Penguatan Moderasi, Miswan: Tiga Keunggulan Pemuda sebagai Pelopor PMB

Padang, Humas--Seiring perjalanannya, Kementerian Agama mendorong setiap program penguatan moderasi beragama berada pada level aksi dan transformasi, tidak lagi hanya sekedar regulasi atau institusi.

Menyikapi hal ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) terus melakukan penguatan moderasi beragama melalui orientasi pelopor bagi Aktor Kerukunan.

Kali ini kegiatan orientasi pelopor menghadirkan tokoh pemuda dari organisasi kepemudaan. Kegiatan dibuka Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Miswan didampingi Ketua Tim Kerja KUB, Tan Gusli, Senin (12/8) di Padang.

Dikatakan Miswan, pemuda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Sebagai generasi yang enerjik dan progresif, mereka memegang kunci perubahan dan inovasi di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal moderasi beragama.

"Moderasi beragama, yang mengedepankan sikap toleransi, inklusivitas, dan saling menghormati, sangat diperlukan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. Maka peran pemuda sangat dibutuhkan," kata Miswan.

Diakui Miswan, sebagai pelopor, pemuda memiliki beberapa keunggulan. Pertama, mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan ide-ide baru. Di era digital ini, pemuda dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai sumber.

"Melalui pemahaman yang lebih luas, mereka dapat mengembangkan pandangan yang lebih moderat dan seimbang dalam menyikapi perbedaan," ungkap Kabag TU.

Kedua, pemuda memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai kelompok. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, mereka dapat menjembatani perbedaan pandangan antar kelompok agama.

"Pemuda yang terlibat dalam dialog antaragama dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi," harapannya lagi.

Ketiga, pemuda memiliki semangat inovasi yang tinggi. Mereka dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan pesan moderasi beragama, memperkuat hubungan antarumat beragama dan membangun iklim yang harmonis.

Selain tiga keutamaan ini, pemuda juga perlu diberikan contoh nyata dari para pemimpin dan tokoh masyarakat. Keteladanan dalam bersikap moderat dan bijaksana dari pemimpin akan menjadi inspirasi bagi pemuda dalam menjalankan peran mereka sebagai agen perubahan.

Kepada tokoh pemuda, lanjut Miswan Kementerian Agama berharap, dengan semangat dan potensi yang dimiliki, pemuda dapat menjadi pelopor moderasi beragama yang membawa perubahan positif bagi masyarakat.

"Melalui peran aktif dan konstruktif, pemuda dapat mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama," pungkas Miswan. Rinarisna


Editor: Risna
Fotografer: Rina