Padang, Humas--Kementerian Agama terus berupaya menjadikan jemaah haji yang mandiri. Kemandirian jemaah dalam melaksanakan proses ibadah haji salahsatu aspek yang sangat penting dan perlu didorong oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin saat menghadiri sidang terbuka disertasi, M. Rifki Ketua Tim Kerja di Bidang PHU Kanwil Kemenag, Kamis (23/1) di UIN Imam Bonjol Padang
Kakanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin
Ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada M. Rifki yang sudah sukses mencapai titik akhir dari akademik ini. Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini bisa bermanfaat bagi perkembangan manasik haji ke depan.
"Kita melihat bahwa judul disertasi ini memang sangat luar biasa, pengembangan model pelatihan manasik haji menggunakan perangkat virtual reality. Ini bentuk pengembangan yang dilakukan saudara M. Rifki," ungkap Kakanwil.
Diakui doktor Mahyudin, bagaimanapun Kementerian Agama terus melakukan upaya untuk menciptakan jemaah haji yanh mandiri. Hal ini tentu perlu kolaborasi dengan Kelompok Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
"Bagaimanapun kita terus berupaya menjadikan jemaah yang mandiri. Hari ini lahir satu inovasi virtual reality yang saya kira ini bahagian dalam rangka meningkatkan pemahaman jemaah haji untuk persiapan berangkat menunaikan ibadah haji," kata Kakanwil.
Kakanwil berharap inovasi ini bisa diaplikasikan dalam pelaksanaan manasik haji sehingga jemaah benar-benar bisa merasakan pengalaman berada di tanau suci. Sesuai arahan Dirjen PHU, Hilman Latif aplikasi ini harus ada uji coba dan pembandingnya.
"Tentu kita akan lihat dilapangan dan dibandingkan dengan metode lain, mana yang lebih dominan hasilnya. ini àkan dilakukan terus jika ini banyak manfaatnya tentu ini akan kita gunakan.
Untuk sementara sebelum diuji cobakan Kemenag tetap menggunakan metode manasik yang sekarang. Inovasi ini akan menjadi bahagian untuk mempermantap manasik haji disamping manasik-manasik yang memang sudah berjalan selama ini.
Sementara itu promovendus, M. Rifki mengangkat judul disertasi Pengembangan Model pelatihan manasik haji menggunakan perangkat virtual reality beranjak dari pengalaman empiris sebagai petugas dan jemaah haji.
Menurut Rifki, persoalan penting dari jemaah ketergantungan kepada petugas haji, kepada KBIHU, ketua rombongan maupun ketua regu dan pembimbing ibadah. sehingga menyebabkan mereka itu tidak bisa pergi ibadah kalau tidak ada pendamping bahkan mereka berkelompok.
Dengan adanya permasalahan ini perlu dilakukan pengembangan pelatihan manasik haji. Teknologi harus di manfaatkan untuk mendapatkan pengalaman manasik haji secara virtual relaity (VR).
Manasik haji VR ini bisa dimanfaatkan para jamaah haji dan umrah, saat melakukan manasik. Mereka akan merasakan langsung suasana haji dan umrah yang akan mereka lakukan pula nanti, begitu sampai di Tanah Suci.
Hadir sebagai penguji eksternal Prof.Hilman Latief,MA,Ph.D Dirjen PHU Kemenag RI. Rektor UIN IB, Prof.Dr.Martin Kustati,M.Pd, Prof.Dr.Firdaus,M.Ag, Drs.Sarwan,MA,Ph.D, Prof.Dr.Ahmad Sabri,M.Pd, Dr.Wakidul Kohar,M.Ag, Prof.Dr.Syafruddin Nurdin, M.Pd, dan Prof.Dr.Duski Samad,M.Ag. Rinarisna