikologis yang baik adalah hal yang juga harus dimiliki ASN. Ini sejalan dengan etika kehidupan dan etika birokrasi. Bangun komunikasi yang baik. Tentunya ini akan berdampak kepada integritas seorang ASN,” lanjut Kepala Kantor.

Melanjutkan arahannya, Kepala Kantor menjelaskan tiga hal di dalam tubuh manusia yang menjadi alat kontrol penuntun diri untuk menjadi baik atau tidak, yaitu otak, hati, dan nafsu. Otak sebagai alat sensor menjadi penentu sebuah tindakan boleh dilakukan atau tidak. Hati berfungsi mengarahkan langkah untuk menuju suatu tempat. Sementara nafsu menuntun manusia untuk berbuat baik atau jahat. Maka tidak ada sebuah kebahagiaan akan tercapai tanpa membawa otak, hati, dan nafsu untuk terus bersyukur atas setiap nikmat yang hadir.

Kegiatan pembinaan PPPK dan CPNS di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota diagendakan sebanyak delapan kali pertemuan, yang diikuti oleh 98 PPPK dan 15 CPNS. Pembinaan dilaksanakan setiap Jumat pagi dan materi akan disampaikan oleh Kasubbag Tata Usaha dan seluruh Kepala Seksi secara terjadwal.(Nina)
 


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: Nina