Pengawas Madrasah: Administrasi Pembelajaran itu Penting

Limapuluh Kota, Humas - Hj. Hayatinnismah melakukan kunjungan rutin sebagai pengawas madrasah ke MTsN 3 Lima Puluh Kota. Sesuai dengan perencanaan kunjungan yang berlangsung di ruang majlis guru. Pertemuan dihadiri oleh kepala madrasah, Kaur TU, wakil kepala beserta guru dan tenaga kependidikan. Kunjungan di awal semester genap ini dilakukan dengan agenda bimbingan sekaligus pemantauan terhadap administrasi pembelajaran guru.

Mengawali pertemuan Kepala Madrasah Budi, menegaskan bahwa administrasi pembelajaran merupakan jantung dari proses belajar mengajar. Beliau juga menekankan bahwa membuat administrasi pembelajaran bukan sekedar tugas tambahan bagi guru, melainkan alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

Selanjutnya pengawas madrasah memberikan pengarahan tentang kelengkapan administrasi pembelajaran  yang mesti disiapkan oleh setiap guru. “Setiap guru menyiapkan administrasi pembelajaran yang terdiri dari beberapa instrumen mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), program semester (Prosem), program tahunan (Prota), penilaian autentik, laporan hasil belajar, catatan perkembangan siswa, jurnal pembelajaran, pengelolaan kelas, kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan karakter, evaluasi diri guru dan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi”, ulas beliau.

Pengawas juga mengingatkan kepada setiap guru untuk dapat melaksanakan dan mengintervensi Rencana Hasil Kerja (RHK) Kepala Kantor Kementerian Agama tentang Karakter dan Moderasi  Beragama. Pendidikan Karakter adalah sarana penting  bagi sebuah lembaga, sehingga dapat mencegah isu bullying di lingkungan pendidikan yang tengah marak saat ini. 

Kepala Madrasah menjelaskankan bahwa salah satu upaya konkrit dalam mencegah bullying di madrasah ini adalah melalui pembuatan video yang berjudul 'Jejak Luka'. “Video tersebut berhasil meraih juara harapan 1 tingkat Kanwil Kemenag Prop. Sumbar dalam rangka HAB Kementerian Agama Tahun 2025, membuktikan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif”, imbuh beliau.

Hayatinnismah kembali mengingatkan seluruh guru, jika ingin menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa harus terlebih dahulu menjadi contoh teladan. Hal ini mencakup memiliki niat yang tulus, bersikap bijak, empati, menjaga lisan dan pandangan, menerima nasehat orang lain dan terus belajar," pungkas beliau. (YE/RA)
 


Editor: Riki
Fotografer: Riki