Pemerataan Pendidikan, Rusman Edi Sasar Kelompok Rentan

Bukittinggi,Humas--Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Penyuluh Agama Islam Fungsional, Rusman Edi memberikan penyuluhan kepada anak penyandang disabilitas (autis) pada lokus unggulan pembinaan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Ikhlas Bukittinggi.
Selasa, 25 Februari 2025.

Rusman Edi menyebutkan semua orang berhak memperoleh pendidikan serta bimbingan termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 8 tahun 2016, Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas. 

"Dalam rangka menyukseskan program nasional serta program Kementerian Agama dimana setiap orang berhak atas pendidikan agama dan mendekatkan mereka terhadap pemahaman ajaran agama untuk meningkatkan kualitas ibadah, maka dengan tidak melakukan diskriminasi terhadap anak-anak dan orang-orang berkebutuhan khusus, saya terpanggil untuk memberikan pembinaan dan pendidikan keagamaan kepada mereka," terang Rusman Edi

Ia menambahkan, pembinaan kepada kelompok rentan tersebut adalah lokus unggulan dari beberapa lokus yang dibinanya selaku penyuluh agama. Melalui pertemuan sekali seminggu, Rusman Edi secara berkelanjutan memberikan bimbingan dan pembinaan.
Sebagaimana hari ini, Rusman Edi memberikan bimbingan kepada dua kelompok rentan, yaitu bimbingan kepada penyandang disabilitas pada Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Ikhlas Garegeh dan kepada kelompok tuna netra pada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Yayasan Sahabat Pelita Inklusif Sawah Paduan Bukittinggi.

"Berawal dari inovasi Pembinaan Disabilitas, Buta, Tuli dan Autis atau Patas Talitis, saat ini telah berkembang menjadi Pembinaan Anak Spesial (Panas). Mereka para difabel kita berikan bimbingan agama serta keterampilan yang telah menghasilkan berbagai produk untuk dipasarkan," ulasnya

"Dari segi peningkatan kualitas keagamaan, mereka telah bisa membaca dan menghafal Al-Qur'an, bahkan sudah ada yang hafizh 30 juz. Begitupula dari segi ibadah, baik tata cara berwudhu, shalat dan puasa semuanya kita berikan bimbingan dan pembinaan," imbuhnya 

"Dibalik keterbatasan atau kekurangan yang mereka, kami menemukan banyak kelebihan dan keunggulan. Disamping memberikan bimbingan, kita perlu menggali potensi yang mereka miliki untuk dikembangkan," pungkasnya 

Sementara itu, Kepala SLB Al-Ikhlas sekaligus Kepala TPQ Khusus Autis Al-Ikhlas Garegeh, Refriza menyampaikan bahwa Ustadz Rusman Edi sangat andil dan memiliki kontribusi besar terhadap 92 orang murid di SLB tersebut.

"Terimakasih kami sampaikan kepada Kementerian Agama Kota Bukittinggi dan apresiasi kepada Ustadz Rusman Edi yang telah berkontribusi dan memiliki andil yang besar terhadap penyuluhan keagamaan bagi peserta didik di SLB Al-Ikhlas," ungkap Refriza

"Saat ini ada 92 orang murid SLB Al-Ikhlas yang telah terdaftar di Dapodik sejak tingkat TK, SD, SMP dan SMA, mereka dibagi menjadi 3 kelompok belajar setiap hari dengan tenaga pendidik sebanyak 18 orang," tambahnya

"Selain itu, disini kami juga memberikan pembelajaran Al-Qur'an melalui TPQ Khusus Autis Al-Ikhlas dengan jumlah murid sebanyak 45 orang," pungkasnya 

Di tempat lain pada lokus TPQ Braile El Fatih, Kepala TPQ Braile El Fatih, Salnita yang juga penyandang disabilitas menyebutkan besarnya peran dan kontribusi Rusman Edi, baik sebagai penyuluh yang telah memberikan pembinaan dan bimbingan baca Al-Qur'an, ibadah dan Tahfizh juga berkontribusi terhadap keberlangsungan jalannya pembelajaran di tempat tersebut.

"Ustadz Rusman Edi memiliki peran dan kontribusi yang besar baik sebagai penyuluh yang telah memberikan pembinaan dan bimbingan baca Al-Qur'an, ibadah dan Tahfizh juga andil terhadap keberlangsungan jalannya pembelajaran di tempat ini," terang Salnita 

"Selain sebagai guru beliau telah banyak membantu dengan memperkenalkan kelompok ini kepada berbagai pihak, sehingga kami bersama kelompok tuna netra disini telah banyak menerima bantuan dan uluran tangan dari para dermawan. Adapun bantuan tersebut berupa pengadaan Al-Qur'an braile, pengadaan peralatan belajar serta sewa tempat untuk kami belajar," tambahnya 

"Kami berharap kepada pemerintah beserta masyarakat dan para donatur untuk mengulurkan tangan dan membantu kami. Karena kami membutuhkan sarana prasarana tempat belajar yang lebih nyaman. Semoga kami juga bisa memiliki tempat dan bangunan sendiri tanpa mengeluarkan sewa kontrakan, demi kenyamanan belajar," pungkasnya 
(Andreas)


Editor: Andreas
Fotografer: Andreas