Penghulu Sumbar Didesak Jadi Garda Terdepan Ketahanan Keluarga, Kolaborasi dengan BPJS Diperkuat

Padang Humas - Penghulu di Sumatera Barat dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan ketahanan keluarga. Kolaborasi strategis antara Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Wilayah Sumbar dengan BPJS Cabang Padang digadang-gadang sebagai langkah konkret mewujudkan hal tersebut.

Penegasan ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh.) Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, Abrar Munanda, usai mengukuhkan kepengurusan APRI Sumbar masa bakti 2024-2028 di Aula MAN 2 Padang, Rabu (04/06/2025).

"Keberadaan penghulu beserta kehadiran APRI merupakan langkah positif membangun pondasi keluarga tangguh. Sinergi dengan BPJS Cabang Padang hari ini menjadi upaya konkret memperkuat ketahanan keluarga di Sumbar," tegas Abrar di hadapan para pengurus dan undangan.

Peran Sentral dan Kolaborasi BPJS menjadi hal yang disoroti Abrar sscara serius. Abrar menekankan peran sentral penghulu sebagai pemimpin nikah dan pembina keluarga.

 "Mereka di garis depan memastikan keluarga di Sumbar tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga kokoh secara ekonomi dan sosial," jelasnya.

Kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan diharapkan memberikan pemahaman dan akses perlindungan sosial, terutama jaminan ketenagakerjaan, bagi keluarga baru. Abrar menyebut langkah ini sebagai bentuk mitigasi dini yang inovatif.

 "Penghulu Sumbar sudah memulai mitigasi yang belum terpikirkan sebelumnya. Mari berikan apresiasi untuk penghulu APRI Sumbar, " ajaknya.

Abrar memaparkan  enam Pilar Penghulu Berdampak dihadapan pengurus APRI terpilih. Abrar memaparkan enam karakteristik "Penghulu Berdampak" yang harus diwujudkan.

Pertama, Garda Terdepan Ketahanan Keluarga. Penghulu harus aktif melakukan konseling, memantau pasangan hingga 3 bulan pasca pernikahan, serta mampu memprediksi dan memitigasi risiko pernikahan dengan memahami latar belakang calon (pendidikan, ekonomi, budaya).

Hal ini penting mengingat data menunjukkan grafik pernikahan menurun sementara perceraian meningkat.

Kedua, adaptif terhadap Perubahan. Menghadapi era disrupsi, penghulu harus menguasai teknologi informasi dan sistem seperti Simkah Web, tidak lagi hanya mengandalkan pendekatan konvensional.

Ketiga, memiliki Minat Literasi Tinggi. Setidaknya mampu menguasai beragam literasi, terutama dalam literasi Hukum. Menurut Abrar menguasai UU dan regulasi terkait pencatatan nikah dan hukum perdata menjadi hal penting.

Kemudian, literasi Spiritual. Penghulu mampu mengelaborasi ayat/hadits munakahat untuk edukasi syariat pernikahan. Tak terkecuali literasi Digital. Penghulu wajib melek teknologi dan pemanfaatan smartphone.

Keempat, Berkontribusi pada Pembangunan. Misalnya, melalui inisiatif APRI menggandeng BPJS dalam gerakan antisipasi stunting.

Kelima, agen Moderasi Beragama. Dalam konteks ini penghulu menghadirkan fungsinya sebagai edukator untuk mencetak "pengantin moderat", bukan ekstrem.

“Moderasi beragama merupakan program nasional (RPJMN) yang melibatkan berbagai kementerian seperti Kemendagri dan KemenPMK, “ katanya.

Ke-enam, Inovatif sebagai Agen Perubahan. Penghulu dituntut mampu menjadi duta inspiratif Kemenag dengan terus berkreasi dan berinovasi di lahan tugasnya.

"Lahan tugas penghulu adalah lahan berkreasi dan berinovasi. Inovasi mungkin sudah ada tapi perlu dilembagakan dan dimaksimalkan," pesan Abrar.

Abrar mengapresiasi kehadiran Ketum APRI Pusat dan menyampaikan terima kasih kepada pengurus APRI Sumbar lama. Kepada pengurus baru yang baru saja dikukuhkan, ia berharap dapat berperan maksimal, melakukan terobosan, dan mewujudkan enam pilar penghulu Berdampak tersebut.

"Jadilah penghulu berdampak. Garda terdepan ketahanan keluarga, adaptif, dan berliterasi maksimal," pungkas mantan Kakankemenag Pessel itu menutup arahan.

Acara pengukuhan ini dihadiri sejumlah pejabat kunci, termasuk Kabid Urais Kemenag Sumbar Yosef Chairul, Kakankemenag Kota Padang Edy Oktafiandi, Ketua Umum APRI Pusat Madari, Kepala BPJS Cabang Kota Padang, Ketua IPARI Sumbar terpilih Zulkifli, perwakilan IPARI, HIPAPI, serta puluhan penghulu se-Sumbar.(vera)

 


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: VR